Wednesday, April 24, 2024
HomeArtikelExperiencedLike what you do or Do what you like?

Like what you do or Do what you like?

Saya, 28 tahun, adalah lulusan S1 dan MBA dari universitas di luar negeri, pernah bekerja menjadi marketing funding di Bank internasional. Sekarang saya bekerja di perusahaan keluarga di bidang properti selama kurang lebih 3 tahun sebagai Business Development and Project Manager. Saya dipersiapkan untuk menjadi penerus di dalam bisnis keluarga ini. Persoalan saya adalah saya tidak memiliki kepuasan didalam pekerjaan ini, sehingga saya menjadi malas, dan saya baru menyadari kalau passion saya bukan disini. Padahal gaji dan fasilitas yg saya dapat bagus. Pertanyaan saya adalah apakah saya harus berusaha untuk menyukai pekerjaan ini (Like what you do) atau berusaha mencari pekerjaan lain yang sesuai dengan minat saya (Do what you like) karena saya masih belum mengetahui passion saya di bidang apa dan tidak tahu harus ke mana (menjadi professional atau pengusaha di bidang lain), Yang saya tahu adalah saya suka belajar, dan saya adalah murid yang pandai waktu bersekolah dan kuliah dulu. Dan saya sangat menikmati kompetisi untuk mendapatkan rangking terbaik di kelas. Sedangkan selama bekerja, saya hanya menjadi mediocre (biasa-biasa saja) sehingga saya yakin saya tidak akan bisa sukses jika seperti ini. Terima kasih

Satria

Dear Sdr.Satria,

Sebagai individu kompetitif, Anda nampaknya kurang merasa tertantang dengan jalur karir yang telah dipersiapkan oleh keluarga. Tentu, hal ini bisa berlaku sebaliknya bagi orang lain dengan perspektif: berkompetisi dengan pesaing bisnis keluarga. Ada baiknya Anda coba menjawab pertanyaan berikut: (a) apa tujuan hidup Anda? (b) Apa makna & tujuan Anda dalam bekerja? (c) Jika Anda telah memiliki keamanan finansial yang berlebih, apa aktivitas yang akan tetap Anda jalani? (d) Jika Anda akan meninggalkan dunia ini, bagaimana Anda ingin dikenang?

Terkadang kita memerlukan waktu untuk menyadari bahwa ternyata kita memiliki passion atau mencintai pekerjaan (aktivitas) yang telah dilakukan. Cobalah untuk mendengarkan diri sendiri dan mengevaluasi keinginan diri secara terbuka. Anda juga perlu memperjelas ketidakpuasan yang dirasakan dalam pekerjaan ini sehingga lebih mudah mengenali passion yang mungkin tersembunyi di sana. Selaraskan dengan tujuan hidup dan nilai yang Anda yakini dalam bekerja. Semoga bermanfaat & terima kasih.

Salam,

Tim Konsultankarir.com

Previous article
Next article
Tyas
Tyas
Career Coach & HR Consultant - "Mind is Magic"
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor