Thursday, November 21, 2024
HomePerspectiveResensi BukuWomenomics, Menciptakan Kondisi Kerja dan Keluarga yang Ideal

Womenomics, Menciptakan Kondisi Kerja dan Keluarga yang Ideal

Judul: Womenomics, Membuat Aturan Main Sukses Anda Sendiri

Penulis: Claire Shipman & Katty Kay
Penerbit: Tiga Kelana 2010
Hal: 246 halaman + XXXII
Peresensi: Lestari N.

Jika ada dua orang hebat berkumpul, belum tentu menghasilkan sesuatu yang luar biasa, tetapi bila ada dua orang jujur berkolaborasi, maka hasilnya pastilah bermanfaat. Inilah yang terjadi pada penerbitan buku Womenomics, Membuat Aturan Main Sukses Anda Sendiri (Write Your Own Rules For Success). Duo jurnalis papan atas yakni Claire Shipman (Wartawan Senior ABC News)dan Katty Kay (Wartawan dan pembawa berita BBC World News America) menyajikan sebuah tulisan penuh inspirasi bagi para perempuan karir yang juga membangun keluarga.
Bagi kedua penulis, Womenomics adalah sebuah perubahan yang dipicu dua masalah. Pertama, bahwa perusahaan sadar akan meningkatnya produktifitas dan keuntungan yang dihasilkan perempuan, apalagi jika mereka bekerja dalam keadaan yang mereka inginkan. Kedua, datang dari para wanita yang menginginkan adanya perubahan. Karenanya kondisi ini bisa menjadi sebuah gerakan bagi para pekerja perempuan.

Buku ini memberikan kunci dan tips bagi para perempuan pekerja untuk secara asertif bertindak efektif, agar menciptakan kondisi di tempat kerja yang mampu memenuhi kebutuhan mereka. Para pekerja perempuan dibekali cara-cara melakukan negosiasi pada pimpinan, rekan kerja, dan relasi mereka saat kebutuhan mereka tidak 100% sesuai dengan kebutuhan pihak lain. Kondisi kerja yang fleksibel menjadi harapan semua pekerja, dan terutama kaum perempuan. Dalam survei-survei yang ada, fleksibilitas ?kendali atas kehidupan pribadi dan kerja- sangatlah penting untuk kepuasaan professional mereka. Bahkan menurut Family and Work Institute, empat dari lima perempuan mengatakan bahwa mereka harus lebih fleksibel dalam bekerja (hal 31). Ketika pekerjaan tidak mutlak menguasai seseorang, ketika mereka bisa menjalankan pekerjaan dengan baik tanpa merugikan kepentingan pribadi pekerja tersebut, bisa dipastikan kunci kebahagiaan akan mereka rasakan.

Shipman dan Kay juga menjelaskan bagaimana perempuan harus mulai meninggalkan perasaan bersalah ketika mereka menuntut sesuatu yang menjadi hak dan kebutuhan mereka. Serta menyambut dengan suka cita kata ?Tidak? ketika Anda harus menolak sesuatutugas atau permintaan bantuan di tempat kerja yang tidak sesuai dengan jadwal maupun kewajiban Anda yang sesungguhnya. Roti lapis ?tidak?, sebuah istilah yang terdiri atas berbagai cara mengatakan tidak, disampaikan oleh penulis buku ini disajikan dengan uniknya di halaman 110-115.

Tentu saja kekuatan buku ini karena para penulis itu sendiri membagi kisah nyata mereka ketika harus berjibaku dengan pekerjaan mereka, pimpinan, dan keluarga mereka. Keduanya juga memasukkan kisah nyata perempuan lainnya, termasuk dengan kisah suka, duka, dan sejumlah anekdot yang terjadi pada para perempuan pekerja. Argumen yang dibangun kedua penulis menunjukkan bahwa dengan usaha keras pada mental dan emosional dari kaum perempuan itu sendiri, mereka akan mampu menciptakan kondisi kerja danrumah tangga yang ideal. Gaya tutur yang penuh pragmatis, serta disusunnya tahapan-tahapan penuh optimis, buku ini diharapkan mampu memberikan inspirasi pada para pembacanya, agar mereka mau melakukan sebuah gerakan revolusi dengan pendekatan fleksibilitas dalam dunia bisnis. Jika ini dijalankan, maka nantinya akan memberikan keuntungantidak saja semata pada para perempuan, namun juga pada para pria sebagai patner bisnis,maupun pada keluarga merekaserta pada pencapaian hasil kerja itu sendiri dilingkungan tempat mereka bekerja.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor