Dear Konsultan Karier,
Saya lulusan S1 Teknik Industri salah satu universitas negeri, sudah satu tahun menganggur. Saya seringkali gagal ketika interview HRD, beberapa bulan awal setelah lulus kebanyakan saya melamar ke beberapa bank dan selalu gagal setelah interview, saya pun pernah mencoba beberapa perusahaan manufaktur namun juga gagal. Saya selalu mencoba memperbaiki kesalahan yang saya lakukan sebelumnya tetapi belum membuahkan hasil. Saya bingung apakah karena perusahaan yang saya lamar kebanyakan perusahaan besar, ataukah saya harus menurunkan ekspektasi saya, saya hanya pernah memiliki pengalaman organisasi dan tidak ada prestasi-prestasi lain. Apa trik atau hal yang bisa saya lakukan agar bisa lebih meyakinkan ketika interview?
Terima kasih.
Neira
Dear sdr.Neira,
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengevaluasi lamaran dan proses seleksi yang telah dijalani kemarin. Apabila Anda gagal setelah memasuki tahap interview HRD, maka kami asumsikan Anda telah lolos tahap sebelumnya. Apakah tahap sebelumnya berupa seleksi kompetensi teknis atau juga disertai seleksi non teknis? Hal ini perlu Anda cermati kembali, karena proses interview tidak berdiri sendiri, melainkan salah satu tahap dari serangkaian seleksi.
Secara general, proses interview merupakan tahap untuk validasi dan klarifikasi tujuan, minat, serta skill pelamar yang telah tertulis dalam surat lamaran, CV, juga hasil proses seleksi sebelumnya. Untuk freshgraduate, biasanya pewawancara akan mengacu pada catatan ‘kinerja’ selama menempuh pendidikan, termasuk pengalaman berorganisasi. Kinerja inilah yang menjadi salah satu acuan bagaimana seorang kandidat/pelamar akan bekerja nantinya. Apakah ia menunjukkan komitmen selama studi, bagaimana mengelola waktu dan tugas selama studi, bagaimana menghadapi tantangan ketika menyelesaikan tugas akhir, bagaimana menyikapi nilai yang rendah (misal terdapat nilai C), juga bagaiamana menghadapi dosen yang dianggap sulit, dsb. Pengalaman organisasi juga menjadi materi penggalian dalam interview secara detil, sehingga pewawancara mendapatkan profile kerja pelamar lebih ‘utuh’.
Untuk itu, Anda perlu mempersiapkan diri dengan mempelajari kembali surat lamaran dan CV yang Anda kirimkan. Ingat, jangan mengirimkan satu surat lamaran untuk semua. Berhati-hatilah dalam mendeskripsikan diri, seperti “Saya orang yang optimis, pekerja keras, dan terbuka dengan hal-hal baru”. Pewawancara akan mencari bukti dari pengalaman Anda melalui wawancara. Apabila Anda menyatakan diri sebagai seorang yang senang belajar, namun ternyata tidak ada hal yang Anda pelajari secara mandiri setelah lulus kuliah (mengikuti seminar, kursus, mempelajari program secara online, dsb), maka ini menjadi poin negatif.
Dalam interview, pewawancara juga cenderung menanyakan pengalaman paling berkesan/memuaskan/membanggakan dsb. Hal ini bertujuan untuk melihat kemampuan diri Anda secara optimal. Jangan menjawab ‘tidak ada/semua berkesan/biasa saja’, karena jawaban ini sama sekali tidak menarik bagi pewawancara 🙂 Pilihlah pengalaman spesifik, ceritakan secara sistematis dengan pola STAR (situation-task-action-result). Tidak ada masalah jika pengalaman yang berkesan adalah pengalaman saat gagal, yang penting adalah bagaimana usaha pencapaian dan menyikapi kegagalan tersebut. Persiapkanlah setidaknya dua pengalaman positif dan negatif. Ceritakanlah pengalaman riil, karena pewawancara yang berpengalaman bisa mengenali konsistensi dari satu cerita dan lainnya, intonasi suara dan bahasa tubuh pelamar.
Anda juga harus bersungguh-sungguh dan antusias, caranya adalah dengan memahami mengapa melamar ke posisi dan perusahaan tersebut. Perusahaan/pewawancara/HRD bisa mengenali pelamar dengan mental ‘aji mumpung’ atau ‘asal diterima’. Era kompetisi yang ketat membuat perusahaan membutuhkan orang-orang yang proaktif dan memahami tujuan kariernya sendiri. Mulailah dari diri sendiri, sehingga antusiasme itu akan terpancar ke pewawancara (perusahaan).
Demikian sdr.Neira, semoga pembahasan singkat ini dapat membantu. Semoga tetap semangat, terlebih masih di awal tahun 2014!
Salam,
Tim Konsultankarir.com