Salah satu alat tulis yang kita kenal adalah Pensil.
Menurut Wikipedia:
Pensil adalah alat tulis dan lukis yang awalnya terbuat dari grafit murni. Penulisan dilakukan dengan menggoreskan grafit tersebut ke atas media. Namun grafit murni cenderung mudah patah, terlalu lembut, memberikan efek kotor saat media bergesekan dengan tangan, dan mengotori tangan saat dipegang. Karena itu kemudian diciptakan campuran grafit dengan tanah liat agar komposisinya lebih keras. Selanjutnya komposisi campuran ini dibalut dengan kertas atau kayu.
Tapi pernahkah anda merasakan artinya sebuat Pensil.???
Banyak sebagian orang sangat membutuhkannya..
Khususnya seorang arsitek seperti saya, tak pernah bisa luput dari Pensil.
Bagi saya, Pensil sangatlah penting.!
Pensil ibarat sebuah senjata yang bisa membantu saya menuangkan sebuah ide/gagasan, inspirasi & imajinasi saya.
Pensil adalah teman layaknya bola untuk para pemain bola..
Pensil membuat saya bisa berkarya..
Pensil adalah sarana ntuk mencurahkan isi hatiku (curhat).. ha haaaaaa..
Membantu saya untuk dapat mewujudkan impian..
Memberikan kenyamanan..
Menyempurnakan pekerjaan saya.
Semasa saya kuliah.. dengan pilihan studi jurusan arsitektur.
Saya memiliki beragam jenis pensil :
Dari jenis pensil biasa/serut (clutch) dari kayu yang saya pakai seringnya merk Faber Castell 3H, H, HB, B, 2B, hingga 8B dan saya rasa jenis pensil tsb sudah sangat familiar disekitar kita.
Lalu ada jenis pensil mekanik & pensil sketch/drawing.
Dari beragam jenis pensil tsb, ada 1 jenis pensil kesukaan saya..
Kalo bahasa keren-nya “kokojo” artinya “kebanggaan/kesayangan ” heheeeee..
Yaitu, jenis pensil sketch/drawing..
Pensil sketch/drawing ini, bentuknya semacam pensil mekanik – bisa isi ulang tapi karena grafitnya tebal sehingga untuk meruncingkannya tetap harus diserut dgn serutan khusus yang terdapat pada pensil tsb.
Kenapa saya suka pensil itu.?
Karena pas banget dgn kebutuhan saya dan pensilnya yang enak dipakai, isi pensilnya juga empuk (saya memilih merk yg sama untuk isinya).
Pensil inilah yang menemani saya mengerjakan tugas-tugas kuliah sampai skripsi..hingga lulus.-
Dan sampai sekarang, jenis pensil ini masih menemani saya ..
Yaa.. memang kapasitas pemakaiannya mungkin tidak sesering sewaktu saya kuliah.
Tapi pensil ini juga sesekali ikut menjalani rutinitas pekerjaan saya, mengerjakan dan mengoreksi gambar-gambar di kantor sebelum diserahkan pada atasan saya.
Pensil itu pernah hilang.. sedih.. rasanya seperti kehilangan sesuatu yang penting dalam hidup saya, tp saya tidak mau berlarut langsung saja saya pergi beli jenis pensil yang sama kembali.
Ternyata, tanpa saya sadari sebagian hidup saya bergantung pada sebuah pensil.
Apakah anda juga merasakan hal yang sama dengan saya.?
Mari kita sama-sama menyadarkan diri kita sendiri, betapa pentingnya sebuah benda/hal yang ada disekitar kita.