Dear Konsultan Karier,
Bolehkah saya curhat ^_^ ? Saya adalah mahasiswa Arsitektur di UGM, hingga kini masih menjalankan kuliah S1. Pada tahun ke 4, saya ambil cuti selama 2 tahun karena jenuh kuliah dan kebetulan ada peluang di bidang lain. Namun nampaknya usaha yang saya jalani juga terasa ‘hambar’ hingga akhirnya sekarang saya lanjut kuliah kembali.
Sebenarnya saya ambil jurusan ini memang ada minat dalam dunia desain, namun kuliah sering terganggu dengan aktifitas di bidang lain yang seringkali menghasilkan uang, sehingga saya harus masih kuliah dengan usia 26 tahun. Saya menyatakan ‘bertaubat’ dengan masa lalu saya itu, dan lebih memilih menggali passion saya di bidang arsitektur di usia saat ini yang tanpa pengalaman. Target saya semester depan sudah skripsi, dan semester depannya lagi sudah tugas akhir, karena memang tahun depan adalah masa terakhir studi saya di UGM. Nah….dalam waktu sisa-sisa sebelum lulus ini, akan saya kejar ketertinggalan saya di bidang ini dalam hal skill yang mendukung profesi ini dengan cara meningkatkan jam terbang ‘belajar’, sedangkan untuk magang lebih baik nunggu lulus saja karena waktunya benar-benar harus selesai kuliah.
Pertanyaanya yang mengganjal dan seringkali membuat saya ‘down’, “apakah di usia 27 tahun yang mulai menjadi freshgraduate, masih ada kesempatan utk berkarir sesuai bidang kuliah saya ini ?” Dalam pertanyaan lain “Apa perusahaan2 tersebut akan memandang sebelah mata / meremehkan track record saya yg lulus lama & tanpa pengalaman ini ?”
Saya pribadi sih mensiasatinya dengan beberapa strategi, misalnya, saya akan pertajam skill, lalu membuat portofolio sebanyak mungkin dan berkualitas, meskipun sekedar ‘experimental project’, sehingga dengan memperlihatkan karya2 saya, akan menggugah hati para employers (setahu saya, portfolio memang lazim ditanyakan dlm industri kreatif).
Saya sih.. bercita2 untuk bisa menjadi konsultan yang mandiri dan berwirausaha, tapi itu saya yakini bisa tercapai setelah punya pengalaman minimal 4 – 6 tahun kerja di biro konsultan. Wahhh, umur udah 30 tahun, ketuaan gak yaaaa ?Mohon saran dan motivasinya 🙂
Terima kasih
Surya
Dear Surya,
Apa yang sudah dijalankan saat ini pastinya akan melengkapi referensi pada saat terjun di bidang desain nanti. Minimal sudah terlatih bertemu serta berbagi ide dengan orang lain, meyakinkan orang lain serta mengasah keluwesan dalam hal komunikasi. Untuk menjadi tenaga kerja yang siap pakai, tentunya harus memiliki keahlian yang menunjang pekerjaan, seperti kemampuan mengoperasikan beberapa program desain, seperti 3D Max, Sketchup , Autocad, Coreldraw, Photoshop dan Microsof Office atau program-program lain yang sejenis . Microsoft sangat penting untuk membantu membuat bahan presentasi ke klien.
Dalam dunia desain yang terpenting adalah banyak berlatih mendesain sesuatu ,selain bisa digunakan untuk lampiran portofolio juga memperlancar menggunakan program desain dan rendering. Pada umumnya konsultan desain akan mengacu pada portofolio desain untuk memanggil pelamar dan meminta mempraktekkan keahlian mendesain di hadapan mereka. Tentunya semakin baik apabila menggunakan konsep sehingga desain tidak hanya merupakan gambar , tapi memiliki roh yang bisa bercerita kepada siapapun yang melihatnya.
