Saya karyawan sebuah perusahaan dengan usaha bergerak di bidang jasa. Pada awalnya saya sebagai marketing. Saya digaji dibawah UMR, karena sulitnya mencari pekerjaan saya terima saja pekerjaan ini. Namun lama-lama saya bekerja dengan job desc yg tidak jelas. Kadang saya disuruh ambil dokumen dimanapun bahkan sampai luar kota baik itu dokumen berhubungan dengan marketing maupun tidak berhubungan dengan marketing. Saya juga merangkap sebagai sekretaris kadang juga sebagai admin.
Hal ini dikarenakan kurangnya personel. Saya sdh usul untuk menambah personel namun tidak digubris. Kadang..saya merasa seperti kurir padahal saya perempuan. Saya juga pernah ditugaskan keluar kota jam 2 malam untuk mengejar waktu dan itupun menggunakan kendaraan umum bis seorang diri, ini membuat mama saya geram. Dan saya sering kali menyiapkan semua dokumen untuk sebuah proyek seorang diri. Kalo ada salahnya saya yg ditegur. Setiap kali saya bilang saya butuh teman atasan saya selalu punya alasan untuk menolak.
Menurut Anda, apa yg harus saya lakukan?? Saya ingin sekali resign dr kantor ini karena job desc yg semakin tidak jelas. Namun Ibu dan kakak saya menyarankan resign setelah mendapatkan pekerjaan yg baru. Saya sudah berusaha mencari pekerjaan baru sampai CpNS pun saya ikuti tapi saya masih belum mendapatkan pekerjaan yg baru. Apa pendapat anda?? Saya mohon dengan sangat bantuannya. Terima kasih..
Dear Any,
Perubahan kantor dan tidak digubrisnya kebutuhan (permintaan) Anda kemungkinan besar karena adanya penurunan kondisi finansial perusahaan yang dipengaruhi banyak faktor. Bisa jadi terkena imbas dari faktor luar (trend/arah iklim bisnis), atau mismanagement. Sayang Anda tidak mencantumkan core business kantor di bidang jasa yang bagaiamana. Salah satu tipikal kantor kecil adalah adanya tuntutan multitasking karyawannya. Namun di balik itu, sebenarnya tersaji kemungkinan untuk peningkatan skill management (baca artikel Ikan ‘kecil’ di kolam kecil : http://konsultankarir.com/2009/02/03/saya-dan-karir/ikan-kecil-di-kolam-kecil/). Anda jadi mengerti dan menguasai bagaimana penyiapan dokumen dsb. Dalam kondisi yang kondusif, Anda seperti sedang ‘digodok’ untuk posisi yang lebih menantang. Namun Anda yang lebih tahu kondisi kantor/perusahaan saat ini.
Apakah Anda pernah berdiskusi dengan atasan/senior/management dengan efektif? Artinya, situasinya juga positif dan tidak emosi. Jika belum, Anda bisa mencoba untuk klarifikasi (bukan menuntut/menyalahkan) hal ini dengan manajemen, mungkin akan terjadi keterbukaan di mana manajemen menginginkan pengertian Anda atas kondisi perusahaan. Memang sepintas sepertinya Anda yang harus bersabar, dan kurang adil. Namun setidaknya perusahaan diberi kesempatan untuk melihat niat baik Anda.
Jika Anda tidak memiliki akses untuk mengubah kondisi eksternal diri (kantor), cobalah diri dan lingkungan terdekat. Seringkali kesempatan itu hadir di sekitar kita namun kurang kita sadari. Coba gali kemungkinan terdekat dari jejaring Anda. Diskusikan juga kondisi objektif dengan orangtua untuk mendapatkan solusi terbaik, termasuk alternatif kemungkinannya. Pindah kerja, tidak selalu dalam arti langsung di tempat yang ‘jelas’/formal.
Gali potensi Anda yang menyelipkan kemungkinan pekerjaan informal sementara, bahkan mungkin bisa dikembangkan ke depan. Dengan pengalaman marketing, Anda tentu bisa membuat peta jejaring dan kemungkinan bagi diri Anda. Bahkan Anda telah menjalankan multitasking sebagai sekretaris dsb 🙂
Semoga bermanfaat & terima kasih.
Salam & keep fighting!
Ardiningtiyas