Saturday, November 23, 2024
HomeArtikelExperiencedRahasia Hobi untuk Karir Anda

Rahasia Hobi untuk Karir Anda

Apa hobi Anda?

Pertanyaan ini seringkali hadir dalam proses interview seleksi kerja, lalu, apa jawaban Anda? Sebelum menjawabnya, apakah yang terlintas dalam benak Anda, mengapa pewawancara menanyakan hobi? Apakah untuk mencairkan suasana sebelum masuk ke pertanyaan yang lebih serius, seperti ‘apa tujuan karir Anda’ atau iseng?

Ingatlah, tidak ada iseng dalam proses interview, sekalipun terkesan iseng, keisengan itu tetap bertujuan mengenal (menggali) diri Anda hingga dapat menyajikan profile kandidat pada organisasi/perusahaan.

Jadi, apa yang bisa digali dari hobi? Mungkin pewawancara akan bertanya dalam bahasa sedikit berbeda namun sangat mungkin akan bermuara ke hobi, seperti bagaimana Anda mengisi waktu luang? Berikut rahasia di balik aktivitas pilihan yang paling identik dengan rasa nyaman dan bersifat sangat subjektif/personal;

Jenis lingkungan kerja: jika kita lebih memilih aktivitas yang bersifat ‘sendiri’, maka kemungkinan besar kita pun akan menunjukkan performa optimal dengan pekerjaan yang bersifat ‘sendiri’, berada di lingkungan yang memungkinkan untuk beraktivitas secara otonom daripada secara tim. Aktivitas ini di antaranya: membaca buku, bermain music (bukan bermain music dalam band), menulis, berenang (atau olahraga lain yang termasuk olahraga individu). Sementara jika hobi Anda adalah bermain basket (pasti tim), hang-out dengan teman, bergabung di komunitas, maka aktivitas ini menunjukkan Anda nyaman menjalin interaksi dengan beberapa orang sekaligus.

Sifat tugas/pekerjaan: telisik kembali, apakah hobi Anda dinilai ‘serius’ oleh teman Anda? Misalnya senang bermain catur, membaca buku otobiografi atau menulis artikel, maka kemungkinan besar, Anda menyukai pekerjaan/tugas yang menuntut analisis, konseptual termasuk perencanaan. Hal ini berbeda jika Anda senang shopping ramai-ramai, atau aktif di komunitas social, maka Anda pun kemungkinan akan sangat bahagia jika melakukan tugas yang menuntut skill komunikasi dan social seperti membangun network, bertemu klien termasuk presentasi hingga closing.

Kecenderungan personal: jika Anda senang berkebun, maka kemungkinan Anda menyukai tugas yang menuntut perawatan secara berkala. Jika Anda senang mempelajari bahasa asing atau belajar alat music baru, maka Anda menunjukkan orang yang terbuka terhadap hal baru dan memiliki kemauan belajar. Jika Anda memiliki beragam hobi, kemungkinan Anda orang yang memiliki beragam minat, untuk itu jangan heran jika pewawancara juga menanyakan lebih dalam. Tujuannya untuk melihat minat paling dominan dan bagaimana Anda mengelola minat tersebut untuk manfaat paling optimal.

Antusiasme: seringkali kita bingung dengan pertanyaan passion, apakah sama dengan hobi? Tidak menutup kemungkinan, kita menemukan passion atau memahaminya lebih tegas dalam aktivitas yang terkesan sebagai pengimbang aktivitas serius seperti bekerja, belajar (studi), termasuk berkeluarga. Pernahkah Anda melihat mata teman Anda berbinar ketika menceritakan pengalaman travelingnya yang terakhir? Ya, aktivitas inilah jalan paling ‘jujur’ menunjukkan antusiasme seseorang terhadap satu objek, aktivitas atau lainnya.

Banyak yang menjawab ‘membaca’ dan ‘mendengarkan musik’ ketika menjawab pertanyaan ‘Apa hobi Anda’, baik secara tertulis maupun lisan. Beberapa masih mengira bahwa jawaban ‘membaca’ akan menunjukkan seorang yang mau belajar atau terkesan intelektual. Saya sangat menyarankan untuk menulis yang sebenarnya, sebab, Anda akan mengecewakan diri sendiri ketika pewawancara melanjutkan dengan bertanya, ‘Buku apa yang sedang Anda baca sekarang/ terakhir?’, ‘Apa yang menarik dari buku itu?’, atau ‘Siapa penulis/pengarang favorit Anda?’ dan ‘Mengapa?’. Begitu juga untuk musik atau hobi lainnya, akan banyak pertanyaan yang siap meluncur 🙂

Apa hobi Anda?

Tyas
Tyas
Career Coach & HR Consultant - "Mind is Magic"
RELATED ARTICLES

4 COMMENTS

  1. Dear Sdr.Fauziah,

    Apa sebenarnya hobi Anda?
    Tidak hanya hobi, namun segala sesuatu tidak serta merta dapat diaplikasikan tanpa memperhatikan lingkungan sekitar, namun pehobi sendiri lebih mengenali karakter dan aplikasinya sehingga dapat terus menjadi hobi 🙂 Terima kasih atas kesediaan Anda berbagi dalam forum ini.

    Salam,
    Tim Konsultankarir.com

  2. Hobby saya sebenarnya sangat banyak, tapi saya akan sanggup duduk berjam-jam hanya untuk menulis sebuah cerita atau membaca novel. Dari semua itu, saya termasuk orang yang suka dengan kesendirian. Bagaimana ya menjadikan hobby ini menjadi sebuah karir???

  3. Dear Eva,

    Hobi bisa menjadi salah satu jalan untuk mengenali diri sendiri, yakni dengan mencermati karakteristiknya. Jika Anda menikmati ‘kesendirian’, maka eksplorasi lebih dalam lagi, pengalaman/aktivitas yang memiliki karakteristik sama dalam konteks kerja, cermati pula apakah Anda merasa bersemangat dan larut sehingga tidak menyadari waktu berlalu? Perasaan larut ini bisa menjadi indikasi Anda menikmati aktivitas tersebut, yang kemungkinan bersifat individual, atau bukan aktivitas yang membutuhkan kerjasama tim secara intensif. Semoga pembahasan singkat ini dapat membantu 🙂

    Salam,
    Tim KonsultanKarir

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor