Thursday, April 25, 2024
HomeSaya dan KarirArisan di tempat kerja?

Arisan di tempat kerja?

Beberapa pertanyaan mendasar pun terlontar ketika ada beberapa orang mendiskusikan tentang perlu tidaknya arisan di tempat kerja. Apa tidak menganggu aktifitas kerja? Apa manfaatnya? Buang-buang energi? Dan sederetan tanya lainnya. Maka jawabannya pun beragam. Bergantung kebutuhan, jenis pekerjaan Anda, dan juga fleksibilitas teman kerja Anda.

Menjadi sebuah kebutuhan ketika mayoritas teman kerja Anda tertarik dengan ide arisan ini. Misalnya saja untuk makin mengakrabkan satu sama lain, yang ujung-ujungnya meningkatkan kekompakan antar karyawan. Atau juga karena banyak yang menginginkan menabung bersama-sama, misalnya saja bergantian uang arisan digunakan untuk jalan-jalan keluar negeri, untuk membeli home theater terbaru, dan sekaligus kegiatan ini untuk saling bertukar info dan pikiran di luar jam kerja.

Bila ini terjadi, maka manfaat arisan sungguhlah terasa. Tidak ada salahnya bila Anda menjadi orang yang pertama yang melontarkan gagasan ini. Namun tetap juga Anda melihat jenis pekerjaan Anda dan teman-teman Anda lainnya.

Bila Anda bekerja di bidang jasa, misalnya marketing, dan base-nya karyawan lebih banyak yang sifatnya freelance dengan pendapatan mengandalkan bonus, maka sebaiknya berpikir ulang untuk kegiatan arisan. Bukan apa-apa, bisa dimungkinkan masing-masing orang menjadi sangat individualis, dan tidak terlalu peduli dengan ide tentang kekompakan. Kalau dipaksakan arisan, jangan-jangan malah di tengah-tengah arisan semua menjadi kehilangan semangat melanjutkan kegiatan ini, atau malah kabur begitu saja. Bisa gawat kan kalau begini.

Soal jumlah peserta pun sebaiknya dibatasi, tidak perlu terlalu besar, 10-15 orang adalah angka yang cukup ideal. Terlalu banyak akan menyulitkan koordinator menentukan jadwal dan tempat arisan. Peserta arisan bisa dilakukan tidak hanya pada satu divisi, melainkan antar bagian. Bisa menjadi lebih menarik dan variatif diskusinya.

Soal fleksibilitas teman kerja, ini juga bagian yang sangat penting. Karena yang namanya arisan di tempat kerja, tempatnya bisa saja di tempat kerja Anda, bukan berarti kegiatan arisannya di jam kerja. Justru harus dihindari arisan dilakukan pas jam kerja. Apalagi Anda melakukannya dengan sembunyi-sembunyi di mata boss, wah urusan bisa runyam kalau begini.

Untuk itu rekan kerja Anda yang ikut arisan haruslah tipe yang fleksibel mengatur waktu luang. Sehingga benar-benar kegiatan arisan menjadi lebih membawa manfaat dengan diskusi yang cukup, tanpa terburu-buru waktu. Bukan hal kebetulan kalau seringkali informasi tentang kemungkinan pengembangan karir justru didapatkan dari pembicaraan informal semacam ini.

Bahkan ada contoh arisan yang digelar di antara mantan karyawan sebuah perusahaan tertentu, justru membawa manfaat positif pada pesertanya. Meski sudah bekerja di berbagai tempat berbeda, namun karena masih saling berkontak rutin satu sama lain, maka kegiatan arisan pun dijadikan pengikat lebih baik. Minimal bertemu sebulan sekali dan saling membawa informasi segar. Arisan memang tampak sepele, namun kalau berhasil dijalankan, bisa jadi nilai lebih untuk pengembangan diri Anda.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor