Friday, April 19, 2024
HomeSaya dan KarirSudahkah Anda Peduli?

Sudahkah Anda Peduli?

Sudahkah Anda Peduli?

Pernahkah peristiwa ini terjadi pada Anda:

“Anda mempunyai seorang teman dekat (katakan namanya Z) dan Anda berbagi segala hal yang Anda ketahui dan mempercayai Z untuk banyak hal. Di sisi lain, Z berteman dengan teman Anda yg lain (katakan namanya X), Anda dan X dulu pernah akrab, hingga suatu hari X memanfaatkan nama Anda tanpa seijin Anda untuk kepentingannya pribadi. Anda marah dan Anda memutuskan untuk tidak berkomunikasi lagi dengannya, namun Anda tetap berteman baik dengan Z karena memandang bahwa Z bukanlah X. Hingga suatu kali Anda mengetahui bahwa Z dan X bekerjasama melakukan sesuatu yang berdampak tidak baik pada diri Anda, diluar sepengetahuan Anda. Z tidak bercerita pada Anda alias Z menyembunyikannya dari Anda. Anda mengetahui hal ini dari sumber lain yang dapat Anda percaya kebenarannya 100%. Anda merasa dikhianati karena Z tidak bercerita pada Anda, padahal selama ini Anda mempercayainya dan berpikir bahwa Z terbuka pada Anda, ternyata tidak demikian yang terjadi. Pantaskah bila Anda marah pada Z? Pantaskah bila Anda merasa dikhianati? Pantaskah bila Anda kecewa?”

Mungkin ada yang berpendapat Anda-lah yang bodoh, sudah tahu Z berteman dengan X, kenapa juga masih mempercayainya? Tapi salahkah bila kita berupaya tidak menyamaratakan semua orang? Salahkah bila kita tetap positif thinking terhadap Z?

Kisah di atas dapat terjadi pada siapa saja. Menurut Anda, apakah yang terjadi hanya masalah komunikasi? Bagaimana dengan perlakuan Z terhadap Anda? Peristiwa di atas menunjukkan satu hal yang sudah pasti bahwa Z tidak terbuka pada Anda, terbukti dari informasi yang diberikan kepada Anda adalah informasi yang selektif, informasi yang dipilih dengan maksud tertentu.

Apakah ini hanya sekedar menyangkut masalah komunikasi? Untuk beberapa orang mungkin bilang ya, namun orang yang melihat lebih dalam lagi ke persoalan yang terjadi, akan bilang ini menyangkut hal-hal yang lebih prinsipil. Satu hal yang sudah pasti, ketidak-terbukaan Z membuat kepercayaan Anda hancur. Ini bukan masalah komunikasi, namun komunikasi mungkin dapat dijadikan kambing hitam. Kuncinya adalah kepedulian.

Z tidak memiliki kepedulian pada Anda. Z yang selama ini Anda percaya, ternyata tidak menjaga kepercayaan Anda atau dengan kata lain Z tidak peduli pada perasaan Anda.

Kepedulian adalah hal yang universal, namun terlalu banyak orang membungkusnya dengan hal-hal lain, seperti empati, listening with heart, dll namun semua itu baru sebatas jargon jika di dalam hati Anda sebenarnya tidak ada kepedulian pada teman Anda atau pada orang yang Anda ajak berinteraksi.

Kepedulian adalah proses dua arah yang membuat kedua belah pihak sama-sama tumbuh, yang membuat kedua-belah pihak sama-sama mendapatkan manfaatnya, bukan hanya salah satunya saja. Salah satu wujud kepedulian adalah memberikan informasi secara terbuka, bukan informasi yang selektif, berkomunikasi secara transparan, bukan hanya sekedar empati.

Memperlihatkan keterbukaan dan bersikap transparan menunjukkan bahwa Anda peduli dengan keseluruhan orang tersebut, bukan dengan kemampuan mendengarkan atau berkomunikasi dengan hati. Dua hal yang mungkin berguna bila Anda hanya dianggap sebagai klien yang perlu didengarkan atau orang dewasa yang masih harus dibujuk rayu.

Jadi masihkah pantas Z mendapatkan kepedulian?

andin
andinhttp://
Career coach, Writer, Researcher. "be happy, be simple..."
RELATED ARTICLES

1 COMMENT

  1. Peduli seperlunya saja. Jika dia rekan kerja maka hanya sebatas urusan kerja saja. Jika dia teman lama, maka hanya sebatas urusan hal yang perlu dlaam pertemanan saja seperti: ada keluarganya yang meninggal, atau menghadiri undangan. kalau dia klien: sebatas hal yang harus diurus sebagai klien saja.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor