Tuesday, December 31, 2024
HomePerspectiveArtikelCara Menyikapi Generasi X di Tempat Kerja

Cara Menyikapi Generasi X di Tempat Kerja

Generasi kerja dikelompokkan menjadi beberapa jenis dengan karakteristik masing–masing seperti Baby Boomers, generasi X, dan juga generasi Y. Generasi X merupakan generasi yang lahir pada tahun 1961 sampai 1980.

Generasi X sudah mengalami pendidikan yang lebih baik sehingga mereka memiliki pemikiran yang lebih independen dan kritis. Hal ini juga akhirnya berpengaruh terhadap karir yang dipilih.

Ciri-ciri dari Generasi X

Generasi X cenderung menyukai hal-hal yang beresiko dengan mempertimbangkan keputusan secara matang. Jika dibandingkan dengan generasi pendahulunya, generasi X lebih terbuka terhadap saran dan kritik untuk mewujudkan efisiensi kerja dan relasi kerja.

Mereka juga memiliki kehidupan yang seimbang antara kehidupan pribadi, keluarga, dan pekerjaan karena pemikiran mereka adalah bekerja untuk hidup bukan sebaliknya hidup untuk kerja.

Generasi X masih membawa karakteristik dari orangtuanya yang kebanyakan ada dalam generasi Baby Boomers, yang bekerja di dunia kantoran atau professional dan mencari uang untuk menafkahi keluarga. Namun, banyak juga yang memilih pekerjaan berdasarkan bakat dan mimpi-mimpinya. Generasi ini juga sudah mulai akrab dengan dunia investasi. Dengan didikan dari generasi Baby Boomers, generasi X memiliki ketekunan untuk bekerja dan ingin lebih sukses dari orangtuanya.

Sebagian dari mereka juga memiliki jiwa entrepreneur. Selain itu, generasi ini  mulai mengenal komputer di usia dewasa sehingga memiliki kemampuan untuk interaksi tatap muka yang cenderung tinggi. Pemikiran mereka juga independen dan cenderung ingin mandiri untuk memudahkan kehidupannya.

Mereka yang lahir di generasi X sudah mulai menyadari pentingnya memiliki dana pensiun untuk masa tua sehingga uang yang dimiliki digunakan untuk biaya anak, modal usaha, membeli properti, atau membeli investasi.

Di dunia kerja, sebagian generasi X masih mengikuti sistem dan pemahaman dari generasi Baby Boomers termasuk dalam membangun interaksi sosial di tempat kerja.

Bagaimana Berelasi Dengan Generasi X

Bagi millennial yang bekerjasama dengan generasi X atau menjadi pemimpin mereka, berikut ini adalah beberapa sikap yang perlu dikembangkan agar hubungan kerja tetap harmonis dan memastikan generasi X tetap memberikan potensi terbaik mereka.

  • Memberikan apresiasi terhadap prestasi atau pencapaian mereka.
  • Melibatkan dalam rapat atau diskusi namun tidak perlu seformal memperlakukan Baby B
  • Motivasi mereka dengan reward finansial dan non-finansial yang seimbang.
  • Melakukan sesuatu dengan tujuan yang idealis.
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor