Sunday, November 24, 2024
HomeSaya dan KarirMenyusun Resolusi Karir

Menyusun Resolusi Karir

Resolusi akhir tahun menuju tahun baru ke depan adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan banyak orang. Biasanya resolusi akhir tahun ini berkaitan dengan cita-cita, prinsip hidup, dan sikap yang hendak dijalani lebih baik di tahun-tahun mendatang.

Kata dasar resolusi yang artinya menyusun kembali solusi (jalan keluar), maka mencanangkan resolusi berarti upaya untuk koreksi dan introspeksi diri, untuk mencapai pribadi yang lebih berkualitas.

Sayangnya orang sering melupakan menyusun resolusi untuk profesi dan karirnya. Padahal ini juga sangat penting. Apa-apa yang sudah dijalani satu tahun belakangan ini akan berpengaruh pada pijakan kaki tahun ke depan. Untuk itu pula, alangkah baiknya bila saat ini Anda mulai menyusun resolusi karir dan profesi Anda. Ada beberapa pedoman yang cukup nyata saat kita hendak menyusun resolusi karir ini.

Yang pertama, perhitungkan kelebihan dan kekurangan dari karir yang Anda jalani. Bukan dengan cara sekadar mengukur bak timbangan akuntansi untung rugi, namun lebih pada perhitungan dengan cara analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Oportunities, Threats).

Memperhitungkan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan sekaligus ancaman yang ada pada karir yang telah Anda jalani di satu tahun ini menjadi sebuah alat ukur praktis bagi perhitungan Anda di tahun depan.

Kedua, setelah mengetahui SWOT dari karir Anda, maka perhatikan juga cita-cita dan prinsip hidup Anda sendiri. Apakah karir tersebut sudah sesuai cita-cita Anda? Apakah justru sekarang Anda sudah berkompromi dengan cita-cita Anda, sehingga melihat bahwa yang Anda jalani adalah bagian dari harapan Anda? Jika Anda merasa sudah positif dan bisa menerimanya, maka pertanyaan berikutnya, apakah karir yang Anda jalani itu sudah sesuai dengan prinsip dasar hidup Anda? Apakah Anda harus ?sedikit? merubah prinsip Anda agar tetap bertahan di karir Anda?

Berbagai jawaban atas pertanyaan tersebut semuanya bergantung pada diri Anda. Hanya saja perlu diingat, bahwa dalam berkarir, cita-cita sebagai bagian dari mimpi riil adalah sesuatu yang perlu terus diperjuangkan. Langkah besar manusia selalu berawal dari sebuah cita-cita yang terus dikejar.

Sudah banyak contoh nyata bahwa penemuan-penemuan terbesar dari sejarah hidup manusia, awalnya berasal dari mimpi dan cita-cita sang penemu. Demikian juga dengan prinsip hidup, berkompromi memang solusi, namun idealisme dalam diri harus tetaplah dipertahankan. Cita-cita dan prinsip hidup yang mulia-lah yang menjadikan diri Anda menjadi manusia berkualitas.

Poin ketiga yang kemudian harus disusun adalah, langkah-langkah karir Anda ke depan. Ketika masa untuk koreksi dan introspeksi diri ini hadir di hadapan Anda, maka menyusun karir ke depan yang lebih baik adalah tahapan selanjutnya. Bukan berarti Anda harus mencari karir baru, keluar dari tempat kerja lama ke tempat kerja yang lainnya. Namun lebih pada pencapaian karir Anda ke depan dengan lebih baik.

Hitungannya pun bukan sekadar kenaikan jabatan, tunjangan, ataupun mendapatkan promosi, melainkan menjadikan Anda lebih berarti bagi tempat Anda bekerja, bagi lingkungan sekitar Anda dan sekali lagi membuat diri pribadi Anda makin percaya diri, penuh inspiratif serta optimis dalam menjalani hidup.

Misalnya saja contoh kecil, ketika dulu Anda selalu datang kesiangan ke kantor, kenapa tahun depan Anda tidak menjadi orang yang datang lebih awal? Atau jika Anda selama ini sudah selalu on time memenuhi jam kerja, kenapa lalu Anda tidak menjadi orang yang juga menyisihkan waktu Anda untuk berbagi ide lebih banyak dengan teman-teman kerja Anda?

Kalau kedua hal positif ini pun sudah Anda lakukan, kenapa Anda tidak mulai melirik dan ambil bagian dari isu penjagaan lingkungan hidup, peningkatan program pendidikan, HAM (Hak Asasi Manusia), dan beragam isu lainnya yang masih membutuhkan kepedulian banyak orang. Pendeknya banyak yang bisa Anda lakukan untuk kebaikan diri Anda sendiri dan orang lain.

Hal-hal penuh kualitas inilah yang harus terus Anda hidupkan dan pertahankan. Menciptakan dunia di masa depan yang lebih baik selalu di dasari dari pertemuan manusia-manusia yang berpikir positif dan optimis menuju masa depan. Jadi, sudahkah Anda menyusun resolusi karir Anda ke depan?

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor