Monday, November 18, 2024
HomePerspectiveKonsultasiMohon saran untuk mendapatkan pekerjaan

Mohon saran untuk mendapatkan pekerjaan

1) Saya berusia 29 tahun, S1 Teknik Informatika, S2 Manajemen SDM, menikah, berjilbab. Sejak tahun 2005 hingga 2008 saya bekerja di sebuah bank swasta, namun kemudian mengundurkan diri karena menikah dengan sesama karyawan bank tersebut. Hingga sekarang saya belum bisa mendapatkan pekerjaan lagi, meskipun telah mengirimkan aplikasi ke banyak tempat, bank ataupun non bank. Apakah faktor umur, status menikah dan jilbab lah yang membuat saya sulit mendapatkan pekerjaan lagi?

2) Pada saat bekerja di bank tersebut, saya menempati posisi penting namun tidak tercantum dalam struktur organisasi, karena memang bukan merupakan bagian inti dari operasional sebuah bank, yakni data management & provider di divisi Marketing (bukan di bawah divisi IT atau Sistem Informasi, karena hanya terkait dengan data penjualan dan sebagian besar hanya dikerjakan dengan MS Excel). Karena saya tidak tahu nama posisi untuk fungsi yang sama di bank lain, maka saya selalu melamar pekerjaan yang tidak jauh berbeda dengan karakteristik pekerjaan lama saya, seperti manajemen sistem informasi. Namun kesulitan saya adalah saya sama sekali belum pernah mendapat kesempatan bekerja langsung di bawah divisi IT atau Sistem Informasi. Bagaimana caranya saya mendapatkan pekerjaan tersebut, mengingat biasanya mereka membutuhkan pengalaman?

3) Saya tidak pernah sekalipun dipanggil untuk sekedar tes atau interview, padahal saya hanya memakai S1 untuk melamar pekerjaan yang tidak jauh berbeda dengan pekerjaan saya yang lama, bahkan saya melamar pekerjaan yang tidak membutuhkan requirement tinggi, seperti administrasi penjualan, dll.

Saya tidak terlalu berbakat untuk berwirausaha, karena untuk memulai sesuatu dari awal dan tergantung pada diri saya sendiri, saya cenderung pembosan dan kurang gigih. Saya sudah mencoba berbagai bisnis internet, belum ada yang menghasilkan dan lama-lama saya meragukan kehalalan bisnis-bisnis tersebut dan bosan, sehingga akhirnya saya tinggalkan. Saya benar-benar ingin kembali bekerja, tapi bingung dimana letak kesalahan saya. Saya mohon bantuannya, terima kasih.

Heppy Hapsari

Dear Sdr.Heppy,

Mari kita bahas satu per satu,

1) Banyak faktor yang membuat surat aplikasi belum juga mendapatkan panggilan.
Sebagai ?iklan diri? awal yaitu CV, bagaimana Anda menyusunnya? Cukup banyak yang merasa telah berpengalaman sehingga kurang maksimal dalam membuat CV. Tekankan pada kompetensi dan pengalaman perbankan Anda (untuk aplikasi perbankan). Letakkan pengalaman lain di barisan bawah, dan pilih yang relevan. Batasi 2 lembar atau maksimal 3 halaman saja.

Masih terkait dengan CV bahkan surat aplikasi. Jangan membuat satu untuk semua, sesuaikan dengan karakter bisnis perusahaan. Anda bisa menghubungi perusahaan tersebut untuk memastikan surat lamaran & CV sampai di alamat yang benar. Ini sekaligus menunjukkan niat dan minat Anda untuk bekerja di sana.

Terkait umur, yang perlu diperhatikan adalah level posisi yang Anda lamar. Namun, biasanya posisi lebih merujuk/mempertimbangkan pengalaman kerja dan kompetensi.

Faktor menikah dan penampilan fisik bisa menjadi pertimbangan, biasanya di entry level yang mensyarakatkan bersedia tidak menikah dalam 1 tahun. Namun kebijakan ini pun bervariasi, begitu juga untuk jilbab, perbankan syariah justru menjadikannya syarat dalam bekerja.

Minimalisir dugaan-dugaan subjektif, fokuslah pada evaluasi objektif seperti kesesuaian antara kompetensi yang diperlukan dan diri Anda. Apakah CV dan surat aplikasi Anda telah mencerminkan kompetensi yang diperlukan, dsb.

2) Anda sudah benar dengan mengamati karakteristik pekerjaan. Selanjutnya, tunjukkan ketrampilan tersebut dalam CV dan surat lamaran, satukan dalam ?judul? Kompetensi.

3) Adakalanya justru pihak perusahaan mempertimbangkan sebaliknya. Anda bisa dinilai ?over qualified? yang berpotensi akan ?bosan? dengan tugas/pekerjaan tersebut. Mengapa? Karena kemampuan dan ketrampilan Anda telah membutuhkan tantangan yang sesuai, bukan level di bawah.

Kalaupun Anda ingin melamar untuk posisi demikian, cantumkan argumentasi singkat dan logisnya. Sementara untuk berbisnis sendiri, memang tidak mudah untuk yang belum pernah. Apa yang Anda alami adalah proses yang telah dilalui mereka yang berhasil membangun bisnis sendiri. Sekarang tanyakan pada diri sendiri, ?Apakah saya akan menikmati tantangan-tantangan pekerjaan baru ini??

Semoga bermanfaat, terima kasih.

Salam,
Ardiningtiyas

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor