Siapa bilang belajar hanya di bangku pendidikan formal? Pengajaran dan pembelajaran akan tetap berlangsung di dalam dunia kerja, baik bersifat massal maupun ?privat?. Pengajaran ini lazim disebut dalam bahasa asingnya yakni coaching. Menilik dari terma yang digunakan, sebenarnya lebih mengacu pada pelatihan atau pembelajaran di lapangan olahraga, bukan ruang sekolah atau kuliah.
?Coaching is a personal development process designed to enhance a leaders? success in achieving his or her professional objectives within the context of an organization?s values and business goals.? Larson & Richburg (2004)
Pembelajaran ini bersifat individual, di mana seorang pegawai akan mendapatkan pengajaran, pelatihan dan pengarahan secara interaktif dari seorang coach. Meski fokus coaching pada individu, namun suksesnya program ini akan memberikan dampak yang luas yakni organisasi atau perusahaan itu sendiri. Kesuksesan ini mencakup keberhasilan mempertahankan karyawan berkualitas, meningkatkan produktivitas, mengembangkan karyawan berpotensi tinggi, kepuasan kerja karyawan, dan pencapaian target organisasi.
Maka tidak heran jika metode ini kerap menjadi favorit dalam pengembangan karyawan potensial. Selain itu, perusahaan perlu menerapkan metode ini karena semakin kompleksnya tugas dan tantangan di dunia kerja (bisnis), seperti terangkum dalam daftar berikut: (a) tugas atau pekerjaan semakin kompleks; (b) kepemimpinan semakin kompleks; (c) kebutuhan atas umpan balik yang jarang terpenuhi; (d) struktur organisasi yang semakin ?datar? sehingga isu sumber daya manusia semakin penting; (e) dalam masa perubahan yang cepat, kepemimpinan efektif lebih penting dari lainnya; (f) orang semakin terbuka terhadap bantuan dari luar; (g) merupakan investasi tersendiri.
Proses coaching
Tujuan dari coaching adalah meningkatkan efektivitas kepemimpinan organisasi melalui pembelajaran dan pengarahan yang interaktif. Metode ini dapat digunakan untuk mengembangkan ketrampilan kepemimpinan para eksekutif, manager, tim ahli, dan level lain yang berpotensi memimpin. Larson & Richburg (2004) menggambarkan tujuh tahapan coaching seperti berikut:
1. Seleksi karyawan untuk proses coaching
2. Membangun hubungan. Pada tahap ini, coach akan menjelaskan proses, target, kerahasiaan, dan komitmen peserta.
3. Assessment (Fact Finding) dan umpan balik. Peserta dan coach membahas serangkaian data assessment dan memilih instrument , teknik dan latihan yang akan digunakan dalam proses coaching. Dalam fase ini, coach dapat bertindak menjadi ?bayangan? untuk mengamati implementasi prinsip-prinsip kepemimpinan peserta dalam tugas sehari-hari, seperti pada pertemuan dengan bos, kolega dan bawahan.
4. Merencanakan pengembangan. Coach dan peserta bersama-sama menyusun rencana pengembangan dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang memerlukan pengembangan tambahan. Mereka juga menyiapkan diri untuk mengevaluasi rencana tersebut dengan pemegang keputusan di perusahaan.
5. Coaching untuk pengembangan rencana. Pada tahap ini, coach membimbing peserta, mengevaluasi perilaku dan perubahannya serta memberikan umpan balik konstruktif untuk perubahan yang berhasil dicapai. Coach juga melakukan verifikasi metode guna mengukur kemajuan peserta.
6. Evaluasi sebagai penutup (atau melakukan assessment ulang jika diperlukan). Coach dan peserta mengevaluasi pencapaian program untuk menyusun rencana pengembangan jangka panjang ke depan. Selanjutnya coach akan memberikan konfirmasi hasil program pada perusahaan termasuk menjelaskan tahap selanjutnya dan komitmen dari peserta.
7. Merencanakan tahap selanjutnya
Cermatilah, bahwa hasil dari coaching yang efektif adalah peserta mampu menyusun tujuan atau target kerja yang lebih baik, lebih banyak melakukan langkah konkret, membuat keputusan yang lebih baik dan sepenuhnya menggunakan kekuatan dirinya sendiri. Metode ini mengedepankan hubungan kemitraan dari coach dan peserta (calon pemimpin).
?Coaching is an action-oriented partnership that, unlike psychotherapy which delves into patterns of the past, concentrates on where you are today and how you can reach your goals? – Wendy Cole, ?The (Un) Therapists?
Semoga bermanfaat 🙂
Sumber:
Larson, Paul W. & Richburg, Matthew T. (2004) Leadership coaching. Dalam Berger, Lance A. & Berger, Dorothy R. (2004) The Talent Management Handbook: Creating Organizational Excellence by Identifying, Developing & Promoting Your Best People. New York; The McGraw-Hill.