Friday, April 26, 2024
HomeSaya dan KarirParadoks si Kreatif

Paradoks si Kreatif

Pernahkah Anda mendengar nama Mihaly Csikzentmihalyi (baca: “cheek-sent-me-high-ee”. Originally Mih?ly Cs?kszentmih?lyi). Profesor Psikologi Universitas Chicago asal Hungaria dengan teorinya ?Flow?.

Flow merupakan pengalaman psikologis optimal seseorang. Kapan kita mengalami flow ini? Pada saat kita berkonsentrasi atau sepenuhnya terserap dalam suatu aktivitas dan situasi. Csikzentmihalyi menyatakan, ?being completely involved in an activity for its own sake. The ego falls away. Time flies. Every action, movement, and thought follows inevitably from the previous one, like playing jazz. Your whole being is involved, and you’re using your skills to the utmost.”

Lupa waktu, asyik di depan laptop, mata tidak lepas dari layar monitor, seakan tidak mengenali sekitar, dsb. Pernahkah Anda merasakan pengalaman tersebut? Saya yakin kita pernah begitu asyik melibatkan diri secara penuh bahkan tanpa menyadari atau sengaja menciptakan kondisi ini. Seperti seorang yang sedang asyik bermain game online atau permainan komputer lain. Namun kondisi ini juga ada pada setting serius seperti bekerja, termasuk belajar formal di lembaga pendidikan (sebagai siswa ? mahasiswa).

Csikzentmihalyi tidak hanya menarik karena namanya, namun juga pembahasannya tentang flow dan kreatif. Satu artikelnya di www.psychologytoday.com/Oktober 2008, yang cukup lama namun masih menarik disimak adalah ia menemukan adanya paradoks pada orang kreatif. Ia sendiri memandang kreativitas sebagai central source of meaning in our lives. Dalam 30 tahun studinya tentang orang-orang kreatif, berikut 10 poin menarik tentang mereka:

1. Memiliki energi besar sekaligus bisa menjadi begitu ?tenang?. ?This does not mean that creative people are hyperactive, always ?on?, in fact, they rest often and sleep a lot?

2. Cerdas sekaligus naif pada saat yang sama. ?Another way of expressing this dialectic is the contrasting poles of wisdom and childishness?

3. Kombinasi antara main-main dan disiplin, bertanggungjawab dan tidak bertanggung-jawab. ?Despite the carefree air that many creative people affect, most of them work late into the night and persist when less driven individuals would not?

4. Antara imajinasi dan fantasi juga berakar pada sense of reality. ?Great art and great science involve a leap of imagination into a world that is different from the present?. Terlalu banyak alternatif dalam menyikapi masalah, dominan dengan pola pikir divergen, namun konvergen (sistematis) juga ada untuk eksekusi akhirnya.

5. Ekstrovert juga introvert yang ditunjukkan secara simultan. Ini dia, kalau Anda sering mendapat pertanyaan berulang dari teman dekat yang bingung apakah introvert atau ekstrovert, artinya ? indikator kreatif! Hehehe?

6. Rendah hati dan ?sombong? pada saat yang sama. Sadar diri adanya faktor keberuntungan namun juga puas dan bangga menyadari memiliki pencapaian tertentu/khusus dibandingkan orang lain/kebanyakan.

7. Melampaui stereotipe gender. Studi menunjukkan anak perempuan kreatif lebih tampil dominan dan tangguh dibandingkan teman-teman perempuannya, sementara anak laki-laki lebih sensitif dan kurang agresif dibandingkan teman-teman laki-lakinya. Hmm?

8. Pemberontak juga konservatif. Internalisasi suatu bidang menjadi modal dan gerbang awal, namun hanya memiliki perspektif tradisional tentu membelenggu munculnya hal-hal baru. Penguasaan dan keberanian untuk mengambil resiko menjadi rumusan sempurna untuk kreatif.

9. Sangat antusias pada pekerjaannya. ?Most creative people are very passionate about their work, yet they can be very extremely objective about their work?. Amati ketika seseorang bercerita tentang pekerjaannya/ bidang yang ditekuninya, apakah matanya berbinar, intonasi penuh semangat, juga melakukan hal-hal ?gila? untuk mencapai standar suksesnya.

10. Berada di antara situasi yang mudah membuat merasa menderita namun juga senang. ?When an artist has invested years in making a sculpture, or a scientist in developing theory, it is devastating if nobody cares?. Menikmati ?kesendirian? dengan keasyikannya mengeksplorasi lapisan-lapisan kecil bidang yang menjadi minatnya. Menjadi pusat perhatian yang berpeluang mendapatkan tepukan tangan atau cibiran.

Sering tidur pagi, larut dalam kondisi flow, sangat antuasias menekuni pekerjaan, agak-agak sombong ? hehehe.. Berapa paradoks yang sudah kita punya sebagai orang kreatif?

By the way ?sudahkan Anda lancar mengucap nama Csikzentmihalyi?

Previous article
Next article
Tyas
Tyas
Career Coach & HR Consultant - "Mind is Magic"
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor