Judul: 10 Biang Bangkrut Usaha Kecil Menengah
Penulis:Gunawan Ardiyanto
Tahun Terbit:2011
Penerbit:Metagraf, Creative Imprint of Tiga Serangkai
Halaman:138 + xii
Peresensi:Ardiningtiyas Pitaloka
Judul buku ini cukup memancing senyum dan kerutan di kening, namun Anda akan lebih tersenyum lebar kala menelusuri halaman demi halaman 10 Biang Bankrut UKM ini. Kalau makanan, buku ini lebih tepat sebagai kudapan yang renyah dengan bumbu mint. Hmm… mungkin belum ada keriping kentang rasa mint. Mengapa saya sebut mint, bukan cabe?Karena buku ini tidak menghantam pembaca dengan ulasan pedas namun juga tidak sekental santan yang bisa memancing rasa mual. Secara fisik, buku ini pun mudah Anda selipkan di tas yang telah padat isi, tidak menyusahkan jemari tangan dan mudah untuk dibaca di perjalanan (selama tidak mengemudikan mobil sendiri), di kafe, menjelang tidur atau saat iklan menyela tayangan televisi. Banyak hal menarik yang tampil dalam kepingan keripik renyah rasa mint yang akan saya sajikan berikut.
Mengapa saya katakan Anda akan lebih tersenyum lebar ketika membaca buku ini? Penulis dengan jeli menarik perhatian calon pembaca dengan kalimat negatif untuk mempersembahkan hal positif di dalamnya. Siapa yang tidak pernah mendengar kata ?biang?? Pembaca di Indonesia akan langsung diingatkan dengan kata ?biang kerok? alias si pembuat onar. Memang inilah maksudnya: penulis menyajikan sepuluh biang onar dalam usaha kecil menengah. Bahkan, pada sampul belakang, penulis meyakinkan lagi dengan ?Jika ingin bangkrut, JANGAN BACA BUKU INI!!?.
Apa saja sepuluh biang bangkrut itu? Penulis mengulas secara berurutan mulai dari ?Berhenti belajar?, ?Emosional?, Ingin Instan?, ?Ingkar Janji?, ?Intimidasi?, ?Lari dari Tanggung Jawab?, ?Puas di Zona Nyaman?, ?Tidak Disiplin?, ?Menghindari Resiko?, dan ?Tidak Membina Bawahan?.
Jangan membayangkan Anda akan mendapatkan teori kaku atau nasehat dalam rantai biang itu. Penulis yang telah mengalami jatuh-bangun membangun usaha kecil dari tahun 1999 ini dengan lugas, sederhana dan spontan bertutur tentang pengalaman pribadi, rekan plus mozaik tokoh-tokoh popular. Tokoh popular ini mulai dari Thomas Alfa Edison hingga Donald bebek yang penulis rangkai begitu spontan sehingga pembaca seakan sedang hangout di kafe dengan secangkir kopi.
?Setiap saat adalah waktu belajar, setiap peristiwa adalah pelajaran, setiap ruang adalah tempat belajar, dan setiap orang adalah guru bagi saya?Adalah motto penulis yang ia tuangkan di hal.2. Dalam pembahasan awal ini,dengan ringan, penulis mengkritik trend telepon seluler yang membuat semua orang sibuk menatap monitor mungil dan melewatkan kesempatan untuk memperluas jaringan dari berbincang dengan orang di samping saat duduk di ruang publik. Meski demikian, ia tidak anti dengan perkembangan teknologi, ia juga membahas hal ini dalam ?Puas di Zona Nyaman?.
Pembahasan zona nyaman ini sangat menarik, karena seringkali kita lupa dan memandang zona nyaman hanya pada situasi yang enak-enak saja. Penulis dengan lugas mengingatkan pembaca tentang zona nyaman dengan tulisan dari Supardi Lee,31 Juli 2008: ?Ia adalah kondisi yang diketahui, terbiasa dialami (dilakukan), ditoleransi, diterima, atau dirasa layak bagi seseorang atau sekelompok orang, termasuk kita yang mengaku wirausahawan atau pelaku usaha? (hal.86). Salah satu zona nyaman adalah ketika kita memilih untuk tidak mau mempelajari fitur baru dan mengoptimalkan telepon seluler untuk selain telepon atau sms saja. Dengan kata lain, ia menyapa orang-orang yang memilih di kondisi ‘jalan di tempat’ ketimbang lebih maju. Karena bergerak maju sama artinya dengan menuju zona tidak ‘pasti’ alias meninggalkan zona nyaman.