Selain keahlian teknis, perlu diperhatikan juga kesiapan mental untuk terjun di dunia desain/arsitektur. Jika Anda bekerja di konsultan desain, maka pola project akan lebih banyak diterapkan secara parallel, artinya Anda bisa mendapatkan tanggung jawab di beberapa project sekaligus. Ini juga berlaku bagi pendatang baru, yang bertujuan untuk memperluas pemahaman tidak hanya tentang desain, melainkan juga bisnis dan industrinya. Oleh karenanya ketrampilan multi-tasking dan mengelola waktu sangat diperlukan. Anda juga harus siap dengan pola yang ‘acak’ dengan mobilitas tinggi, tidak konstan 9-5 alias siap lembur 🙂
Ada baiknya Anda mulai mencoba merasakan dunia ini dengan bekerja secara freelance, mengikuti lomba desain/arsitektur, berpartisipasi aktif dalam komunitas arsitek dan sebagainya. Semakin Anda mengenal seluk-beluk dunia yang menjadi minat Anda, semakin menambah kepercayaan diri, kesiapan diri juga memastikan minat di bidang ini. Semoga dapat membantu
Salam,
Dyah Murwandari
lihat profile: http://konsultankarir.com/get-help/our-kaka
Dear Konsultan Karier,
Saya adalah lulusan S1 Akuntansi, dan di umur saya yang menginjak usia 28 tahun saya ingin melanjutkan study S2.
yang membuta saya bingung adalah, jurusan apa yang harus saya ambil?
Jika saya ambil jurusaan Manajemen Keuangan, apaakah ini relevan dengan jurusan S1 saya?
sedangkan saya ingin bisa bekerja dengan orang banyak tidak hanya bekerja didepan komputer.
saya ingin bekerja dan bertemu dengan orang-orang baru.
terima kasih,
mohon solusinya.
S1 Akuntansi dan S2 Manajemen Keuanan masih relevan.
Jika keinginan untuk bertemu dengan orang-orang baru begitu kuat terutama untuk mempersuasi orang membeli produk/jasa yang Anda jual mungkin Anda perlu mencoba bidang sales/PR/marketing. Namun, jika ini masih wajar saja, sebaiknya fokus dengan pilihan pertama. Ada baiknya Anda mencoba mengikuti asesmen karir untuk lebih mengenali diri sendiri.
Semoga saat ini Anda telah mendapatkan solusi terbaik.
Sukses untuk karir Anda
selamat siang konsultan karir
saya bekerja di perusahaan arsitektur, sudah 2 tahun saya bekerja, umur saya sudah 27 tahun pada tahun 2016 ini. 7 bulan terakhir saya merasa tidak betah bekerja dibawah perusahaan saya bekerja, banyak yang saya rasakan, antara lain:
– umur 27 ini saya tidak ada perkembangan secara finansial, saya hanya menyambung hidup,
– umur 27 ini tentu saya ingin segera menikah, namun saya merasa jika saya bekerja diperusahaan orang terus. apakah saya mampu membiayai kebutuhan bersama keluarga nanti?
– ada beberapa ketidakcocokan dalam gaya desain saya dengan benang merah diperusahaan tempat saya bekerja
dari situ terlintas saya ingin berkarir sendiri/ wiraswasta, melihat fee yang didapat perusahaan jika dibanding gaji saya sangat jauh jauh sekali, saya membayangkan manisnya jika saya mengerjakan proyek untuk saya sendiri, mandapat fee yang cukup untuk membiayai saya dan keluarga kelak, namun saya juga berpikir akankah saya jadi arsitek laku jika berwiraswasta? (meskipin sekarang sudah ada proyek sendiri yang sedang saya garap, tanpa dibayar, ini merupakan sample desain saya untuk calon konsumen)
namun jika saya tetap di perusahaan ini saya merasa kurang berkembang dalam hal finansial, saya ragu (secara logika) mampukah membiayai keluarga saya jika menikah nanti
terimakasih semoga bisa memberi solusi .
Selama kamu bersedia bekerja keras, mendedikasikan tenaga dan mencurahkan waktu untuk mencari pelanggan dan memperkuat ilmu kamu, maka menjadi wiraswasta akan sangat cocok untuk kamu. Namun, jika tidak yakin, ada baiknya bekerja secara freelance terlebih dahulu tanpa mengorbankan waktu kerja di perusahaan yang sekarang. Dengan demikian, kamu akan merasakan pengalaman sebelum akhirnya memutuskan full time menjadi entrepreneur.
Bekerja selalu menuntut pengorbanan, seperti juga bekerja untuk orang lain. Yang pasti perlu diingat, jangan sampai kamu menurunkan kualitas kerjamu karena perusahaan mendapatkan yang lebih besar dari klien dibandingkan yang diberikan perusahaan ke kamu. Perusahaan yang baik, pastinya bisa melihat dan mempertimbangkan untuk mempertahankan karyawan yang bekerja sepenuh hatinya.