Apa yang terlintas di kepala saat kita mendengar kata minat, bakat, dan potensi? Tampaknya ketiga kata ini mirip satu sama lain. Ketiganya juga dimiliki oleh setiap orang. Namun, dalam prakteknya seringkali orang kesulitan mengidentifikasikan perbedaan diantara ketiga kata tersebut. Sehingga menimbulkan kebingungan bagi orang yang ingin mengetahui lebih spesifik terkait bakat, minat, dan potensi yang ada pada dirinya.
Untuk mulai mengidentifikasi dan mengetahui lebih dalam makna dari ketiga hal tersebut, maka akan lebih baik jika kita berangkat dari definisi yang dapat membedakan masing-masing. Berikut definisi dan penjelasan lebih lanjut mengenai ketiganya.
Potensi
Potensi merupakan daya kemampuan atau kesanggupan seseorang yang memiliki peluang besar untuk sukses apabila dikembangkan lebih lanjut, daya, kekuatan, dan kesanggupan. Menurut kamus Bahasa Indonesia, kata potensi memiliki arti daya, kesanggupan, kemampuan untuk berkembang lebih dari sebelumnya. Setiap orang memiliki potensi, namun karakteristik potensi yang dimiliki seseorang, tidak akan sama dengan orang lainnya.
Bakat
Bakat merupakan kepandaian, sifat dasar, pembawaan yang dibawa sejak lahir. Dari kata bakat ini pula muncul kalimat “bakat yang terpendam”, yang dapat berarti bakat alami yang ada sejak lahir namun belum diarahkan atau dikembangkan dengan lebih baik oleh orang yang memilikinya.
Misalnya seseorang sudah dari kecil memiliki bakat menggambar, mampu menggambar dengan sangat baik tanpa arahan dari siapapun. Akan tetapi, bakat ini tidak dikembangkan bahkan cenderung dilupakan, maka bakat menggambarnya tidak akan berkembang lebih baik karena tidak diasah dan ditingkatkan.
Minat
Minat menunjukkan seberapa besar Anda merasa senang, suka, dan tertarik pada stimulus atau rangsangan yang hadir. Minat merupakan dorongan yang cukup kuat yang muncul karena pengaruh eksternal sehingga seseorang terdorong untuk melakukan cara-cara guna memenuhi keinginannya tersebut. Minat sendiri menjadi salah satu faktor yang dapat mengarahkan bakat. Keberadaannya juga menjadi hal utama dalam pengembangan bakat pada diri seseorang.
Apakah Potensi, Bakat, dan Minat Menjadi Penentu Karir?
Minat dan bakat tidak selalu menjadi faktor utama penentu karir seseorang. Misal seorang anak yang memiliki minat dan bakat dalam melukis, pasti banyak yang mengira bahwa anak tersebut akan menjadi seorang seniman atau pelukis. Tapi nyatanya anggapan tersebut tidak selalu tepat.
Pada kenyataan cukup banyak orang yang setelah lulus sekolah dan perguruan tinggi, justru tidak melanjutkan karir sesuai bakat dan minatnya, bahkan cenderung mencari pekerjaan yang tidak berkaitan dengann minat dan bakatnya. Sangat disayangkan apabila bakat alami dibiarkan begitu saja. Memang bagaimanapun mengasah bakat juga membutuhkan komitmen dan dedikasi untuk mencapai sukses. Walaupun berbakat, namun tidak diasah, maka akan kalah dengan orang yang berminat dan memiliki dedikasi kuat untuk berhasil.
Perpaduan antara potensi, minat dan bakat dalam pekerjaan yang ditekuni akan berdampak positif dalam karir yang dibangun. Bahkan jika semua selaras, peluang besar untuk sukses secara cepat dalam berkarir. Kemungkinan kita tidak akan menganggap pekerjaan yang kita tekuni sebagai pekerjaan berat, namun sebagai sumber kepuasan karena melakukannya dengan penuh kesenangan dan suka cita.
Mempertimbangkan ketiganya sebagai dasar dalam memilih bidang pekerjaan yang ditekuni akan meningkatkan peluang sukses dalam berkarir. Walaupun, ketiganya bukan faktor utama keberhasilan karir karena masih banyak faktor penting lainnya, namun, ketiganya menjadi esensial untuk dipertimbangkan jika ingin mendapatkan kepuasan karir yang optimal.