?What the mind can conceive, the mind can achieve? (Clement Stone)
Kemampuan memprediksi ke depan membutuhkan kelenturan dan fleksibilitas seseorang. Ilustrasi yang paling sering menjadi contoh di antaranya penulis novel. Jauh sebelum jemarinya menari di atas keyboard, para tokoh telah hidup di ?alam? penulis. Gaya bicara tokoh A, interaksi antara tokoh A dan C, sifat tokoh A dan sebagainya. Tidak hanya itu, hujan pertanyaan dari media pun telah bertebaran di imagi penulis. Yup.. situasi konferensi pers, bedah buku dan penandatanganan dari para fans yang mengantri pun bisa jadi telah riuh rendah bayangan penulis..
Itulah kekuatan imaginasi! Berlebihankah?
Tidak.
Kemampuan imaginasi sangat membantu kita dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah. Baik dari skala ringan hingga masalah sekompleks benang ruwet.
Imaginasi juga memberikan suntikan harapan dan optimisme. Bayangan di kepala yang menari-nari ini memberikan ?peta? dan energi untuk kita terus melangkah dan sampai di garis finish. Brainstorming bisa berawal dari ini semua yang nantinya akan merucut pada pilihan-pilihan logis dan tepat.
Tidak semua yang bisa kita bayangkan bisa menjadi nyata, namun kemungkinan selalu ada dan bisa diadakan! Apakah kita bisa mewujudkannya? Salah seorang tokoh psikologi, Albert Bandura (1977) menyatakan keyakinan bahwa kita mampu melakukan sesuatu merupakan hasil dari ekspektasi kapasitas diri untuk menuntaskan sesuatu (pekerjaan).
Keyakinan atas kemampuan diri sendiri tersebut dikenal dengan istilah self-efficacy. Konsekuensinya, ekspektasi inilah yang menentukan sebaik apa performa kita, sekeras apa usaha/kontribusi kita dan bagaimana kita mampu bertahan menghadapi tantangan yang akan muncul ke depan.
Karir dan self efficacy
Apakah kita percaya bahwa kita memiliki kapasitas untuk peningkatan karir? Apakah kita telah mengenali ?harta? diri kita untuk pengembangan karir tersebut? Apakah kita telah mengenali medan karir kita? Apakah kita juga akan mampu menikmati tantangan yang siap hadir mengiringi setiap langkah bahkan ketika baru muncul di pikiran?
Seperti apa karir ideal itu?
?Aktivitas yang membuat pelakunya bahagia?
Itulah inti dari bertumpuk referensi tentang karir ideal, baik dari buku, jurnal sains, artikel maupun forum konsultasi. Kebahagiaan menjadi ujungnya, hingga kembali mengembang pada pertanyaan ?kebahagiaan seperti apa??
Karir adalah personal. Inilah yang menegaskan bahwa keyakinan diri sendirilah yang mampu membuka banyak peluang dan perwujudannya.
?It?s not how good you are, it?s how good you want to be? (Paul Arden,2007)
Peta karir
Lukiskan peta karir Anda. Sejenak, ?pergilah? ke tempat yang paling nyaman untuk berdialog dengan diri sendiri dan melihat pencapaian-pencapaian selama ini. Menjadi individu narsis untuk sekian menit dan jam seperti meneguk air dingin di tengah hari yang terik.
Beberapa point berikut bisa menjadi ?acuan? dan pancingan untuk melihat dan menepuk pundak sendiri;
– pencapaian tertinggi dalam berkarir, gambarkan secara garis besar, lalu bedah kronologisnya, siapa yang terlibat, bagaimana kisahnya, tantangan apa saja yang hadir dan sebagainya
– pencapaian paling memuaskan dalam berkarir, gambarkan seperti di atas
– ketrampilan teknis dan kompetensi individu apa saja yang saat itu ditampilkan?
– apa saja yang menarik dan potensial untuk dikembangkan dari ketrampilan teknis dan kompetensi individu?
– apa saja komentar dari rekan kerja, atasan dan keluarga?
– ingat kembali perasaan yang muncul saat itu, gambarkan dan rasakan sejenak
Sudahkah mulai tergambar profile diri Anda?
Sudah lebarkah senyum yang merekah di bibir Anda, atau masih garuk-garuk kepala? Sekarang lanjutkan satu langkah kecil: karir ideal.
Mungkin karir yang dijalani sekarang telah menjadi karir ideal, mendekati atau belum sama sekali. ?Abaikan? dulu, kini gambarkan: aktivitas yang dilakukan dari awal berangkat dari rumah menuju tempat kerja, per jam nya, detil aktivitas yang dilakukan, memeriksa dokumen, bertemu dengan klien, presentasi, pertemuan dengan kolega, dsb
Adakah perbedaan signifikan? Analisa ketrampilan teknis dan kompetensi individual di gambaran karir ideal tersebut. Apakah telah ada di diri Anda? Apakah menarik untuk dikembangkan, dipelajari? Percayakah bahwa diri Anda mampu mewujudkannya? Kemas peta karir, setidaknya untuk tahun ini.
Kini Anda bisa memamerkan peta karir tersebut pada orang terdekat untuk melakukan diskusi lebih seru dan menarik! 🙂