Penggunaan teknologi digital seperti pisau bermata dua, di satu sisi bisa sangat membantu pengembangan karir dan pribadi seseorang. Di sisi lain, dapat mengakibatkan efek negatif bila pemanfaatannya tidak tepat sasaran.
Contoh dampak negatif teknologi digital terhadap karir dan personal seseorang akan terjadi bila internet digunakan secara berlebihan untuk aktivitas-aktivitas yang tidak berkaitan dengan pengembangan diri. Misalnya, terlalu banyak sharing hal-hal personal di jejaring sosial bisa berdampak negatif, terutama terhadap personal branding. Aktivitas ini juga dapat menimbulkan ‘kecanduan’ yang tentunya berakibat tidak baik perkembangan pribadi. Banyak riset ilmiah yang menunjukkan bahwa terlibat aktif di Facebook (khususnya membaca dan memperhatikan isi Facebook teman-teman) bisa mengakibatkan depresi, terutama jika kita membanding-bandingkan diri dengan teman-teman lain yang lebih sukses, lebih bahagia, atau lebih kaya dari diri kita.
Contoh lainnya, seseorang yang terlalu aktif menyuarakan pendapat pribadi yang memperlihatkan kebencian atau ketidak-sukaan terhadap seseorang atau pandangan politik tertentu, secara tidak sadar sebenarnya sedang merusak personal branding-nya sendiri. Seperti kejadian baru-baru ini, seseorang dipetisi dalam change.org karena cuitan atau tulisan-tulisannya yang bersifat menghasut tanpa bukti dan fakta yang kuat.
Di sisi lain, teknologi digital juga memberikan efek positif terhadap pengembangan karir individual. Menurut Hooley, dkk (2010) berikut ini adalah tiga manfaat teknologi digital untuk pengembangan karir personal:
- Sebagai ‘perpustakaan’ dan penyedia informasi karir, internet menyediakan sumber informasi skala besar untuk para career explorer. Melalui internet, individu dapat menemukan website-website bagus yang berisi informasi-informasi berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan pengembangan karirnya. Misal, melalui e-learning dan e-course yang saat ini banyak disediakan gratis oleh universitas-universitas ternama di Amerika seperti MIT, setiap orang bisa mengakses dari belahan dunia manapun dan dalam waktu kapanpun. Menonton video-video dari TED Talk juga akan menambah wawasan terkait hal-hal yang berhubungan dengan pertumbuhan karir dan personal kita. Tinggal bagaimana kita mampu mengalokasikan waktu untuk dapat memanfaatkan peluang ini dengan sebaik mungkin.
- Penyedia ruang-ruang interaksi yang tersistematis, teknologi internet memungkinkan seseorang untuk dapat mencari dan menemukan layanan yang sesuai kebutuhan karirnya. Contohnya, tersedia banyak sekali website yang membantu pencari kerja menemukan pekerjaan yang cocok dengan pengalaman dan kualifikasi yang dimiliki. Contoh lainnya, kemudahan untuk mendapatkan bantuan career coaching secara online, mengikuti tes-tes online untuk mengenali diri sendiri dengan lebih mendalam, ataupun sekedar mencari informasi terkait pekerjaan-pekerjaan untuk mengisi waktu sebagai freelance. Teknologi online juga membantu mengembangkan career learning skills, misal melalui simulasi atau games yang dapat bersifat interaktif untuk mengeksplorasi dunia kerja dan pembelajaran secara mandiri. Berpartisipasi dalam simulasi-simulasi ini bisa menjadi sarana komunikasi dan membangun jejaring profesional dengan sesama pemain lainnya.
- Penyedia beragam jalur komunikasi unik, internet menyediakan beragam saluran online yang memfasilitasi komunikasi dan interaksi antar individu di dunia kerja profesional. Dalam beberapa kasus, teknologi online dapat mentransfer praktek-praktek offline menjadi online. Misalnya, penggunaan skype dalam wawancara kerja. Pemanfaatan situs-situs jejaring sosial seperti LinkedIn yang memudahkan orang untuk memperkenalkan diri dalam lingkup profesionalnya, termasuk memfasilitasi personal branding dan menyediakan peluang membangun komunitas profesi dan peer support untuk pengembangan karir;serta Facebook dan Twitter sebagai jejaring sosial yang memungkinkan kita untuk sharing aktivitas dan informasi terkini terkait perkembangan karir dan profesi.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa tema penting dari teknologi digital adalah kesadaran bahwa dunia online merupakan bagian yang menyatu dengan kehidupan dan karir seseorang di dunia nyata. Dunia online tidak dapat dilihat sebagai dunia paralel untuk seseorang dapat ‘mengungsi’ dari realitas. Melainkan dunia online adalah kenyataan yang menjadi bagian dari hidup dan karir kita. Karenanya pemanfaatannya harus bijak karena efeknya terhadap diri kita di dunia nyata.