Pola mengingatkan ini juga akan pembaca jumpai di beberapa bagian lain, seperti dalam pembahasan Emosional. Penulis menyertakan referensi dari psikologihingga inspirasi dari Mahatma Gandhi, Stefen Covey dan lainnya. Ciri-ciri orang emosional tidak identik dengan ekspresifisik, kata-kata atau marah, namun: (a) tidak konsisten; (b) semangat di depan, loyo di belakang; (c) mudah berubah; (d) tidak memikirkan dengan hati-hati; dan (e) tidak berpikir untuk jangka panjang.
Setelah menyantap kudapan renyah ini, satu ganjalan yang saya lemparkan sebagai kritik adalah layout buku. Beberapa bagian cukup mengganggu keasyikan membaca seperti penggalan kalimat yang tanggung di satu halaman. Pada hal.34, terdapat judul pembahasan baru dengan garis penegasdi kanan – kiri judul (Penolakan), namun hanya menampilkan dua baris kalimat di bawahnya. Sedangkan pada hal 35, pembaca akan langsung melihat deretan sub judul dengan nomor urut. Pembaca seperti mendapat kejutan “Lho.. ini daftar apa ya?” dan berusaha melihat kembali halaman sebelumnya. Gangguan kecil ini juga tersebar di hal.57 dan hal.103. Meskipun secara keseluruhan masih ramah untuk mata, namun sedikit kontra produktif dengan gaya tutur penulis yang mengalir.
Buku ini menarik dan layak dibaca tidak hanya Anda yang sedang merencanakan (atau masih mengangankan) usaha kecil menengah, namun Anda yang berminat untuk mengembangkan diri menjadi pribadi (lebih) mandiri.
ass wb.
Salam kenal saya krisnadi, tertarik untuk membeli buku 10 biang bangkrut. apakah sudah ada di gramedia.
Alhamdulilah saya punya pengalaman di dunia perhotelan dan restaurant selama kurang lebih 28 th, saat ini sedang mencoba buka consultant restaurant & trainer customer satisfaction. jadi sangat erat hubungannya dengan buku yang bapa jual.
Kalau ada kesempatan saya ingin berkenalan, siapa tahu jadi peluang bisnis untuk kita.amin
krisnadi harnawan
consultant & Trainer Hotel, Reataurant
hp 081809279620
Thanx Pak Krisnadi,
Silakan kontak Saya 0812.5482.1988, 0878.1236.5950, g.ardiyanto@gmail.com, Fb-YM g_ardiyanto@yahoo.com, Buku-buku saya yang sudah diterbitkan :
1. Jadi Pengusaha, Siapa Takut?, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, November 2009
2. A to Z Cara Mendidik Anak, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, September 2010
3. Intelijen Bisnis, Pohon Cahaya, Yogyakarta, Desember 2010
4. Pekerja Mandiri, A.603N Publisher, Balikpapan April 2011
5. 10 Biang Bangkrut UKM, Tiga Serangkai, Solo, Juli 2011
6. 10 Biang Untung UKM, Tiga Serangkai, Solo, Agustus 2011
7. Luka Batin, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, Agustus 2011
Klik http://www.gramediaonline.com search Gunawan Ardiyanto
Salam,
AGOEN Consultant
Salam kenal,
Terima kasih atas ulasan bukunya, saya berharap buku – buku yang saya tlis dapat menjadi inspirasi banyak orang untuk terus berkarya dan menjadi wirausaha.
Untuk Bpk. Krisnadi Harnawan dapat menghubungi saya langsung di 081254821988
Salam hangat,
Gunawan Ardiyanto
http://www.agoen.com
@agoen_consult