Memasuki tahun 2012, apakah Anda puas dengan pekerjaan dan karier saat ini? Apa yang membuat Anda merasa puas? Apakah telah mendapatkan promosi, menjalani aktivitas kerja sesuai passion, atau peningkatan pendapatan yang signifikan dalam 2 tahun terakhir? Kami akan menyajikan informasi kecil tentang kepuasan kerja. Survey The Gallup Poll menunjukkan bahwa pekerjaan yang menarik menempati urutan ke dua bersama kemanan dalam arti status kerja yang jelas. Hasil ini menunjukkan adanya penilaian personal/subjektif, karena satu pekerjaan dapat menarik bagi saya namun sebaliknya tidak bagi orang lain. Berikut informasi lengkapnya:
- Jaminan kesehatan yang baik & manfaat lain (80%)
- Pekerjaan yang menarik (78%)
- Kemapanan (keamanan) kerja (78%)
- Kesempatan mempelajari skill baru (68%)
- Memiliki kesempatan lebih untuk berlibur (66%)
- Mampu bekerja secara mandiri (64%)
- Dihargai rekan kerja (62%)
- Jam kerja yang teratur, tidak di akhir minggu atau malam (58%)
- Dapat membantu orang lain (58%)
- Tekanan kerja kecil (58%)
- Pendapatan/gaji tinggi (56%)
Bagaimana dengan faktor dianggap paling penting dalam bekerja? Ternyata penilaian ‘subjektif’ kembali menempati urutan pertama, yakni pekerjaan yang menantang. Berikut adalah survey dari Louis Harris and Associates ;
- Pekerjaan yang menantang (82%)
- Memberikan manfaat positif (80%)
- Gaji/pendapatan yang baik (74%)
- Bebas untuk saling bertukar informasi (74%)
- Kesempatan untuk memberikan kontribusi signifikan (74%)
- Adanya privasi (62%)
Mencermati informasi di atas, apa kemudian yang penting dalam membuat perencanaan karier? Banyak pertanyaan yang masuk dalam forum konsultasi di website Konsultankarir.com yang mempertanyakan ini. Apakah berusaha mencintai yang dikerjakan, atau mengerjakan yang dicintai? Apakah mengejar passion atau menikmati aktivitas yang ada, dan lain sebagainya. Farr (2006) menyarankan sembilan faktor kunci yang penting dalam perencanaan karier, yaitu;
- Skill (keahlian) dan kemampuan
- Minat
- Value/nilai personal
- Preferensi/kebutuhan pendapatan
- Tingkat tanggung jawab
- Lokasi
- Pengetahuan khusus
- Lingkungan kerja
- Karakter/tipe rekan kerja yang diinginkan
Faktor skill yang umumnya terkait erat dengan latar pendidikan, tidak jarang menjadi factor yang ‘kurang positif’. Hal ini karena sebagian dari kita menyikapi bekal pendidikan secara kaku. Pada kenyataannya, bekal itu memerlukan perkembangan dan peningkatan terus menerus. Untuk itulah, minat menjadi factor yang krusial sebagai ‘petunjuk’ pengembangannya. Kita juga sering lupa mengenali soft skill dan skill teknik sehingga cenderung melihat ketidaksesuaian antara minat, latar (label) pendidikan dan pengembangan karier.
Sumber:
Farr,Michael (2006) Overnight career choice. Indianapolis;JIST Publishing,Inc.