Saya asli Madura, pada saat presentasi saya selalu dikritik mengenai logat bahasa saya. Bagaimanakah caranya agar logat tersebut tidak nampak bahkan hilang saat berpresentasi??? Terima kasih…..
Iwan N.
Dear Sdr.Iwan,
Anda bisa mengelola keunikan ini sebagai kekuatan. Memang tidak semua orang mampu mengapresiasi perbedaan ini. Seperti juga adanya aksen British, Australia dan Amerika juga dalam pengguna bahasa Inggris. Belum lagi dari belahan dunia lain seperti Jepang, Cina, India ketika berbicara bahasa internasional. Beberapa orang memiliki kemampuan alamiah menggunakan beberapa aksen dengan cepat, sementara sebagian ?kehilangan? aksen karena proses/waktu. Namun tidak sedikit yang tetap membawa aksennya, meski telah tinggal di negeri asing berpuluh tahun lamanya. Akan lebih bijak jika keunikan ini dapat kita kelola secara positif.
Ada baiknya Anda diskusikan dengan pengkritik, apa yang menjadi kendala dalam cara presentasi. Apakah cara bicara terlampau cepat atau sebaliknya, sehingga terkesan karena logat, namun sebetulnya teknik komunikasi dan penguasaan materi. Anda bisa juga ?menambah? koleksi logat lain yang ada di nusantara. Pada beberapa situasi, ketrampilan ini dapat menjadi ?ice breaking? yang menyegarkan. Seperti Bung Karno yang terkenal dengan multibahasa daerah ketika menyapa audiens dalam berpidato.
Tiap bahasa memiliki irama dan intonasi sendiri, sehingga dapat terkesan terlampau lambat, halus, cepat atau ada beberapa kata yang terdengar berbeda karena pengaruh pengucapan daerah. Kita bisa mencermati ini dengan tujuan memperjelas artikulasi sehingga materi presentasi tersampaikan jelas. Coba diskusikan lebih jelas adakah kata-kata yang terdengar berbeda. Akan lebih bijak jika Anda mengarahkan energi untuk hal-hal tersebut, bukan untuk menjadi ?orang lain?.
Semoga bermanfaat, terima kasih.
Salam,
Ardiningtiyas
ok…trims banyak atas penjelasannya….^^