Friday, April 26, 2024
HomeArtikelExperiencedMeningkatkan kreatifitas suami

Meningkatkan kreatifitas suami

Selamat pagi, to the point saja.. saya mempunyai permasalahan dalam mendorong kreatifitas suami. Bagaimana caranya agar dia bisa berkembang, lebih kreatif dan inofatif. Singkat cerita : saya mempunyai usaha yg bergerak di bidang interior dan civil contractor, semula usaha ini saya tekuni sendiri tetapi terakhir suami saya ajak bergabung dalam usaha ini dan dia meninggalkan pekerjaannya di salah satu perusahaan swasta sebagai drafter furniture. Dalam hal ini kami memiliki background yang sama, tetapi setelah beberapa waktu berjalan saya mengalami hambatan dimana suami seperti kurang terpacu dalam usaha ini. bukan karena kurang minat,.. karena saya sempat menanyakan pula sebelumnya apakah minat dengan usaha bersama ini, dia menjawab tidak ada masalah. Mangkanya saya bulatkan untuk sekalian menerjuninya. Yang saya harapkan adalah,.. saya ingin dia bisa mengambil posisi sebagai head of company bukan cuma yang bisa take decission,..

Demikan, Terimakasih

Lucy

Dear Sdr.Lucy

Sudah berapa lama usaha ini berjalan? Kapan tepatnya Anda melihat/menilai bahwa suami kurang kreatif dan inovatif? Ada banyak pertanyaan yang cukup banyak untuk digali lebih dalam pembahasannya. Anda sebagai pencetus dan pendiri terlihat memiliki semangat yang menggebu. Secara tidak sadar, sebenarnya telah ada semacam blue-print di kepala Anda untuk perkembangan usaha ini. Kami percaya dalam prosesnya, suami pun turut berperan, seperti yang dijelaskan telah bertindak sebagai pengambil keputusan. Selanjutnya, Anda perlu lebih menjelaskan tanggung jawab head of company yang diharapkan. Pada sisi lain, jika suami Anda lebih berminat sebagai specialis (mengingat sebelumnya sebagai drafter furniture), maka Anda perlu berlapang dada untuk menerimanya. Tidak semua individu yang mampu mengambil keputusan juga berminat dalam proses operasional/implementasinya, begitu pula sebaliknya. Seorang desainer misalnya, biasanya kurang berminat dalam urusan manajemen termasuk pengembangan organisasi secara luas. Mereka lebih ingin mengasah diri menjadi seorang desainer dengan pola karir spesialis, mungkin lebih menancapkan nama di dunia internasional. Tetapi, tidak sedikit pula desainer yang memiliki jiwa bisnis dan senang mengelolanya. Kami harap Anda berdua dapat mempertimbangkan hal ini dan berdiskusi lebih terbuka tentang harapan masing-masing dalam mengembangkan usaha. Satukan visi-misi Anda yang bersifat personal, sehingga dapat lebih ringan juga optimal dalam implementasinya. Jika Anda ingin berkonsultasi atau mengetahui kesesuaian pribadi dan minat karir, Anda dapat menghubungi kantor kami atau konsultan sejenis. Semoga bermanfaat & terima kasih.

Salam,

Tim Konsultankarir.com

Previous article
Next article
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor