Judul: Womenomics, Membuat Aturan Main Sukses Anda Sendiri
Penulis: Claire Shipman & Katty Kay
Penerbit: Tiga Kelana 2010
Hal: 246 halaman + XXXII
Peresensi: Lestari N.
Jika ada dua orang hebat berkumpul, belum tentu menghasilkan sesuatu yang luar biasa, tetapi bila ada dua orang jujur berkolaborasi, maka hasilnya pastilah bermanfaat. Inilah yang terjadi pada penerbitan buku Womenomics, Membuat Aturan Main Sukses Anda Sendiri (Write Your Own Rules For Success). Duo jurnalis papan atas yakni Claire Shipman (Wartawan Senior ABC News)dan Katty Kay (Wartawan dan pembawa berita BBC World News America) menyajikan sebuah tulisan penuh inspirasi bagi para perempuan karir yang juga membangun keluarga.
Bagi kedua penulis, Womenomics adalah sebuah perubahan yang dipicu dua masalah. Pertama, bahwa perusahaan sadar akan meningkatnya produktifitas dan keuntungan yang dihasilkan perempuan, apalagi jika mereka bekerja dalam keadaan yang mereka inginkan. Kedua, datang dari para wanita yang menginginkan adanya perubahan. Karenanya kondisi ini bisa menjadi sebuah gerakan bagi para pekerja perempuan.
Buku ini memberikan kunci dan tips bagi para perempuan pekerja untuk secara asertif bertindak efektif, agar menciptakan kondisi di tempat kerja yang mampu memenuhi kebutuhan mereka. Para pekerja perempuan dibekali cara-cara melakukan negosiasi pada pimpinan, rekan kerja, dan relasi mereka saat kebutuhan mereka tidak 100% sesuai dengan kebutuhan pihak lain. Kondisi kerja yang fleksibel menjadi harapan semua pekerja, dan terutama kaum perempuan. Dalam survei-survei yang ada, fleksibilitas ?kendali atas kehidupan pribadi dan kerja- sangatlah penting untuk kepuasaan professional mereka. Bahkan menurut Family and Work Institute, empat dari lima perempuan mengatakan bahwa mereka harus lebih fleksibel dalam bekerja (hal 31). Ketika pekerjaan tidak mutlak menguasai seseorang, ketika mereka bisa menjalankan pekerjaan dengan baik tanpa merugikan kepentingan pribadi pekerja tersebut, bisa dipastikan kunci kebahagiaan akan mereka rasakan.
Shipman dan Kay juga menjelaskan bagaimana perempuan harus mulai meninggalkan perasaan bersalah ketika mereka menuntut sesuatu yang menjadi hak dan kebutuhan mereka. Serta menyambut dengan suka cita kata ?Tidak? ketika Anda harus menolak sesuatutugas atau permintaan bantuan di tempat kerja yang tidak sesuai dengan jadwal maupun kewajiban Anda yang sesungguhnya. Roti lapis ?tidak?, sebuah istilah yang terdiri atas berbagai cara mengatakan tidak, disampaikan oleh penulis buku ini disajikan dengan uniknya di halaman 110-115.
Tentu saja kekuatan buku ini karena para penulis itu sendiri membagi kisah nyata mereka ketika harus berjibaku dengan pekerjaan mereka, pimpinan, dan keluarga mereka. Keduanya juga memasukkan kisah nyata perempuan lainnya, termasuk dengan kisah suka, duka, dan sejumlah anekdot yang terjadi pada para perempuan pekerja. Argumen yang dibangun kedua penulis menunjukkan bahwa dengan usaha keras pada mental dan emosional dari kaum perempuan itu sendiri, mereka akan mampu menciptakan kondisi kerja danrumah tangga yang ideal. Gaya tutur yang penuh pragmatis, serta disusunnya tahapan-tahapan penuh optimis, buku ini diharapkan mampu memberikan inspirasi pada para pembacanya, agar mereka mau melakukan sebuah gerakan revolusi dengan pendekatan fleksibilitas dalam dunia bisnis. Jika ini dijalankan, maka nantinya akan memberikan keuntungantidak saja semata pada para perempuan, namun juga pada para pria sebagai patner bisnis,maupun pada keluarga merekaserta pada pencapaian hasil kerja itu sendiri dilingkungan tempat mereka bekerja.