Memasuki bulan Februari ini, terasa atau tidak, kita telah melewati bulan pertama di tahun 2014 🙂 Mungkin kita masih terngiang dengan suara gelegar kembang api di malam pergantian tahun, mungkin sebagian masih tergambar rangkaian resolusi diri yang tergores atau mungkin teringat dengan pesta meriah dengan teman-teman yang bersama berkomitmen untuk menjadi lebih baik lagi di tahun 2014!
Mengingat rangkaian waktu bisa memacu adrenalin dan kesadaran diri, karena sebenarnya kita sedang mendorong diri untuk menjalani kehidupan secara sadar. Ya, sadar, bukan hanya melenggang di atas roda waktu yang berjalan, untuk kemudian tersentak, “sudah akhir tahun…lagi?”
Tahukah Anda bahwa Work/Life Survey Phillips 2013 menemukan semakin banyak pekerja di Amerika yang rela mengorbankan gaji untuk mendapatkan makna dalam bekerja? Enam puluh delapan persen dari mereka bersedia menurunkan pendapatan untuk dapat mengeksplorasi minat personal dalam bekerja. Sembilan puluh enam persen setuju minat personal dalam berkarir memberikan kebahagiaan, serta lima puluh lima persen dari Gen X maupun Gen Y berpikir bahwa personal passion dalam berkarier merupakan faktor penting untuk menghasilkan kepuasan kerja.
Ini bukan lagi mempermasalahkan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan, melainkan bagaimana berhenti memisahkan pekerjaan dari kehidupan. Bukankah sepertiga waktu dalam sehari, kita ‘hidup’ di lingkungan kerja (kantor)? Inilah saatnya kita menyadari dan memulai dari diri sendiri, bagaimana agar diri kita benar-benar hadir baik di dunia profesional, keluarga, maupun faset kehidupan lain.
Semoga tahun 2014 menjadi momentum awal kita menciptakan meaningful work sehingga kebahagiaan pun tercipta di tiap menitnya. Meaningful work adalah bekerja untuk manfaat yang lebih besar dari lingkup diri kita sendiri. Bukan berarti melakukan hal-hal yang besar, tetapi melakukan dengan sepenuh hati, menciptakan makna diri untuk menciptakan kebahagiaan yang tulus. Karena… happiness attracts happiness!
gambar: practicefusion.com