Sunday, November 17, 2024
HomeArtikelExperiencedBingung menentukan karir saya

Bingung menentukan karir saya

Teman2 bilang enak menjadi saya tapi saya bingung dengan karir saya. saya 26 bingung seharusnya saya berada di mana. saya lulusan s2 bioteknologi, IPK cumlaude. Beberapa tawaran mengajar, tapi saya tidak suka transfer ilmu, tidak suka mengajar (sebenarnya bisa mengajar karena sejak SMU saya memberikan les privat dan asisten dosen waktu kuliah tapi hal itu karena tuntutan ekonomi saja), lebih senang menjadi peneliti, tapi belum dapat kesempatan jadi peneliti. Sekarang saya bekerja di perusahaan swasta distributor alat penelitian dan reagen bioteknologi/ biologi sebagai produk suport, saya senang mempelajari bidang ini namun ketika dimasukkan juga ke dalam dunia marketing karena harus dikejar target dan harus berhubungan dengan klien saya merasa bosan dan tidak bisa menghandle klien2 saya. Saya bertahan di perusahaan ini karena temannya baik-baik dan gaji yang sangat bagus.

Saya termasuk tipe apa dan adakah alat tes psikologi untuk ini? sebaiknya saya ke arah mana?
Terimakasih

Christy

Dear Sdr.Christy,

Peneliti dan marketing memiliki perbedaan yang tajam, di mana peneliti lebih menuntut investigasi mendalam yang melibatkan analisis cermat dan lebih sedikit berhubungan dengan orang. Sementara marketing menuntut ketrampilan interpersonal yang tinggi, selain komunikasi. Kami sarankan Anda untuk merenungkan kembali tujuan kerja dan hidup dalam kacamata diri sendiri. Kemudian, apakah tujuan hidup tersebut telah selaras dengan tujuan kerja dan aktivitasnya? Apa yang paling Anda inginkan dalam karir?

Kami dapat membantu Anda dengan asessment karir untuk mendapatkan gambaran/profile minat karir dan kecenderungan diri (kepribadian). Untuk prosesnya, silahkan hubungi nomor kantor yang tertera di halaman depan website untuk mendapatkan jadwal asesment. Semoga bermanfaat & terima kasih.

Salam,

Tim Konsultankarir.com

RELATED ARTICLES

2 COMMENTS

  1. Saya perempuan 24 thn, lulusan S1 psikologi dari universitas ternama di Indonesia dengan IPK yang memuaskan. Dua tahun setelah kelulusan, saya belum mencapai karir yang memuaskan. Alasannya: dasarnya saya tidak menyukai psikologi. Pilihan pertama saat SPMB dulu adalah akuntansi, psikologi yang jadi pilihan ke2 saya pilih karena pertimbangan kuota 200, sehingga banyak kesempatan untuk masuk disana. Bukan karena saya punya minat mendalam di psikologi. Selama kuliah saya bisa mencapai nilai yang bagus hanya karena tidak ingin mengecewakan orangtua. Tapi saat kuliah saya sama sekali tidak punya gambaran saya dengan pekerjaan di psikologi di masa mendatang.

    Selama 2 tahun ini pekerjaan saya sudah pindah 4 kali pekerjaan, dari posisi HR admin-guru TK-tester-staf rekruitmen, dengan periode kurang dr 4 bulan. Saya rasanya sangat tertekan dengan keadaan saya sekarang ini. Pengangguran sudah 6 bulan dan tidak tahu arah masa depan. Sementara teman-teman saya sudah mencapai titik yang bagus dalam karirnya.

    Saya mempunyai track minat yang terputus sebetulnya, seringkali minat saya tidak terasah dengan baik karena tidak mendapat arahan yg baik dari keluarga, dan saya sendiri pun seperti tidak sadar di mana minat dan bakat saya.

    Minat saya antara lain di bidang desain grafis, fotografi, hewan, kue, translator: Berikut alasannya :
    1. Desain grafis
    Sejak kecil saya punya kemampuan gambar yg cukup baik. Nilai kesenian saya dari SD – SMA baik. Saya sangat menikmati ketika ada tugas art dari sekolah dan saat kuliah banyak tugas seperti membuat poster juga saya sangat suka mengerjakannya.
    2. Fotografi
    Saya suka melihat foto-foto yang bermakna dan rasanya saya juga ingin bisa mengabadikan foto-foto kehidupan. Saya belum banyak mendalami fotografi tapi ketika melakukannya ada rasa senang namun juga sempat muncul rasa bosan.
    3. Hewan
    Saya sangat suka hewan dari saya kecil. Waktu kecil saya bercita-cita jadi dokter hewan namun tidak disupport oleh orangtua, sampai sekarang saya suka berinteraksi dengan hewan.
    4.Kue
    Saya baru mencoba membuat kue dan ternyata saya menemukan kesenangan saat membuatnya, namun setelah saya selesai membuat satu kue, biasanya ada jeda waktu yang agak lama untuk muncul rasa ingin membuat kue lagi.
    5. Translator
    Saya tertarik untuk ahli dalam bahasa, tapi seringkali saya jenuh melihat deretan kata-kata. Misalnya, saat mempelajarinya. ketika menemukan kata-kata yg asing.

    Mohon maaf atas uraian masalah saya yg panjang ini. Apa sebetulnya kesalahan saya hingga saya mengalami kebingungan ini, apa kebingungan yg saya hadapi di usia 24 tahun ini adalah hal yang normal? Bagaimana cara mengatasinya? Saya sangat membutuhkan arahan, tapi berpikir sendiri membuat saya semakin bingung. Mohon bantuannya. Saya ucapkan banyak terimakasih, karena ini sangat berarti untuk hidup saya.

  2. Dear Arsa,

    Anda telah membuat pemetaan diri sendiri cukup detil, dan menunjukkan kemampuan analisis yang baik. Psikologi dan akuntansi memiliki karakter yang berbeda 🙂 Akuntansi menuntut akurasi dan keteraturan yang tinggi, sementara psikologi menuntut fleksibilitas untuk memahami dinamika manusia yang seringkali tidak dapat ditebak. Meski demikian, pengamatan sepintas kami, Anda sepertinya masih perlu meningkatkan perhatian terhadap detil. Ini berdasarkan penulisan surat yang lebih banyak menyingkat kata-sebelum kami edit. Terima kasih atas ceritanya, semoga ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca lain.

    Anda perlu mengerucutkan minat, agar lebih nyaman menjalaninya (tantangan maupun proses lain). Anda bisa coba memanfaatkan instrumen kecil di link berikut: http://konsultankarir.com/2011/01/05/saya-dan-karir/bingkisan-2011-trik-passion-karir-2/

    Silahkan baca juga artikel menarik berikut ini:
    http://konsultankarir.com/2010/07/28/artikel/surat-kepada-diriku-sendiri-10-tahun-yang-lalu/
    http://konsultankarir.com/2010/02/01/artikel/extrovert-dan-intovert-di-tempat-kerja/

    Salam,
    Tim Konsultankarir.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor