Friday, March 29, 2024
HomeArtikelExperiencedStatus Jabatan Supervisor

Status Jabatan Supervisor

Saya bekerja di sebuah perusahaan swasta di bidang Pertambangan sebagai Staff akunting (legal kontrak) tetapi saya juga sebagai supervisor dua orang staff lainnya. dalam bekerja saya merasa seperti robot karena tidak ada kesempatan sedikit yang di berikan untuk berpendapat dan memberikan satu ide dalam bekerja.padahal belum tentu atasan 100% benar dan belum tentu bawahan tidak bisa lebih dari atasan.
1. Apakah saya perlu memperjelas status jabatan saya sebagai staff atau supervisor?
2. Bagaimana saya agar dapat menunjukkan kemampuan saya?

Adit.

Halo supervisor,

Terimakasih atas kepercayaan Anda men-sharingkan masalah pekerjaan di Konsultankarir.com, namun cerita yang Anda paparkan terlalu sedikit. Kalau melihat uraian singkat pekerjaan Anda, jabatan Anda setingkat supervisor. Anda merasa tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan ide kepada atasan, sayangnya Anda tidak menggambarkan upaya apa saja yang telah dilakukan. Dengan gambaran minimum yang Anda paparkan, saya coba menjawab pertanyaan Anda dan semoga memberikan inspirasi bagi Anda dalam meningkatkan karir.

Memang kemampuan manajerial tidak hanya dalam arti mengelola staf/bawahan, tetapi juga rekan kerja. Mulai dari yang sangat terkait dengan fungsi pekerjaan kita sampai dengan yang menjadi rekan kerja karena berada dalam satu perusahaan yang sama, termasuk juga atasan langsung dan tidak langsung. Dalam kasus Anda dapat difokuskan kepada tantangan bagaimana memanajemeni atasan langsung.

Dalam memanajemeni atasan langsung ada hal-hal yang perlu dikuasai antara lain:

  • 1. Kemampuan menyamakan sudut pandang dengan atasan dalam mengelola fungsi pekerjaan, sehingga memiliki persepsi yang sama.
  • 2. Kemampuan memahami cara kerja atasan, sehingga memiliki irama kerja yang sama.
  • 3. Kemampuan apa yang disukai dan tidak disukai atasan.
  • 4. Kemampuan mengkomunikasikan ide/pendapat sesuai dengan gaya komunikasi atasan, sehingga tidak terjadi salah terima dalam pembicaraan.
  • 5. Strategi dalam menjual ide, seperti melalui atasan tidak langsung namun tidak meninggalkan atasan langsung.
  • 6. Memperbanyak menuangkan ide dalam kegiatan nyata.
  • 7. Memperbanyak mengikuti kegiatan nonformal di perusahaan.
  • 8. Dan lain-lain.

Demikian inspirasi yang dapat saya berikan, yang penting gunakan segala peluang yang mungkin ada untuk selalu ‘menjual’ diri Anda, semoga bermanfaat bagi pengembangan karir Anda.

Salam

Pia Noorbambang

Senior consultant

Previous article
Next article
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor