Thursday, November 21, 2024
HomePerspectiveArtikelCara Mengatasi Stres Kerja

Cara Mengatasi Stres Kerja

Munculnya stres atau burnout saat bekerja merupakan hal yang wajar dan sering dialami oleh para pekerja. Penyebabnyapun beragam, mulai dari beban pekerjaan yang berat, banyaknya pekerjaan yang menumpuk, jenuh dengan rutinitas yang itu-itu saja, lingkungan kerja yang tidak nyaman, dan lain sebagainya.

Namun, meskipun wajar stres akibat pekerjaan tidak bisa dianggap sepele. Jika dibiarkan berlarut-larut atau terlalu lama, dapat berefek buruk pada diri sendiri. Bukan tidak mungkin juga berakibat fatal terhadap karir karena dapat menurunkan kinerja, kreativitas, dan produktifitas.

Untuk itu sebelum stres manguasaimu, lebih baik segera mengatasinya dengan cara-cara berikut ini:

1. Kenali batas kemampuan

    Mengenal sampai mana batas kemampuan diri sendiri dalam menanggung beban kerja merupakan hal penting untuk dilakukan agar terhindar dari stres kerja. Jika kamu sudah mengenal batas kemampuanmu dengan baik, maka kamu bisa memperhitungkan waktu yang dibutuhkan dan strategi yang harus diambil. Dengan demikian pekerjaan yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik dan dapat menghindari kelelahan berlebihan.

    Mengenal batas kemampuan juga merupakan hal utama yang perlu kamu pikirkan. Apabila kamu terus memaksakan diri menerima beban pekerjaan yang diberikan, kemungknan tubuh dan pikiranmu akan cepat lelah. Ini dapat memunculkan burnout yang bisa memicu stres di kemudian hari.

    2. Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman

    Karena sebagian besar waktu kita dihabiskan di tempat kerja, maka sangat penting untuk memperhatikan kenyamanan selama bekerja, termasuk lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman merupakan dambaan setiap pekerja. Ini menunjang dan menjadi penyemangat kerja. Begitupun sebaliknya, lingkungan kerja yang buruk bisa membuat pekerja menjadi mudah stres.

    Kamu bisa memulai dari menata meja kerja, membuat planning pekerjaan, menjauhi teman kerja yang mengganggu, dan lain sebagainya. Sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Jika semuanya mendukung, maka produktifitas kerja pun meningkat dan tentunya stres kerja juga berkurang.

    3. Tidak menunda-nunda pekerjaan

    Tahukah kamu? pekerjaan yang menumpuk bisa menjadi pemicu stres. Semakin sering kamu menunda, semakin menumpuk pekerjaan. Semakin terasa banyak dan berat. Maka dari itu, kerjakanlah pekerjaan kamu dengan segera.

    Kamu bisa membuat skala prioritas. Ini membantu kamu untuk bekerja efektif dan disiplin.  Pekerjaan yang cepat selesai akan membuat otak dan hati lebih nyaman. Kita tidak harus terbebani dengan banyaknya pekerjaan yang menumpuk dan belum terselesaikan.

    4. Melupakan sejenak pekerjaan

    Melakukan pekerjaan selama 8-10 jam setiap harinya bisa membuat kita lelah. Oleh karena itu, sangat penting untuk meluangkan waktu beristirahat dan melepaskan diri dari pekerjaan sejenak. Salah satunya, kamu bisa mengambil cuti kerja dan meluangkan waktu untuk beristirahat atau  bersantai. Bahkan kamu bisa mencari hiburan yang bisa membuat pikiran dan tenagamu kembali pulih. Selama proses pemulihan ini, kamu perlu menjauh sementara dari pekerjaan.

    Mengelola stres sangat penting bagi pekerja. Jika kamu sudah mengalami stres bukan hanya kesehatan mental yang terganggu, namun juga fisik. Itulah mengapa sangat penting memahami cara mengatasi stres kerja dangan baik.

    RELATED ARTICLES

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Most Popular

    Recent Comments

    konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
    konsultankarir on Bingung S2
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    konsultankarir on Gagal tes psikotest
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
    konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
    konsultankarir on Kuis:Career Engager
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
    konsultankarir on Interview Magic
    konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Psikotes Menggambar
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    konsultankarir on Bingung S2
    konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
    Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
    Lisa on Bingung S2
    Fiviiya on Psikotes Menggambar
    Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
    hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
    yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
    burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
    Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
    ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
    Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
    Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
    Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
    Edo on Bingung S2
    konsultankarir on Profesi yang sesuai
    konsultankarir on Bingung S2
    yaya on Bingung S2
    konsultankarir on Memilih karir
    dewi on Pindah kerja
    konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
    dewi on Pindah kerja
    Tyas on ILKOM atau MTI
    hary on ILKOM atau MTI
    Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
    jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
    Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
    syukri on Jujur atau tidak?
    Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
    abdul madjid on Gagal tes psikotest
    abdul madjid on Gagal tes psikotest
    Aris on Tujuan karir
    NURANI on Tujuan karir
    dede on Tujuan karir
    Rika on Tujuan karir
    Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
    marco on E-mailku unik!
    Efik on Memilih karir
    noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
    ilah susilawati on Status dan jenjang karir
    yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
    dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
    Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
    Nahdu on Table Manner
    krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
    rani on Table Manner
    yuda_dhe on Table Manner
    Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
    aira on Time Management
    Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
    fitria on Table Manner
    Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
    Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
    monang halomoan on Program SDM tahunan
    merlyn on Ayo, Kreatif!
    Silvester Balubun on Table Manner
    Avatara on Istimewanya Rasberi
    vaniawinona on Table Manner
    defianus on Tips Negoasiasi Gaji
    Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
    Rena on Tersadar…
    Dendi on Ayo, Kreatif!
    Denni on Menemukan Mentor