Interview Magic:
Persiapkan dirimu untuk karir gemilang dengan tongkat ajaib
Penulis: Susan Britton Withcomb
Tahun terbit: 2005
Penerbit: America Career Publisher
Peresensi: Lusia
Apakah skenario di bawah ini terdengar familiar bagi Anda: mengirim banyak CV tetapi tidak mendapat panggilan interview, atau sudah diinterview tetapi tidak mendapatkan tawaran pekerjaan? Buku ini dapat menjadi tongkat ajaib bagi Anda yang akan mengubah skenario tersebut.
Keberhasilan dalam suatu interview/wawancara pekerjaan membutuhkan dua sisi pendekatan. Anda harus memperhatikan elemen mekanis dan juga elemen mindset dalam hal interview pekerjaan. Sebagian besar pencari kerja hanya berfokus pada unsur mekanis dalam wawancara, yaitu apa jawaban yang “benar” untuk pertanyaan ini dan pertanyaan itu, bagaimana cara aku menindaklanjuti sebuah interview, bagaimana aku menegosiasikan gaji, dan seterusnya.
Meskipun hal-hal “mekanis” itu penting, tetapi itu hanyalah separuh dari yang Anda butuhkan. Anda seperti berjalan dengan satu kaki saja. Tetapi apabila Anda melakukan pendekatan mekanis dan juga mindset dalam interview, dipastikan Anda akan membuka tahapan awal untuk sukses yang signifikan dalam karir. Anda akan berlari, bukan berjalan, menuju karir gemilang Anda.
Interview Magic dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama mengupas dengan lengkap semua hal mendasar untuk sukses dalam interview. Bagian ini justru adalah bagian yang paling penting, karena sebelum sampai pada interview, sebaiknya seorang pencari kerja mengetahui benar-benar pekerjaan yang cocok untuk dia agar dapat sukses dengan cepat dalam karir tersebut.
Bab pertama pada bagian ini mengetengahkan 10 kebenaran tentang keberhasilan sebuah interview. Bab dua menampilkan fondasi-fondasi yang harus Anda ketahui agar Anda dapat menentukan posisi yang tepat, dengan pendekatan Career-FIT. Pendekatan ini membantu seseorang menemukan karir yang cocok sesuai dengan Funtion, Industri, dan Things that matters to me, sangat efektif bagi Anda yang butuh bimbingan dalam menentukan karir.
Bab 3, 4 dan 5 semakin mematangkan mindset dan juga mengajarkan pencari kerja bagaimana “menjual” dirinya dengan proses branding yang saat ini sedang ngetrend dalam manajemen karir.
Bagian dua Interview Magic adalah tentang proses interview itu sendiri, misalnya ada macam-macam jenis interview dan bagaimana menghadapinya, pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan, rahasia untuk sukses dalam prescreen dan juga wawancara lewat telepon, dll.
Bagian ketiga buku ini mempersiapkan pencari kerja untuk pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara dan menegosiasikan gaji. Bab 13, 14, dan 15 berturut-turut mengetengahkan lebih dari 100 pertanyaan wawancara, termasuk pertanyaan-pertanyaan yang paling sering ditanyakan (FAQ), pertanyaan yang spesific sesuai industri, dan pertanyaan yang ilegal dan aneh yang sering muncul dalam interview.
Setiap bagian dalam buku ini sangat lengkap dan sangat kaya dengan tips-tips praktis yang dapat dipraktikkan. Selain itu di setiap bab terdapat kesimpulan yang sangat membantu apabila di kemudian hari kita membutuhkan bantuan cepat. Di berbagai bagian buku juga disertai kuis-kuis singkat agar pembaca dapat melatih dirinya sendiri. Setelah membaca buku ini mudah-mudahan pencari kerja seolah mendapatkan tongkat ajaib untuk mendapatkan karir yang ideal untuknya. Seandainya saya membaca buku seperti ini dulu sebelum terjun ke karir!
setuju dengan ucpaan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, zaman sekarang bukan hanya terjadi malpraktik, tapi malmengajar pun telah terjadi. guru yang berkompeten memang jarang ditemui, sehingga salah dalam penanaman konsep dasar, jika yang mengajar tidak mengetahui konsep dasar untuk mengajar, maka generasi bangsa yang diharapkan dapat membawa sejuta perubahan bagi negara ini tidak akan pernah terwujud saya punya pengalaman yang mencerminkan bahwa masih banyak tenaga pengajar yang belum berkompeten,ketika mengajar matematika tentang perkalian, saya meminta mereka untuk menjawab soal yang saya berikan, berapa hasil dari 7 x 7 pelajar itu menjawab hasil nya adalah empat sembilan. mendengar jawaban ini saya berfikir dimana letak nilai bilangan itu? saya coba bertanya lagi kepada beberapa pelajar lain nya tentang perkalian dengan angka yang berbeda dan jawaban mereka sama, tidak menyebutkan nilai tempat dalam satu bilangan. seharusnya tujuh kali tujuh samadengan empat puluh sembilan, disinalah letaknya konsep dasar itu di tanamkan.
Menarik 🙂