Tuesday, March 19, 2024
HomeArtikelExperiencedTahu mengelola Prioritas Itu Tanda Anda Produktif!

Tahu mengelola Prioritas Itu Tanda Anda Produktif!

 

Seringkali kita mendengar orang menyebut-nyebut kata prioritas. Mungkin atasan atau rekan senior Anda mengatakan ‘ini prioritas pekerjaan yang harus didahulukan, kerjakan ini sebelum mengerjakan yang lain’. Bahkan Anda sendiri mungkin juga memiliki prioritas dalam hidup yang ingin Anda capai. Mungkin juga Anda tidak memiliki prioritas karena semua berjalan rutin dan terkendali. Namun seiring berjalannya waktu, tuntutan hidup akan semakin tinggi, aktivitas semakin beragam, dan waktu Anda terasa semakin sempit. Inilah saatnya Anda perlu benar-benar tahu apa yang harus diprioritaskan.

Sebelum kita masuk lebih jauh ke dalam prioritas, kita perlu tahu definisi prioritas. Apakah itu prioritas? Prioritas tidak lain adalah tujuan jangka pendek yang harus diutamakan. Bahkan sangat pendek, karena bisa jadi itu tujuan Anda minggu ini atau bahkan tujuan Anda esok hari. Tujuan selalu berkaitan dengan soal waktu.

Tujuan yang tidak memiliki rentang waktu, tinggal menjadi harapan. Anda berharap menyelesaikan tugas A esok hari, tapi Anda tidak membuat rentang waktu kapan harus mulai dan kapan harus selesai. Jadilah ia harapan, yang tinggal harapan. Dan esok hari Anda buat lagi harapan.

Tidak ada yang salah dengan harapan, namun mewujudkan apa yang telah Anda prioritaskan akan membuat Anda merasa puas. Rasa puas akan berdampak pada kebahagiaan. Orang yang bahagia biasanya lebih produktif dibandingkan yang tidak bahagia. Itulah mengapa prioritas membuat kita menjadi produktif, selain juga memunculkan merasa puas dengan pekerjaan kita.

Bila Anda ingin bergerak berdasarkan prioritas, maka kemampuan dalam merencanakan dan mengatur semua aktivitas dengan baik dalam rentang waktu tertentu menjadi persyaratan utama, selain kemampuan mengelola waktu dengan efisien. Bila sejak awal tidak terbiasa merencanakan dan mengatur tugas-tugas dalam rentang waktu tertentu, maka dengan semakin banyaknya aktivitas akan semakin sulit Anda bergerak karena Anda tidak tahu apa yang harus diutamakan.

Ingat, prioritas bukanlah to do list. Mungkin Anda sudah biasa membuat to do list, namun to do list seringkali malah membuat kita merasa sudah menyelesaikan pekerjaan, padahal baru menyelesaikan daftar saja. Dan seringkali daftar yang dibuat merupakan tugas-tugas yang tidak ada hubungannya dengan prioritas.

Jadi apa yang harus dilakukan supaya bisa bergerak berdasarkan prioritas? Selain memiiki kompetensi merencanakan dan mengatur aktivitas, Anda harus punya mindset tentang waktu yang baik. Satu, jadikan waktu sebagai teman, bukan musuh. Saat waktu menjadi teman Anda, Anda akan mengembangkan kebiasaan untuk konsisten dengan jadwal yang dibuat. Anda juga perlu memandang waktu sebagai aset sangat penting yang harus dikelola dengan baik. Sekali ia berlalu, tak akan kembali lagi bukan?

Dua, perhatikan baik-baik bagaimana Anda menghabiskan waktu Anda, pernahkah Anda mencoba mencermati bagaimana dalam seminggu Anda menghabiskan waktu? Coba sekali-kali Anda lakukan, mungkin Anda akan terkaget-kaget sendiri karena bisa jadi Anda menghabiskan waktu empat jam/hari untuk meng-update atau membaca-baca status media sosial orang lain yang tidak ada gunanya.

Tiga, nilai seberapa puas Anda menghabiskan waktu Anda. Jika Anda tidak puas, berarti kemungkinannya Anda belum mampu mengelola waktu dan membuat prioritas. Empat, jangan menciptakan situasi yang menyulitkan Anda sendiri, jika Anda memiliki banyak pekerjaan atau bisnis, tidak semua bisa dijadikan prioritas Anda. Riset menunjukkan bahwa dalam satu hari, memiliki tiga prioritas dan bisa mewujudkannya itu sudah sangat baik. Jadilah realistis dan sesuaikan dengan energi Anda. Bukannya lebih baik ada yang selesai, daripada ada sepuluh poin tapi menggantung semua?

Selanjutnya bagaimana menentukan prioritas? Katakan Anda sedang menyusun prioritas hidup. Coba Anda jawab beberapa pertanyaan berikut ini :

  1. Apa yang paling penting bagi Anda saat ini?
  2. Apa yang ingin Anda buktikan pada diri sendiri?
  3. Area mana dalam hidup Anda yang membutuhkan perhatian lebih?
  4. Apa yang Anda ingin capai dalam rentang waktu tertentu? Satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, tiga tahun, sepuluh tahun?
  5. Berapa banyak energi yang rela Anda keluarkan untuk menjalankan opsi yang dipilih pada no. 4?
  6. Kapan Anda akan memulai dan kapan akan menyelesaikannya?

Semakin kita menyadari arti pentingnya prioritas, akan semakin baik kualitas hidup kita. semoga dengan tulisan yang ringkas ini, akan membantu Anda memahami betapa pentingnya memiliki prioritas dalam hidup, entah itu dalam pekerjaan, karir, hubungan, ataupun bisnis. Semoga sukses.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor