Sunday, November 17, 2024
HomePerspectiveArtikelCara Meningkatkan Motivasi Kerja untuk Diri Sendiri

Cara Meningkatkan Motivasi Kerja untuk Diri Sendiri

Apa kamu pernah merasa kehilangan tujuan atau motivasi kerja? Atau merasa tidak bersemangat dan malas untuk menjalani aktivitas kerja? Sebenarnya hal ini sangat wajar kita alami. Terkadang banyaknya tanggung jawab tugas yang harus diselesaikan, deadline yang menumpuk, target yang harus dicapai, penat, atau bosan dengan rutinitas, dapat menimbulan stres sehingga menurunkan motivasi kerja.

Padahal motivasi kerja sangat penting untuk membuat kita lebih semangat dalam menjalani aktivitas. Motivasi kerja adalah dorongan dari dalam diri maupun dari luar, untuk meningkatkan produktivitas kerja guna mencapai tujuan. Sebab jika tidak memiliki motivasi kerja, maka sulit untuk bisa menyelesaikan tanggung jawab. Pekerjaan tidak dapat selesai dengan baik, bahkan bisa membuat kita merasa depresi.

Itulah, mengapa motivasi kerja berperan penting terhadap besar kecilnya capaian kerja. Memiliki motivasi sangat penting untuk membuat kamu lebih semangat dalam menjalani aktivitas, termasuk  mencapai tujuan dan cita-cita kamu. Agar bisa kembali bersemangat, kamu perlu tahu cara untuk menemukan dan membangun motivasi untuk diri sendiri. Berikut caranya:

1. Mengingat-ingat kembali tujuan atau impian

    Kita semua pasti memiliki impian atau tujuan yang ingin di raih, baik impian jangka panjang maupun impian jangka pendek. Mulai dari sekarang mulailah untuk menulis keinginanmu tersebut di kertas lalu tempelkan tujuan atau impian kamu tersebut di tempat yang mudah terlihat. Kamu bisa menempelkannya di dinding kamar, di meja kerja, atau di tempat-tempat yang sering dilihat olehmu.

    Siapa tahu dengan seringnya kamu melihat keinginan atau impian yang kamu tempelkan tersebut akan membantu kamu untuk terus mengingat dan menjadikanya motivasi untuk bekerja keras mewujudkan impian tersebut.

    2. Berikan hadiah atau reward untuk diri sendiri

    Memberikan reward untuk diri sendiri dipercaya dapat menjadi cara paling efektif meningkatkan motivasi kerja. Kamu bisa memberikan rewad untuk diri sendiri seperti berlibur, membeli barang, melakukan perawatan diri, membeli makanan favorit, dan reward lain yang kamu sukai. Ketika kamu dapat menyelesaikan pencapaian yang sudah kamu tetapkan, memberi reward pada diri sendiri dapat meningkatkan semangat kerja.

    Dengan demikian, kamu dapat diri untuk bekerja dengan lebih baik. Dengan merayakan target yang sudah kamu capai dengan memberikan diri sendiri hadiah atau reward kamu sudah menghargai diri sendiri. Selain itu, memberikan diri sendiri hadiah atau reward merupakan salah satu upaya untuk respek pada diri sendiri, sekaligus juga meningkatkan motivasi kerja

    3. Lakukan sesuatu yang menantang

    Salah satu hal yang membuat pekerjaan menjadi membosankan adalah ritme kerja yang begitu-begitu saja, yang kamu lakukan setiap harinya. Untuk meningkatkan motivasi kerja, kamu dapat membuat tantangan baru dalam pekerjaan. Saat kamu merasa tertantang, maka kamu akan menghadapi dengan cara yang berbeda dari biasanya sehingga pekerjaan menjadi lebih menarik.

    Selain itu, membuat tantangan pada pekerjaan juga bisa mengubah gaya kerja dalam menyelesaikan suatu tugas. Hal ini akan membuat pekerjaan tidak membosankan. Oleh karena itu, jangan takut untuk mencoba hal baru dan keluar dari zona nyaman.

    Nah, itulah beberapa cara meningkatkan motivasi kerja yang bisa kamu coba. Sebenarnya motivasi yang paling baik adalah yang berasal dari dalam diri sendiri. Namun, jika cara di atas tidak membuahkan hasil tidak ada salahnya untuk meminta motivasi dari orang-orang terdekat seperti keluarga atau sahabat. Bahkan kamu bisa meminta bantuan dari ahlinya.

    RELATED ARTICLES

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Most Popular

    Recent Comments

    konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
    konsultankarir on Bingung S2
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    konsultankarir on Gagal tes psikotest
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
    konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
    konsultankarir on Kuis:Career Engager
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
    konsultankarir on Interview Magic
    konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Psikotes Menggambar
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    konsultankarir on Bingung S2
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
    Lisa on Bingung S2
    Fiviiya on Psikotes Menggambar
    Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
    hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
    yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
    burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
    Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
    ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
    Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
    Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
    Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
    Edo on Bingung S2
    konsultankarir on Profesi yang sesuai
    konsultankarir on Bingung S2
    yaya on Bingung S2
    konsultankarir on Memilih karir
    dewi on Pindah kerja
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    dewi on Pindah kerja
    Tyas on ILKOM atau MTI
    hary on ILKOM atau MTI
    Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
    jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
    syukri on Jujur atau tidak?
    Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
    abdul madjid on Gagal tes psikotest
    abdul madjid on Gagal tes psikotest
    Aris on Tujuan karir
    NURANI on Tujuan karir
    dede on Tujuan karir
    Rika on Tujuan karir
    Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
    marco on E-mailku unik!
    Efik on Memilih karir
    noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
    ilah susilawati on Status dan jenjang karir
    yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
    dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
    Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
    Nahdu on Table Manner
    krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
    rani on Table Manner
    yuda_dhe on Table Manner
    Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
    aira on Time Management
    Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
    fitria on Table Manner
    Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
    Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
    monang halomoan on Program SDM tahunan
    merlyn on Ayo, Kreatif!
    Silvester Balubun on Table Manner
    Avatara on Istimewanya Rasberi
    vaniawinona on Table Manner
    defianus on Tips Negoasiasi Gaji
    Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
    Rena on Tersadar…
    Dendi on Ayo, Kreatif!
    Denni on Menemukan Mentor