Saturday, April 20, 2024
HomePerspectiveKonsultasibagaimana jawaban yang baik..?

bagaimana jawaban yang baik..?

Selamat sore..

salam kenal dari saya.,. beberapa hari ini saya pernah di wawancara dalam rangka proses seleksi penerimaan pegawai di suatu perusahaan. dan saya mendapat pertanyaan :
Coba sebutkan 5 kelebihan kamu & 5 kekurangan/kelemahan kamu..?
mohon saran bagaimana menjawab pertanyaan itu. dan kalo berkenan di berikan contohnya.,
karena bagi saya pribadi, menceritakan kelebihan diri sendiri bukan hal yang patut kita lakukan…

Terima kasih..

regard
kris

Dear Kris,

Untuk budaya kita memang sepertinya kurang patut menceritakan kelebihan. Tapi kita juga mesti melihat konteksnya. Anda sedang melamar kerja, sudah pasti pemberi kerja ingin tahu apa yang bisa Anda berikan untuk mereka dan membantu mereka membuat keputusan, tentunya dengan harapan Anda diterima bekerja di tempat tersebut.

Jadi Anda perlu menyebutkan kelebihan Anda dengan yakin, tidak harus merasa risi atau segan. Bersikaplah sebagai profesional, tunjukkan kelebihan Anda dengan menceritakan bagaimana kelebihan tersebut dapat membantu perusahaan berkembang dan berikan contoh-contohnya yang pernah terjadi. Dengan demikian cerita Anda menjadi lebih meyakinkan.

Mengenai kelemahan, carilah kelemahan Anda yang paling tidak sudah mampu Anda atasi. Kelemahan itu tidak berkaitan dengan kebiasaan jelek. Misalkan ada suka terlambat, jangan sebutkan kelemahan ini. Cari kelemahan lain, tapi tentunya Anda juga perlu jujur dengan diri sendiri. Ceritakan kelemahan, yang juga menunjukkan ‘kekuatan’ Anda, tapi sekali lagi Anda harus jujur dengan diri sendiri. Misalkan, kelemahan Anda adalah tidak sabar dengan orang-orang yang kerjanya lambat, nah dengan menyebutkan ini, berarti Anda sudah menjual diri Anda sebagai pekerja yang ingin cepat dalam menuntaskan pekerjaan. Cari juga kelemahan yang sudah Anda atasi, misalkan kelemahan dalam hal perfeksionis, katakan bahwa ini kelemahan dan Anda sudah mengatasinya dengan melakukan A, B, dan C. Ini menunjukkan bahwa Anda tidak membiarkan kelemahan tersebut mempengaruhi kinerja Anda.

Demikian Kris, semoga membantu.

Salam,

andin

Previous article
Next article
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor