Wednesday, April 24, 2024

Interview Magic

tips lolos interviewInterview Magic:
Persiapkan dirimu untuk karir gemilang dengan tongkat ajaib
Penulis: Susan Britton Withcomb
Tahun terbit: 2005
Penerbit: America Career Publisher
Peresensi: Lusia

Apakah skenario di bawah ini terdengar familiar bagi Anda: mengirim banyak CV tetapi tidak mendapat panggilan interview, atau sudah diinterview tetapi tidak mendapatkan tawaran pekerjaan? Buku ini dapat menjadi tongkat ajaib bagi Anda yang akan mengubah skenario tersebut.

Keberhasilan dalam suatu interview/wawancara pekerjaan membutuhkan dua sisi pendekatan. Anda harus memperhatikan elemen mekanis dan juga elemen mindset dalam hal interview pekerjaan. Sebagian besar pencari kerja hanya berfokus pada unsur mekanis dalam wawancara, yaitu apa jawaban yang “benar” untuk pertanyaan ini dan pertanyaan itu, bagaimana cara aku menindaklanjuti sebuah interview, bagaimana aku menegosiasikan gaji, dan seterusnya.

Meskipun hal-hal “mekanis” itu penting, tetapi itu hanyalah separuh dari yang Anda butuhkan. Anda seperti berjalan dengan satu kaki saja. Tetapi apabila Anda melakukan pendekatan mekanis dan juga mindset dalam interview, dipastikan Anda akan membuka tahapan awal untuk sukses yang signifikan dalam karir. Anda akan berlari, bukan berjalan, menuju karir gemilang Anda.

Interview Magic dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama mengupas dengan lengkap semua hal mendasar untuk sukses dalam interview. Bagian ini justru adalah bagian yang paling penting, karena sebelum sampai pada interview, sebaiknya seorang pencari kerja mengetahui benar-benar pekerjaan yang cocok untuk dia agar dapat sukses dengan cepat dalam karir tersebut.

Bab pertama pada bagian ini mengetengahkan 10 kebenaran tentang keberhasilan sebuah interview. Bab dua menampilkan fondasi-fondasi yang harus Anda ketahui agar Anda dapat menentukan posisi yang tepat, dengan pendekatan Career-FIT. Pendekatan ini membantu seseorang menemukan karir yang cocok sesuai dengan Funtion, Industri, dan Things that matters to me, sangat efektif bagi Anda yang butuh bimbingan dalam menentukan karir.

Bab 3, 4 dan 5 semakin mematangkan mindset dan juga mengajarkan pencari kerja bagaimana “menjual” dirinya dengan proses branding yang saat ini sedang ngetrend dalam manajemen karir.

Bagian dua Interview Magic adalah tentang proses interview itu sendiri, misalnya ada macam-macam jenis interview dan bagaimana menghadapinya, pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan, rahasia untuk sukses dalam prescreen dan juga wawancara lewat telepon, dll.

Bagian ketiga buku ini mempersiapkan pencari kerja untuk pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara dan menegosiasikan gaji. Bab 13, 14, dan 15 berturut-turut mengetengahkan lebih dari 100 pertanyaan wawancara, termasuk pertanyaan-pertanyaan yang paling sering ditanyakan (FAQ), pertanyaan yang spesific sesuai industri, dan pertanyaan yang ilegal dan aneh yang sering muncul dalam interview.

Setiap bagian dalam buku ini sangat lengkap dan sangat kaya dengan tips-tips praktis yang dapat dipraktikkan. Selain itu di setiap bab terdapat kesimpulan yang sangat membantu apabila di kemudian hari kita membutuhkan bantuan cepat. Di berbagai bagian buku juga disertai kuis-kuis singkat agar pembaca dapat melatih dirinya sendiri. Setelah membaca buku ini mudah-mudahan pencari kerja seolah mendapatkan tongkat ajaib untuk mendapatkan karir yang ideal untuknya. Seandainya saya membaca buku seperti ini dulu sebelum terjun ke karir!

RELATED ARTICLES

2 COMMENTS

  1. setuju dengan ucpaan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, zaman sekarang bukan hanya terjadi malpraktik, tapi malmengajar pun telah terjadi. guru yang berkompeten memang jarang ditemui, sehingga salah dalam penanaman konsep dasar, jika yang mengajar tidak mengetahui konsep dasar untuk mengajar, maka generasi bangsa yang diharapkan dapat membawa sejuta perubahan bagi negara ini tidak akan pernah terwujud saya punya pengalaman yang mencerminkan bahwa masih banyak tenaga pengajar yang belum berkompeten,ketika mengajar matematika tentang perkalian, saya meminta mereka untuk menjawab soal yang saya berikan, berapa hasil dari 7 x 7 pelajar itu menjawab hasil nya adalah empat sembilan. mendengar jawaban ini saya berfikir dimana letak nilai bilangan itu? saya coba bertanya lagi kepada beberapa pelajar lain nya tentang perkalian dengan angka yang berbeda dan jawaban mereka sama, tidak menyebutkan nilai tempat dalam satu bilangan. seharusnya tujuh kali tujuh samadengan empat puluh sembilan, disinalah letaknya konsep dasar itu di tanamkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor