Wednesday, October 30, 2024
HomePerspectiveArtikelPendidikan tinggi bukan penentu karir sukses

Pendidikan tinggi bukan penentu karir sukses

Sukses itu berbeda-beda dalam setiap pandangan orang. Jika diukur dari karir atau pekerjaan, maka pendidikan tinggi bukanlah satu-satunya faktor pendukung. Tingginya gelar pendidikan bukan berarti kunci kesuksesan sudah ditangan.

Dalam dunia kerja misalnya, untuk berkarir cemerlang kamu membutuhkan skill atau kemampuan praktis di beberapa bidang, seperti mampu berkomunikasi dengan baik, mampu bergaul dengan beragam kalangan,  mudah beradaptasi dengan lingkungan, ataupun mau belajar hal-hal baru.

“The three great essentials to achieve anything worthwhile are: hard work, stick-to-itiveness, and common sense” – Thomas A. Edison

Ketika kamu bekerja di sebuah perusahaan dan hanya mendapatkan posisi yang paling bawah dikarenakan tidak memiliki ijazah pendidikan yang tinggi, kamu tidak perlu berkecil hati. Dengan kamu selalu bekerja keras, terbuka dengan masukan, dan mau belajar hal-hal baru dalam pekerjaan, maka bukan tidak mungkin kamu mencapai pada jabatan tinggi suatu saat nanti.  Bahkan, kamu sendiri bisa memiliki perusahaan sendiri seperti perusahaan dimana saat ini kamu bekerja.

Jika kamu berpikir pendidikan mampu menuntun kamu ke dalam kesuksesan, maka itu adalah hal yang kurang tepat.  Pada kenyataannya, kerja keras, keteguhan hati, dan keinginan yang tinggilah yang bisa membawa kamu pada kesuksesan. Intinya, siapapun kamu, asalkan mau berusaha dan tidak mudah putus asa, kamu pasti bisa sukses walau tanpa pendidikan tinggi.

Memang pendidikan tinggi bisa menjadi salah satu gerbang kesuksesan, tapi ingat hanya gerbang. Selanjutnya, tergantung usaha kita, ingin maju atau tetap diam di tempat.  Mau berjuang atau diam di tempat. Banyak orang yang bersaing untuk menduduki apa yang kamu inginkan dimasa depan.

Semua kembali lagi kepada individu masing-masing. Sukses bukan ditentukan ijazah pendidikan tinggi semata. Kita bisa menjadi seorang yang sukses atau bukan sama sekali, tergantung bagaimana kita berusaha dan berjuang dalam mencapai tujuan apapun.  

Untuk mencapai kesuksesan diperlukan tujuan. Ingat, tanpa tujuan yang jelas, maka akan susah menentukan arah. Nah, disinilah kamu perlu menentukan apa tujuanmu, apa sukses yang ingin kamu raih. Definisikan dengan baik menurut versimu, karena definisi sukses setiap orang itu berbeda-beda.

Terlepas bagaimana kamu menentukan arah suksesmu, bukan berarti pendidikan tidak penting.  Pendidikan itu sangat penting untuk membantu kita membangun daya pikir, sekaligus mengarahkan kita agar mampu berpikir efektif. Namun demikian, ada hal yang jauh lebih penting dari pendidikan formal, yakni karakter dan sikap.

Tanpa sikap positif dan karakter kerja keras serta pantang menyerah, orang yang berpendidikan tinggi sekalipun, bisa kalah sukses dari orang yang hanya berpendidikan rendah jika hal ini tidak dimiliki.

Hanya orang yang berkemauan keras, yang tidak goyang meski diterpa berkali kali cobaan, yang terus berusaha meski berkali-kali gagal, yang selalu bangkit meski berkali-kali jatuh, yang akan meraih mimpinya. Sebab dari kegagalan itulah, kita belajar untuk mencapai sukses.   

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor