Saturday, April 20, 2024
HomeSaya dan KarirIkan "Kecil" di Kolam Kecil

Ikan "Kecil" di Kolam Kecil

Di dunia kerja dan profesi ada pepatah lama yang menawarkan dua pilihan yakni: ?menjadi ikan besar di kolam kecil? atau menjadi ikan kecil di tengah lautan??. Maknanya tentu saja berarti memilih menjadi boss atau pimpinan di perusahaan kecil? atau menjadi pekerja biasa alias pegawai posisi bawah tapi di perusahaan besar?. Sebuah pilihan-pilihan dengan berbagai asumsi yang mengandung konsekuensi tertentu.

Kalau menjadi pimpinan di perusahaan kecil, maka dia bisa menjadi pengambil keputusan kunci, menjadi orang ?penting?, menjadi orang dalam posisi paling disegani dan dihormati di tempat kerja yang kecil tersebut. Sementara menjadi pekerja biasa di perusahaan ternama, besar, maka artinya meski dia tidak bisa menjadi pengambil keputusan, tapi dia mengikuti dan terlibat dalam sebuah proses besar, akan menjadi saksi sejarah apabila perusahaannya tersebut masuk dalam kategori perusahaan multinasional, kelas dunia.

Argumentasi di atas barangkali memang sudah sering didengar dan dibicarakan banyak orang. Tapi bagaimana dengan pepatah yang hampir tidak kita pernah dengar, yakni: ?menjadi ikan besar di tengah lautan luas? Atau menjadi ikan kecil di kolam kecil??.

Filosofi ikan besar di tengah lautan luas, sudah tentu bermakna menjadi boss atau pimpinan diperusahaan besar yang barangkali menghasilkan milyar-an dan triyul-an rupiah pertahun. Mungkin ini menjadi impian banyak orang, dengan berbagai konsekuensi yang menggiurkan sekaligus bisa jadi mengerikan, misalnya, terjebak dalam skema hutang, nilai saham yang merosot, ambruk, dan berbagai keterpurukan lain.

Nah, untuk itu, inilah saatnya berpikir menjadi ikan kecil di dalam kolam kecil. Menjadi pekerja keras, pekerja biasa, di sebuah perusahaan kecil yang biasa-biasa saja juga. Masyarakat Indonesia sudah membuktikan bahwa saat krisis ekonomi 1998 melanda Asia, termasuk Indonesia, justru Usaha Kecil Menengah (UKM) lah yang mampu bertahan di tengah deraan krisis.

Menjadi ikan kecil di tengah kolam kecil justru paling selamat saat itu, sementara kolam luas dan lautan bahkan tak mampu lagi menampung ikan-ikan yang ada di dalamnya. Banyak karyawan di perusahaan besar justru terkena dampak PHK massal.

Pembuktian keberhasilan UKM bertahan di tengah dampak krisis ekonomi sudah seharusnya menjadi pelajaran berharga. Tinggal kita sendiri yang harus terus melanjutkan keberhasilan tersebut, senyambi makin menguatkan kaki-kaki perusahaan kecil yang terus dikembangkan.

Sudah terbukti pula, orang-orang yang tangguh mengembangkan usahanya, biasanya berawal dari pengalamannya yang teruji di perusahaan kecil. Sudah jamak pula bila ketika kita bekerja di perusahaan kecil, maka segala kemampuan dan bakat kita akan terasah. Kita dituntut untuk multi skill, berkemampuan di segala bidang. Inilah ujian yang paling pas untuk melatih setiap kemampuan dari masing-masing personal. Jadi benar kan, sudah saatnya kita memikirkan untuk makin mengasah kemampuan kita sebaik-baiknya, dengan menjadi pekerja keras di sebuah perusahaan kecil. Siap untuk mencoba tantangan ini??

Previous article
Next article
RELATED ARTICLES

3 COMMENTS

  1. Wah.. content2 blog ini bagus sekali dan sangat bermanfaat buat kita2 yang ingin meniti karir.
    Minta ijin untuk menjadi sumber beberapa artikel di blog saya, skaligus blog ini dijadikan referensi link di BlogRoll saya.

    Thanks
    Hermawan Petra

  2. Dear Pak Hermawan,

    Terima kasih atas kunjungannya di Konsultankarir.com. Content kami dapat dikutip (sebagian, jangan semua) dengan mencantumkan sumbernya. Terima kasih untuk mencantumkan kami dalam blogroll Anda.

    Salam,

    Tim Konsultankarir.com

  3. yang penting manajemennya baik. perusahaan manapun sehebat apapun kalau manajemennya buruk, orang2 tidak akan bertahan lama. begitu juga dengan kesempatan berkarir. semakin terbuka, maka semakin orang2 bersemangat dlm berkarya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor