Friday, November 15, 2024
HomeArtikelExperiencedKonsultasi: Bagaimana menjadi fund manager yang sukses?

Konsultasi: Bagaimana menjadi fund manager yang sukses?

Dengan hormat,

Maaf mengganggu, saya sudah bergelut dibidang forex / valas sekitar 3 tahun.
Ada hal yang ingin saya tanyakan.
Pertama, bagaimana caranya trading forex / valas yang baik? Adakah systemnya, kalaupun ada dan saya bisa mengikuti teorinya (kursus), saya akan ikuti.
Cita-cita saya adalah menjadi fund manager, bagaimana saya memulainya? Mohon pencerahannya. Terimakasih.

Hormat saya,

Dani Setiawan

Dani,

Saya coba menjawab pertanyaan Anda, namun saya tidak bisa menjawab forex trading secara teknis, karena pengalaman saya bukan di bidang forex trading, tapi pasar modal seperti saham, obligasi, unit linked, reksadana, produk bank & asuransi, BAPEPAM, Bursa Efek Indonesia, investor dan emiten pasar modal.

Menjadi fund manager yang handal secara umum adalah sebagai berikut:

  • Mempunyai akreditas yang cukup, dan ini persyaratan dasar. Contohnya mempunyai lisensi Manajer Investasi terdaftar di BAPEPAM. Lisensi lain-lain Certified Financial Planner (CFP, nasional, internasional), atau Chartered Financial Analyst (CFA, internasional) . Ini contoh saja, lisensi di forex trading atau bursa komoditi atau asuransi tentunya berbeda. Pada kenyataannya sertifikasi sebagai Manajer Investasi, CFP dan CFA membuatnya sangat kredibel di berbagai bidang forex/komoditi/pasar modal/banking/asuransi.
  • Mempunyai latar belakang analis yang kuat. Keputusan yang dibuat oleh fund manager banyak tergantung dengan kemampuan analisanya, termasuk analisa pasar/bursa, finansial, emiten, investor, ekonomi, dan sosial-politik pada umumnya.
  • Mempunyai kematangan yang cukup dan emosi yang stabil. Keputusan investasi, seperti banyak keputusan lainnya berasal dari intuisi seseorang, yang kemudian didukung oleh kemampuan analisa yang rasional. Adapun kemampuan intuitif ditentukan oleh kematangan, emosi yang stabil, dan pengalaman pada bidangnya.
  • Keutuhan integritas yang dicerminkan dalam etika fund manager, merupakan modal kepercayaan yang dipupuk dalam perjalanan dan pengalaman sebagai fund manager, dalam keputusan investasi, pelaksanaan, kepatuhan hukum & etika bisnis, dan relasi dengan nasabah. Contohnya, mengedepankan kepentingan klien ketimbang preferensi pribadi. Standar kode etik biasanya tergabung dalam linsensi professional. Kode etik juga erat hubungannya dengan compliance (pengawasan) dari otoritas Pemerintah, dan fiduciary duty (sikap amanah kepada investor/klien).
  • Yang lain-lain sifatnya umum dan sebanding dengan bidang-bidang lain, misalnya kemampuan membangun relasi, mencapai kinerja investasi yang kompetitif, membesarkan asset under management, memperkuat akuntabilitas dan transparansi, dsb. Selalu dikatakan misalnya, kalau mau untung di Pasar Modal ‘buy low, sell high’, nggak usah pakai teori yang muluk-muluk. Namun yang tersirat di sini adalah sederetan pelajaran yang tidak diajarkan di kelas formal, bahwa common sense, intuisi, pengalaman, emosi yang stabil tidak serakah, dan berani mengambil keputusan, terpadu menjadi kesuksesan yang berkelanjutan.

Demikian, semoga berguna.

salam,

Nazmiyah Sayuti.

Profil Nazmiyah Sayuti dapat Anda baca di sini.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor