Jangan kaget karena ternyata gelar Anda adalah hal terakhir yang menentukan diterimanya Anda dalam suatu pekerjaan. Ternyata, perusahaan tidak terlalu peduli, apakah Anda bergelar doktor, atau professor, atau MBA, dll. Biasanya, para calon bos Anda itu, lebih tertarik pada apakah Anda mampu bergaul dan berkomunikasi dengan baik dengan lingkungan yang akan Anda hadapi.
Sebuah riset yang dilakukan GRADdirect, bagian dari Reed Consulting menemukan beberapa atribut yang paling dicari oleh calon bos Anda.
Keterampilan komunikasi dan bekerja di dalam tim dianggap sebagai atribut personal yang paling penting, yang dipilih oleh enam dari 10 perekrut.
Dan karakteristik yang berhubungan dengan ‘kecerdasan emosional’ seperti kemampuan menghargai sudut pandang orang lain, juga menjadi faktor yang dianggap penting, dipilih oleh lebih dari empat puluh persen responden.
Tentu saja latar belakang pendidikan yang baik akan mendapatkan sambutan baik, tetapi para perekrut lebih melihat kemampuan-kemampuan yang bisa diajarkan, seperti kemampuan mengolah informasi yang kompleks atau memandang masalah dari sudut yang berbeda.
Kemampuan akademis, kecuali sangat berkaitan dengan pekerjaan, hanya dianggap penting oleh kurang dari sepertiga dari kelompok perekrut yang disurvey. Lebih dari 75% mengharapkan lulusan baru yang memiliki motivasi dan tujuan yang sejalan dengan organisasi.
Menurut Nick Griffin dari Reed Consulting, proses merekrut fresh graduate adalah pekerjaan yang besar dan merupakan investasi bagi organisasi apa saja. Dengan ribuan lulusan baru perguruan tinggi setiap tahun, perekrut harus mampu mencari kandidat terbaik yang berpotensi menjadi pemimpin bisnis di masa depan.
Terlebih, para perekrut harus bekerja lebih keras dan cerdas karena lulusan baru saat ini yang masuk kategori generasi Y mencari lebih dari gaji tinggi, jaminan masa depan dan prospek pengembangan karir ketika mereka melamar kerja.
Pilihan jam kerja yang fleksibel, fasilitas kepada karyawan yang lebih menarik, serta program CSR yang berkelas tinggi adalah faktor-faktor yang menjadi pertimbangan. ‘Perilaku etis’ sebuah perusahaan, seperti sikap perusahaan terhadap lingkungan, juga dianggap penting oleh para lulusan baru tersebut.