Thursday, November 21, 2024
HomePerspectiveArtikelSeberapa Penting Gelar Pendidikan Anda di mata Perekrut?

Seberapa Penting Gelar Pendidikan Anda di mata Perekrut?

Jangan kaget karena ternyata gelar Anda adalah hal terakhir yang menentukan diterimanya Anda dalam suatu pekerjaan. Ternyata, perusahaan tidak terlalu peduli, apakah Anda bergelar doktor, atau professor, atau MBA, dll. Biasanya, para calon bos Anda itu, lebih tertarik pada apakah Anda mampu bergaul dan berkomunikasi dengan baik dengan lingkungan yang akan Anda hadapi.

Sebuah riset yang dilakukan GRADdirect, bagian dari Reed Consulting menemukan beberapa atribut yang paling dicari oleh calon bos Anda.

Keterampilan komunikasi dan bekerja di dalam tim dianggap sebagai atribut personal yang paling penting, yang dipilih oleh enam dari 10 perekrut.

Dan karakteristik yang berhubungan dengan ‘kecerdasan emosional’ seperti kemampuan menghargai sudut pandang orang lain, juga menjadi faktor yang dianggap penting, dipilih oleh lebih dari empat puluh persen responden.

Tentu saja latar belakang pendidikan yang baik akan mendapatkan sambutan baik, tetapi para perekrut lebih melihat kemampuan-kemampuan yang bisa diajarkan, seperti kemampuan mengolah informasi yang kompleks atau memandang masalah dari sudut yang berbeda.

Kemampuan akademis, kecuali sangat berkaitan dengan pekerjaan, hanya dianggap penting oleh kurang dari sepertiga dari kelompok perekrut yang disurvey. Lebih dari 75% mengharapkan lulusan baru yang memiliki motivasi dan tujuan yang sejalan dengan organisasi.

Menurut Nick Griffin dari Reed Consulting, proses merekrut fresh graduate adalah pekerjaan yang besar dan merupakan investasi bagi organisasi apa saja. Dengan ribuan lulusan baru perguruan tinggi setiap tahun, perekrut harus mampu mencari kandidat terbaik yang berpotensi menjadi pemimpin bisnis di masa depan.

Terlebih, para perekrut harus bekerja lebih keras dan cerdas karena lulusan baru saat ini yang masuk kategori generasi Y mencari lebih dari gaji tinggi, jaminan masa depan dan prospek pengembangan karir ketika mereka melamar kerja.

Pilihan jam kerja yang fleksibel, fasilitas kepada karyawan yang lebih menarik, serta program CSR yang berkelas tinggi adalah faktor-faktor yang menjadi pertimbangan. ‘Perilaku etis’ sebuah perusahaan, seperti sikap perusahaan terhadap lingkungan, juga dianggap penting oleh para lulusan baru tersebut.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor