Darimana konsep leadership itu muncul? Kehadiran sosok pemimpin pada beberapa teori dijelaskan sebagai adanya penetapan tertentu terhadap seorang individu sehingga ia dapat dikatakan sebagai pemimpin. Pada jaman purba, pemberian definisi sebagai pemimpin dilihat sebagai bentuk kemampuan individu tersebut untuk dapat mengumpulkan banyak hewan buruan. Siapa yang dapat memberikan masukan makanan kepada kelompok masyarakatnya, maka ia akan dianggap kuat dan diangkat sebagai pemimpin dalam kelompoknya.
Berjalannya budaya dan pola hidup masyarakat kemudian membuat fungsi dan peranan leadership menjadi berubah seiring dengan konsep yang diangkat dalam masyarakat. Bagaimana ternyata seleksi dalam menjadi seorang pemimpin adalah suatu hal yang tidak mudah. Dalam konteks masyarakat yang sangat tradisional, seorang pemimpin adalah suatu karakteristik yang dapat diturunkan. Sedangkan dalam konteks masyarakat yang lebih modern, dimana aspek demokrasi sudah terlibat banyak dalam pola penyusunan struktur yang ada dalam masyarakat. Lalu siapa yang sebenarnya dianggap pemimpin?
Pemimpin dalam beberapa komunitas masyakat didefinisikan adalah sosok yang mampu memberikan cita-cita hidup dari masyarakat. Bagaimana seorang Julius Caessar berperang dalam melakukan ekspansi terhadap kebesaran negaranya. Satu hal yang perlu dilihat adalah pertama apa yang menjadi identitas dari kelompok yang dipimpin. Seorang pemimpin yang baik, dapat memberikan arti identitas terhadap kelompok kerja yang dipimpinnya, tentang identitas asli dari kelompok tersebut. Hal yang kedua yang menjadi proses pengembangan dalam kelompok masyarakat tersebut adalah perumusan terhadap tujuan dari organisasi itu sendiri.
Lalu bagaimana mengembangkan suatu kepemimpinan dalam suatu perusahaan. Apakah ownership dan leadership adalah suatu konsep yang sama? Apakah leadership dapat terbentuk secara instant dan berharap suatu saat suatu konsep kepemimpinan bisa diturunkan dan dicontohkan dengan sederhana? Atau apakah memang kepemimpinan merupakan suatu bakat yang mana tidak semua orang memilikinya dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menjadi pemimpin?
Dalam teori Great Man (Great Man Theories) dijelaskan bahwa seorang pemimpin adalah sekelompok orang-orang yang memang secara khusus adalah orang yang berbeda dan terkecualikan, dimana dilahirkan dengan dibekali suatu intuisi tertentu sebagai pemimpin. Namun dalam beberapa hal, tentu ini akan sangat menyulitkan dalam suatu organisasi. Berarti tidak memungkinkan bagi suatu organisasi untuk melakukan proses kaderisasi terhadap anggota karyawan mereka agar suatu saat dapat dikembangkan menjadi suatu individu yang dapat memimpin.
Perkembangkan teori lanjutan kemudian menunjukkan bahwa kepemimpinan adalah suatu bentuk aspek situasional yang juga dapat dikembangkan dalam konsep teori kepemimpinan dimana dalam teori Situational Leadership dijelaskan bahwa konsep leadership adalah bentuk situational yang dikembangkan dalam bentuk proses pelatihan untuk menempatkan seorang individu dalam situasi tertentuk dalam melakukan proses pengembangan kepemimpinan.
Untuk dapat mengembangkan aspek kepemimpinan dari karyawan, terdapat beberapa hal yang perlu dicermati pertama adalah program yang diterapkan dalam perusahaan tersebut dan jenis pelatihan yang dikembangkan. Jenis pelatihan yang baik tanpa didukung oleh program pengembangan kepemimpinan yang tepat justru hanya menyebabkan pelatihan kepemimpinan hanya sebagai hiasan belaka terhadap suatu bentuk proses pembentukan generasi-generasi lanjutan kepemimpinan dalam perusahaan. Asumsi lain dari konsep pengembangan kepemimpinan adalah suatu yang secara situasional dimana dalam kondisi tertentu seorang individu dapat dilakukan proses pengarahan prilaku menjadi sosok leadership.
Program pelatihan yang tepat dapat dilakukan untuk mengembangkan personel yang ada dalam perusahaan untuk mengembangkan posisi individu tersebut ke dalam aspek leadership. Dalam memilih provider pelatihan yang tepat untuk mengembangkan kepemimpinan menjadi suatu nilai penting bagi perusahaan untuk menjalankan visi dari organisasi tersebut mengembangkan kepemimpinan dari individu itu sendiri.
Pelatihan Supervisory Leadership diberikan kepada peserta dibagi menjadi tiga hari pelatihan:
HARI PERTAMA:
- Melakukan proses profiling terhadap organisasi. Dalam proses pemetaan terhadap organisasi, individu berada dalam posisi dilatih untuk melakukan proses identifikasi situasi dalam perusahaan. Mempelajari teknik bagaimana perusahaan melakukan proses pengambilan keputusan, jenis dan type konflik yang muncul dari perusahaan dan kapasitas individu itu sendiri dalam menempatkan posisi dalam konflik tersebut.
- Melakukan proses self assessment terhadap karakter personality yang dimiliki oleh individu karyawan itu sendiri dalam mendefinisikan type karakter dari personality individu tersebut dalam melakukan proses kepemimpinan.
HARI KEDUA
- Problem solving technique
Pengembangan dan teknik metode pemecahan masalah
Teknik penembangan personality dalam proses pemecahan masalah
- Eksplorasi terhadap self identity
Melakukan pendataan terhadap karakter identitas dari individu mempelajari kelemahan dan kekuatan individu dalam proses kepemimpinan.
- Teknik dan membangun sistem instruksi dan panduan kerja yang tepat
Proses pengenalan operasional system dari proses kerja.
Proses penyusunan rencana kerja.
Proses koordinasi dan implementasi sistem kerja dalam kelompok
Proses evaluasi terhadap mekanisme kinerja sistem
- Teknik pengembangan komunikasi social dalam organisasi
Teknik penggunaan bahasa verbal kepada karyawan
Teknik penggunaan bahasa dalam konteks komunikasi dokumentasi.
Teknik penggunaan bahasa dalam proses instruksi kerja
HARI KETIGA
- Pengembangan kinerja tim
Pengembangan komposisi tim dalam organisasi
Pengembangan aspek motivasi dalam tim
Proses pemecahan masalah dalam kinerja tim
- Pengembangan motivasi
Konsep Achievement motivation
Proses pelatihan motivasi
- Evaluasi kepemimpinan
Metode dan teknik self assessment dalam proses pengembangan kepemipinan.
Proses koreksi dan pengembangan kepemimpinan.
Tanggal Pelaksanaan: 11 – 13 Januari 2012
Lokasi : Hotel di Jakarta
Instruktur: Amaryllia Puspasari & AIN Consulting Team, Pengalaman ekstensif selama 12 tahun menangani proyek pengembangan manajemen di beberapa perusahaan seperti perusahaan retail (Apotek, grosir, dan lainnya), produk FMCG (snack industries), Food Industries (fisheries), asuransi (Jamsostek), institusi pendidikan, perusahaan pertambangan), NGO dan banyak perusahaan lainnya, termasuk di dalamnya adalah perusahaan elektronik, perusahaan garmen, bisnis entertainment, real estate, jasa pengamanan dan lainnya. Membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan sistem menjadi suatu bentuk budaya perusahaan dan prilaku personel di dalamnya. Menjadi salah satu staff pengajar Psikometri di Universitas Indonesia. Penulis buku untuk psikologi perkembangan anak dan pengembangan diri. Menjadi nara sumber untuk manajemen marketing (salesmanship dan manajemen retail), training motivasi, training leadership dan training lainnya yang terkait dengan pengembangan sistem dalam perusahaan.
Pendaftaran: Hubungi AIN Consulting, Graha Mustika Ratu Lt. Mezzanine. Telpon 021-83708885, 021-32959205. Pembayaran: Rek. BRI No. 0340.01.000832.302 atas nama PT Andal Inti Natura.
Investasi: Rp. 3.500.000/peserta