Thursday, November 21, 2024
HomePerspectiveKonsultasiLate Starter dan Pilihan karir

Late Starter dan Pilihan karir

Dear Konselor

Saya seorang mahasiswa S2 berumur 28 tahun dan sedang melakukan penelitian akhir. Sebelumnya saya adalah lulusan S1 yang tidak serumpun (S1 ilmu Ekonomi, dan sekarang S2 Hubungan Internasional). Dan saya memang menempuh S2 itu sederhana saja, out of passion dan sebenarnya lancar-lancar saja karena IPK bagus dan sepertinya akan selesai sesuai dengan masa tempuh (3 semester). Namun saya akui bahwa yang saya pelajari sepanjang S2 saya tidak banyak berkaitan dengan S1 saya dan itu cukup membuat saya bingung. Passion saya adalah ilmu HI namun ketidaklinearan ini membuat saya bingung menjawab pertanyaan-pertanyaan orang di sekitar saya, dan kuatirnya ketika saya melamar pekerjaan setelah lulus nanti :

Pertama, kenapa tidak linear? kan tidak bisa jadi dosen.
Ke dua, kalau begitu lulus dari HI kerja dimana?

Saya awalnya menginginkan menjadi PNS di pusat seperti di BPKM atau Deplu, tapi ya setelah melihat pengalaman orang-orang, bisa dibilang keinginan saya ini termasuk mimpi juga. Namun saya tetep akan mengejar posisi PNS tersebut. Cuman saya bingung apa “Plan B” jika saya tidak diterima. Apakah menjadi PNS di Pemda, yang mana tahun ini ya ga semua propinsi termasuk propinsi asal saya menerima PNS baru.

Jadi Saya sekarang terpikir untuk kuliah S2 ilmu ekonomi lagi, kadang juga terpikir untuk kuliah S2 HI dengan kosentrasi ekonomi politik internasional (saya skrg mengambil minat konsentrasi politik internasional) dan saya ntar punya titel “MA” dua. Atau saya memutuskan untuk fokus mencari pekerjaan “lain” yang saya tahu gak akan ada kaitan dengan passion saya, misal melalui program ODP atau MT sebuah perusahaan “X”. Dengan ketidak linearan ini dan dengan pengalaman kerja yang minim saya kembali bingung. Sebelumnya saya mempunyai usaha sendiri, di bidang yang tidak ada kaitannya dengan S1 saya, namun tidak berjalan mulus sehingga banting setir untuk lanjut S2. Saya sampai berpikir untuk mengambil S1 kembali di ilmu HI, tapi ya gak lucu juga.

Singkatnya, saya suka meneliti dan saya sangat suka dengan ilmu S2 HI yang saya tempuh ini. Sayangnya HI ini juga bukan ilmu praktis seperti akuntansi atau teknik pertambangan (minim lowongan), jalur pendidikan S1 – S2 saya juga tidak linear (jadi dosen di universitas swasta juga ga bisa), dengan pengalaman kerja minim pula, di usia 28 pula.

Terimakasih Konselor atas tanggapannya.

Dear Sdr.Roberto,

Menarik sekali pengalaman studi yang sedang Anda tempuh saat ini. Salah satu petunjuk passion adalah aktivitas yang Anda senangi, bahkan hal yang ekstrem adalah ‘tanpa terlalu mengindahkan masalah finansial’. Hal ini yang tidak jarang membuat orang menyamakan antara passion dengan hobi. Yang membedakan adalah, passion akan menuntut Anda untuk selalu melakukan itu lagi dan lagi, meskipun menemui banyak kegagalan, sedikit belok arah namun akan kembali ‘menuntut’ untuk melakukannya. Anda akan merasa ada yang kurang jika tidak melakukan hal itu. Untuk itu, passion juga lekat dengan komitmen, berbeda dengan hobi yang cenderung mengisi waktu luang dan bersifat ‘pengimbang’ tekanan hidup. Dalam passion, Anda merasakan tekanan sekaligus semangat dan keseimbangan. Mungkin kalimat ini dapat terkesan berlebihan, namun dalam kenyataannya, passion tidak semudah menuliskan katanya.

Terkait dengan ketidaklinieran studi Anda, cobalah untuk lebih adil pada diri sendiri, selain terbuka pada ‘gugatan’ dan ‘pertanyaan’ orang di sekitar. Tantangannya adalah: mampukah dan maukan Anda menjadikan ketidaklinieran tersebut sebagai nilai tambah? Anda memiliki ilmu ekonomi dan ilmu hubungan internasional, cobalah ramu keduanya menjadi keunikan, kekuatan dan nilai tambah Anda. Anda pun telah memiliki pengalaman bisnis. Buka kembali lembaran itu, dan lihatlah lebih jernih, keberhasilan dan aspek yang perlu ditingkatkan. Tidak semua orang berani dan mampu membuat bisnis sendiri, jadi, itu adalah pencapaian diri sendiri, apresiasilah!

Jika passion Anda adalah penelitian, dengan ilmu ekonomi dan hubungan internasional, Anda dapat berkiprah juga di dunia LSM baik nasional maupun internasional. Cobalah bergabung dalam milis atau komunitasnya. Kunjungi pusat-pusat budaya beberapa negara yang ada di Jakarta atau kota besar lain, jika lokasi Anda kurang memungkinkan, Anda dapat berkunjung ke situsnya. Ada banyak undangan kompetisi proposal penelitian maupun projek di pusat budaya atau LSM di Indonesia. Tantang diri Anda untuk mengikutinya, baik individual atau berkelompok dengan teman/menggandeng institusi tertentu. Temui lembaga penelitian di kampus Anda, kenali passion Anda lebih dekat, sekaligus memastikan apakah benar passion atau ada hal lain yang ternyata menjadi passion Anda.

Selanjutnya tentang dosen, sejauh pengetahuan kami, memang dosen dituntut untuk memiliki keilmuan yang linier, namun tidak menutup kemungkinan yang tidak linier. Anda dapat melihat di berbagai universitas, karena kotak ilmu itu sendiri tidaklah kaku, selalu ada titik temu di antara berbagai ilmu. Untuk itu, jika Anda memang tertarik menjadi dosen, jangan patahkan keinginan sendiri sebelum mencoba. Salah satu nilai jual dalam melamar posisi ini adalah pengalaman riset dan penulisan ilmiah. Rintislah sejak dini, buatlah riset kecil sesuai minat Anda (ekonomi, ekonomi-HI, atau HI, atau dengan ilmu lainnya), ikutilah konferensi ilmiah-presentasikan hasil studi Anda, ikutilah kompetisi riset dan kirimkah hasil riset Anda ke jurnal nasional maupun internasional.

Demikian saran dari kami, semoga dapat sedikit memberikan masukan bagi Anda 🙂

Salam,

Tim Konsultankarir.com

RELATED ARTICLES

1 COMMENT

  1. Dengan hormat,

    saya adalah seorang dosen tetapi sebelum memiliki NIDN saya terlanjur resign untuk kota mengikuti suami saya, nah masalah timbul ketika saya melamar sebagai dosen lg d kota baru saya,syaratnya harus s2.jadi saya putuskan sambil bekerja mengajar d instansi swasta saya lanjutkan studi lg untuk lebih memperluas lapangan kerja saya selain dosen nantinya,pertanyaannya:
    1. s1 saya sastra inggris,apa saja bidang ilmu s2 yang masih berhubungan dengan jurusan saya itu selain linguistik?
    2.minat s2 saya nanti adalah bidang ilmu yang berhubungan dengan komunikasi,broadcast,grafis,advertizing, apakah banyak peluang kerja nya nanti,atau bisakah jd dosen lg?
    3.apa itu magister teknologi informasi?
    4.apa itu magister management pendidikan?
    4.jurusan s2 apa yang paling banyak lapangan kerja nantinya?

    walaupun saya sedikit tau info ttg diatas,tp saya butuh info valid lagi untuk mengambil keputusan mengenai pengambilan jurusan saya saat ini.terima kasih banyak saya ucapkan atas penjelasannya..mudah2 ada pencerahan,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor