Monday, November 18, 2024
HomePerspectiveArtikelTips menghadapi berbagai macam Interview

Tips menghadapi berbagai macam Interview

Setidaknya ada 10 macam wawancara kerja—sebuah wawancara yang digunakan calon pemberi pekerjaan kepada kita untuk mengetahui kualifikasi kita. Di bawah ini sepuluh tips untuk berbagai wawancara tersebut:

1. Wawancara via telepon: Tujuan Anda dalam wawancara telepon adalah untuk mendapatkan wawancara tatap muka. Perlakukan semua panggilan telepon dari jejaring sosial Anda yang penting atau perusahaan rekrutmen sebagai wawancara telepon.

2. Wawancara tatap muka: Ini biasanya adalah kelanjutan dari wawancara via telepon, biasanya dengan satu individu saja. Anda mungkin akan melalui serangkaian wawancara tatap muka dengan berbagai orang dari satu organisasi. Jangan sampai Anda kelelahan. Perlakukan semua interview tersebut bagaikan wawancara yang pertama!

3. Wawancara Perilaku (Behavioral Interview): Wawancara ini berdasarkan teori bahwa kinerja seseorang di masa lalu adalah indicator terbaik untuk kinerjanya di masa depan. Karena itu, lewat pertanyaan-pertanyaannya, interviewer mencari bukti kompetensi dan fungsi-fungsi penting dalam suatu posisi. Siapkanlah diri Anda untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar kompeten dalam pekerjaan Anda di masa lalu.

4. Wawancara situasional (Situational Interview): Wawancara jenis ini menanyakan apa yang akan Anda lakukan seandainya berada dalam situasi-situasi tertentu dan apa yang pernah Anda lakukan dalam situasi tersebut. Interviewer mungkin akan meminta Anda mendemonstrasikan atau menggambarkan bagaimana cara Anda mengatasi situasi-situasi yang relevan dengan posisi yang sedang ditawarkan.

5. Stress Interview: Wawancara ini dirancang untuk melihat kemampuan Anda dalam menghadapi tekanan, stress interview menggunakan asumsi bahwa reaksi Anda terhadap stress/tekanan dalam interview akan sama seperti reaksi Anda terhadap pekerjaan. Tetap tenang dan jangan mengambil hati atas tindakan interviewer.

6. Panel/Committee interview: Dua atau lebih orang akan mewawancarai Anda sekaligus. Persiapkanlah diri Anda baik-baik. Jangan takut untuk melirik catatan Anda untuk memastikan Anda telah mengatakan point-point penting yang telah Anda catat sebelumnya. Jangan lupa untuk mencatat apabila ada hal penting. Kegiatan ini akan membuat Anda merasa seperti berada dalam sebuah rapat bisnis dan bukan sedang menjadi saksi yang ditanyai di pengadilan.

7. Wawancara kelompok (Group Interview): Beberapa orang kandidat dikumpulkan dan diberikan berbagai tugas, dari pertanyaan individual untuk dijawab sendiri-sendiri hingga tugas kelompok. Kunci dalam wawancara seperti ini adalah tampillah seperti seorang pemimpin, atau setidaknya paling menonjol.

8. Wawancara simulasi (Simulation Interview): Tes ini dapat berupa studi kasus, tes penilaian situasional, ataupun demonstrasi. Interviewer cenderung memberikan pekerjaan kepada seorang yang paling baik dalam wawancara, bukan seorang yang paling baik dalam pekerjaan. Jadi, gunakanlah simulasi ini sebaik mungkin untuk menunjukkan betapa baiknya Anda dalam melakukan pekerjaan.

9. Wawancara melalui videoconference: Kenakan pakaian yang berwarna tegas dan hindari terlalu banyak perhiasan. Gunakan bedak tipis-tipis untuk mengurangi wajah tampak berminyak. Tataplah langsung pada kamera dan ingatlah untuk menunggu jeda waktu transmisi data dalam videoconference ini. Santai saja agar terlihat nyaman dan menikmati proses tersebut. Bila perusahaan merasa nyaman menggunakan teknologi ini, mereka juga mengharapkan seseorang yang nyaman dengan teknologi tersebut!

10. Wawancara sambil makan siang atau makan malam: Ini bukan perkara gizi. Interviewer yang mengajak Anda makan siang sambil wawancara sebenarnya tertarik untuk mengamati keterampilan sosial Anda. Inilah saatnya untuk mengingat kembali semua peraturan soal etika di meja makan yang pernah diajarkan ibu Anda ketika Anda masih muda!

11. Tips tambahan: Apapun jenis wawancaranya, Anda harus mempersiapkan diri dengan cukup riset mengenai perusahaan dan posisi yang ditawarkan. Siapkan diri Anda sebaik mungkin dan fokuskan perhatian untuk menunjukkan kemampuan Anda yang lebih baik dari pesaing-pesaing Anda.

#wawancara kerja, tips & trik wawancara

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor