Friday, March 29, 2024
HomeArtikelExperiencedMengukur perkembangan karir

Mengukur perkembangan karir

Selamat siang,
Saya Lukman, saat ini saya bekerja di Divisi. HR. Saya baru bekerja 3 tahun di perusahaan sekarang. Pertama masuk (th 2008) saya menempati posisi sebagai Training & Dev. Adm. selang 3 bulan karena atasan saya keluar saya mendapatkan tambahan tugas sebagai sekretaris P2K3. Pada tahun 2010, saya dipromosikan sebagai Training and Dev. Officer. Pertanyaan saya : apakah perkembangan karir saya termasuk baik atau tidak? Adakah ukuran waktu dalam perhitungan karir? Berapa batasannya seseorang dikatakan memiliki karir yang baik? Namun bagi saya kondisi saat ini kurang begitu memuaskan karena masih belum dibarengi peningkatan pembelajaran tentang hal baru.
Mohon penjelasannya, terima kasih.

Dear Sdr.Lukman,

Pertama, selamat atas promosi Anda, artinya Anda berhasil memenuhi ekspektasi perusahaan. Apabila melihat jalur karir yang Anda lalui, mulai dari staf administrasi, sekretaris, dan kini dipromosikan menjadi officer, maka bisa dikatakan karir Anda secara objektif mengalami perkembangan dan masih dalam kurun waktu yang normal. Hal ini ditinjau dari jenjang karir organisasi yang dapat Anda cermati pula melalui tugas dan tanggung jawab yang semakin meningkat. Akan tetapi, dalam implementasi lapangannya dapat bervariasi di tiap perusahaan. Coba Anda cermati lagi lebih detil, untuk lebih mudahnya, tulislah secara detil job description yang formal dan implementasi lapangannya, lihatlah perbedaannya. Sertakan pula job description Training & Development Officer, meskipun belum mengimplementasikannya, namun Anda tentunya dapat mengetahui tugas-tugas utamanya. Peningkatan tanggung jawab ini juga diikuti dengan peningkatan tuntutan secara eskplisit maupun implisit.

Apabila yang Anda maksudkan adalah pembelajaran semi formal seperti training, sebaiknya Anda mendiskusikannya dengan pihak perusahaan (HR). Terlepas dari training (in-house) atau yang dibiayai perusahaan, kami sangat menyarankan Anda untuk menginvestasikan diri secara mandiri di training luar. Keuntungan lainnya adalah Anda akan memperluas jejaring selain perusahaan pun akan menilai Anda sebagai karyawan yang aktif belajar secara mandiri.

Untuk ukuran karir, terdapat dua pandangan yakni objektif dan subjektif. Secara objektif, terdapat empat tahapan karir yang terkait dengan perkembangan usia, yakni: (1) masa eksplorasi karir pada usia 18-20an; (2) masa membangun karir pada pertengahan usia 20-40 an; (3) masa maintenance karir untuk pertengahan usia 40-50an; dan (4) masa disengagement atau mulai melepaskan karir untuk pertengahan usia 50-60 an. Beberapa memasukkan tahap kesadaran karir di tahap pertama, yakni usia 4-belasan tahun, karena anak-anak pun secara perlahan mulai mengenali adanya aktivitas orang dewasa yakni bekerja.

Berbeda dengan pandangan subjektif yang lebih terkait dengan tujuan karir personal serta tujuan hidup. Apakah Anda telah mengidentifikasi tahapan karir personal? Langkah ini dapat membantu mengawal karir Anda sehingga kepuasan karir pun akan lebih konkret dan terukur. Semoga bermanfaat, terima kasih.

Salam,

Tim Konsultakarir.com

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor