Selamat petang,
Pak, bagaimana kalo pekerjaan yang digeluti tidak sesuai dengan konsentrasi jurusan di perkuliahan. Pasalnya, pada umumnya perusahaan membuka lowongan untuk posisi ‘X’ seringnya disesuaikan dengan latar belakang jurusan ‘Y’. Namun berbeda dengan perusahaan pada umumnya, ada perusahaan yang justru membebaskan atau tidak menghiraukan dari latar belakang pendidikan tertentu untuk menempati posisi ‘X’.
Khawatir saja bila saya mendaftar di perusahaan lain pada bidang yang sama yaitu sebagai ‘X’ tapi terbentur syarat awal yaitu harus dengan jurusan pendidikan tertentu. Padahal di perusahaan yang lama saya sudah bertahun-tahun menekuni sebagai staff ‘X’ dan termasuk berpengalaman di bidang ‘X’.
Berarti rugi waktu saja, berpengalaman lama di perusahaan sebelumnya pada bidang ‘X’ tapi tidak bisa mendaftar untuk posisi berpengalaman di perusahaan lain hanya karena bukan dari jurusan kuliah yang dipersyaratkan.
Demikian pak, konsultasi saya. Terima kasih atas perhatiannya.
Salam,
Vikarissa Y
Dear Sdr.Vikarissa,
Kami memahami kekhawatiran Anda, akan tetapi, dunia kerja bersifat dinamis dan menuntut fleksibilitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya.
Terkait ‘kerugian’ waktu, mungkin ada yang akan merasa demikian, namun ada pula yang sebaliknya, yakni mendapatkan pengalaman yang menjadi nilai lebih dan dapat dikemas untuk nilai jual dalam kompetisi kandidat. Mengapa? Karena esensi dari bekerja itu sendiri tidak bersifat text-book, misal kuliah di hukum harus menjadi pengacara, hakim, atau HRD. Begitu pula dengan desainer grafis, lantas harus menjadi desainer.
Tuntutan utama perusahaan ketika mencari kandidat fresh graduate, adalah kompetensi teknis (disiplin keilmuan) dan soft competency. Lulusan perguruan tinggi (S1) diharapkan memiliki pola pikir yang sistematis, analitis dan logis. Pola pikir ini yang menjadi modal apapun label pendidikannya. Begitu pun dengan lulusan D3, selain logika berpikir juga memiliki skill praktis daripada S1,karena memang itu penekanannya. Selain pola pikir ini, diharapkan fresh-graduate juga memiliki soft skill; teamwork, planning-organizing, achievement motivation, dsb. Setidaknya tiga soft skill tersebut menjadi kompetensi awal untuk berinteraksi dan siap mempelajari dunia kerja.
Apabila Anda berencana untuk menjadi spesialis, memang sebaiknya mencari posisi yang akan menunjang perkembangan karir tersebut. Misalnya, ingin menjadi seorang akunting, maka Anda dapat bekerja di KAP, atau perusahaan.
Banyak lapangan kerja/profesi yang justru membutuhkan perpaduan disiplin atau pengalaman yang terlihat berbeda. Misalnya jurnalis, profesi ini terbuka bagi semua disiplin karena majalah atau surat kabar pun membutuhkan jurnalis ekonomi, hukum, arsitek, dsb. Selain itu, label profesi akan selalu berkembang, jadi, fokuslah untuk mempelajari konten maupun non-konten di dunia pendidikan. Kesungguhan Anda akan sangat berguna di dunia kerja, bahkan perusahaan (pewawancara) mampu mengenali faktor personal ini dalam seleksi kerja. Perusahaan mana yang tidak menginginkan kandidat yang memiliki kesungguhan dan komitmen dalam bekerja?
Semoga bermanfaat, terima kasih.
Salam,
Tim Konsultankarir.com