Wednesday, October 30, 2024
HomePerspectiveArtikelKendala yang Sering Dihadapi Freshgraduate dalam Mencari Kerja

Kendala yang Sering Dihadapi Freshgraduate dalam Mencari Kerja

Lulus kuliah dan mendapatkan gelar sarjana tentu bukan tujuan akhir. Hal penting selanjutnya adalah mencari kerja. Menyandang status baru sebagai freshgraduate, yang berarti siap menghadapi tantangan baru di depan mata.

Mendapatkan pekerjaan tentu bukanlah perkara mudah. Banyak sekali tantangan dan hambatan yang harus dihadapi. Banyak freshgraduate yang kesulitan menghadapi tahap ini, untuk itu kamu perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan memiliki mindset yang tepat.

Berikut ini beberapa hambatan yang mungkin dihadapi freshgraduate saat mencari kerja dan cara mengatasinya:

1. Persaingan ketat

      Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan kompetitif. Setiap tahunnya para lulusan baru terus bertambah. Persaingan tidak hanya dari para lulusan baru saja, tetapi juga dari para lulusan yang lebih senior, yang belum mendapat pekerjaan.

      Untuk bisa diterima kerja kamu harus mengalahkan ribuan calon pekerja lainnya. Bahkan untuk bisa lolos dan diterima di sebuah perusahaan pun, tahapan seleksinya bisa sangat panjang. Jika kamu tidak memiliki kompetensi dan kemampuan yang menonjol dan istimewa, akan sulit untuk bisa mengalahkan ribuan pesaing lainnya. Oleh karena itu, kamu harus pintar-pintar mencari peluang kerja dan menunjukan semua kemampuan dan skill-mu yang unik, yang memiliki nilai tambah dibandingkan kandidat lainnya.

      2. Belum memiliki pengalaman kerja

      Terkadang perusahaan mencari karyawan yang sudah memiliki pengalaman kerja, sementara kamu baru lulus kuliah yang justru butuh pengalaman kerja. Jika kamu belum mempunyai pengalaman kerja, kamu bisa memanfaatkan pengalaman magang atau organisasi saat kuliah. Ini bisa kamu manfaatkan dan bisa menjadi nilai plus untukmu. Tunjukan hal ini dalam CV atau dalam saat wawancara, sehingga HRD dapat mempertimbangkan.

      3. Ekspektasi yang terlalu tinggi

      Saat kuliah, kamu tentu memiliki keinginan dan standar soal pekerjaan yang ingin ditekuni. Namun ketika dihadapkan dengan kenyataan yang ada di dunia kerja, sangat berbeda dengan harapan dan ekspektasi yang kamu buat. Apalagi dengan tidak dibarengi dengan skill yang mumpuni, yang mungkin justru dimiliki oleh kandidat lain.

      Untuk itu kamu perlu realistis dalam menentukan pilihan karir. Cobalah untuk lebih mengenali dan memahami dirimu sendiri. Perbanyak skill dan tentukan standar nilaimu secara realistis sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki.

      4. Tidak memiliki jaringan atau koneksi

      Meskipun kamu mendapatkan gelar dan nilai yang bagus ketika kuliah, tapi kurangnya pengalaman dan sedikitnya koneksi, bisa menjadi hambatan dalam mencari kerja. Memiliki jaringan pertemanan atau networking yang luas dipercaya dapat membantu dalam berbagai situasi, termasuk dalam mendapatkan pekerjaan. Melalui jaringan kerja kamu akan mendapatkan informasi lowongan kerja dari jaringan tersebut.

      Tidak dapat dipungkiri kalau bantuan orang dalam masih sering ditemui di dunia kerja. Biasanya ini terjadi bila orang dalam tersebut dipercaya memiliki penilaian yang baik untuk menemukan karyawan baru. Tentu orang dalam ini juga tidak mau asal memberi tahu lowongan. Jika ia tidak percaya dengan kemampuan kamu. Tentunya dia tidak akan menawarkan lowongan kepada orang yang tidak dipercaya karena akan berdampak negatif pada reputasinya sendiri. Itu sebabnya, tidak ada salahnya kamu meluangkan waktu untuk membangun networking yang baik dengan semua orang. Mungkin dari sana peluang kamu mendapatkan pekerjaan terbuka lebar.

      RELATED ARTICLES

      LEAVE A REPLY

      Please enter your comment!
      Please enter your name here

      Most Popular

      Recent Comments

      konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
      konsultankarir on Bingung S2
      konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
      konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
      konsultankarir on Gagal tes psikotest
      konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
      konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
      konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
      konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
      konsultankarir on Kuis:Career Engager
      konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
      konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
      konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
      konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
      konsultankarir on Interview Magic
      konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
      konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
      konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
      konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
      konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
      konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
      konsultankarir on Psikotes Menggambar
      konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
      konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
      konsultankarir on Bingung S2
      konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
      konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
      Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
      Lisa on Bingung S2
      Fiviiya on Psikotes Menggambar
      Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
      hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
      yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
      Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
      burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
      Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
      ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
      Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
      Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
      Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
      Edo on Bingung S2
      konsultankarir on Profesi yang sesuai
      konsultankarir on Bingung S2
      yaya on Bingung S2
      konsultankarir on Memilih karir
      dewi on Pindah kerja
      konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
      dewi on Pindah kerja
      Tyas on ILKOM atau MTI
      hary on ILKOM atau MTI
      Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
      jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
      Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
      syukri on Jujur atau tidak?
      Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
      abdul madjid on Gagal tes psikotest
      abdul madjid on Gagal tes psikotest
      Aris on Tujuan karir
      NURANI on Tujuan karir
      dede on Tujuan karir
      Rika on Tujuan karir
      Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
      marco on E-mailku unik!
      Efik on Memilih karir
      noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
      ilah susilawati on Status dan jenjang karir
      yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
      dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
      Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
      Nahdu on Table Manner
      krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
      rani on Table Manner
      yuda_dhe on Table Manner
      Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
      aira on Time Management
      Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
      fitria on Table Manner
      Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
      Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
      monang halomoan on Program SDM tahunan
      merlyn on Ayo, Kreatif!
      Silvester Balubun on Table Manner
      Avatara on Istimewanya Rasberi
      vaniawinona on Table Manner
      defianus on Tips Negoasiasi Gaji
      Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
      Rena on Tersadar…
      Dendi on Ayo, Kreatif!
      Denni on Menemukan Mentor