Thursday, November 21, 2024
HomePerspectiveArtikelBelajar dari lulusan SMK yang berhasil meraih sukses

Belajar dari lulusan SMK yang berhasil meraih sukses

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenis pendidikan formal yang bertujuan mempersiapkan siswa untuk masuk lapangan kerja setelah lulus. SMK diselenggarakan sebagai pendidikan kejuruan setingkat SMA. Ini juga yang menjelaskan mengapa keterampilan kerja lulusan SMK lebih memadai daripada lulusan SMA. Bisa di bilang, lulusan SMK memiliki bekal lebih untuk menjadi tenaga siap pakai dalam dunia kerja.

Tidak seperti SMA yang kamu harus kuliah dulu agar dipandang ‘layak kerja’, di SMK kamu bisa langsung bekerja begitu lulus. Pasalnya, kamu yang lulusan SMK akan dibekali dengan keahlian dan ketrampilan yang dapat diterapkan langsung di tempat kerja tanpa harus kuliah lebih dulu.

Komposisi materi di SMK kebalikan dari SMA. Kamu akan mendapat 60% praktek dan 40% teori, sedangkan komposisi materi di SMA terdiri dari 90% teori dan 10% praktek. Dalam kesehariannya, di SMK kamu lebih banyak diajari langsung untuk trampil mempraktekan keahlian tertentu ketimbang dijejali konsep dan teori. Praktek ini pula yang akan mengasah keterampilan dan menjadi modal utama kamu saat bekerja nanti.

Data Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyebutkan, jumlah pengangguran kaum muda di dunia mencapai angka 88 juta. Kelompok terbesar dari jumlah pengangguran ini bukan berasal dari kalangan yang putus sekolah karena miskin, melainkan dari lulusan SMA dan perguruan tinggi.

Menurut pengusaha sukses Bob Sadino tingginya gelar akademik tidak menjamin seseorang mendapat pekerjaan atau mencapai kesuksesan. Oleh karena itu, salah satu solusi masalah pengangguran adalah dengan memperkuat pendidikan kejuruan atau sekolah menengah kejuruan (SMK) agar Indonesia memiliki sumber daya manusia yang terampil dalam bekerja.

Lebih lanjut Bob Sadino menyatakan bahwa kunci sukses adalah bisa memanfaatkan peluang yang ada dan mau terus belajar. Pendidikan Bob Sadino sendiri hanya setingkat SMA. Namun, ia berhasil membangun bisnis skala besar

Banyak juga pengusaha sukses, yang hanya lulusan SMK, seperti Doni yang jualan Mi Setan, meraup penghasilan Rp. 10 juta/hari.  Demikian juga, Ikha Dewi yang hanya lulusan SMK, sukses membangun bisnis kurir karena kejeliannya melihat peluang usaha.

Pendidikan bukanlah sebatas belajar di lembaga edukasi formal, namun juga belajar tentang soft skill di mana saja, yang nantinya bisa diterapkan di masa depan.

Tidak ada gunanya mempelajari banyak teori namun tidak dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata, demikian menurut Bob Sadino.  SMK adalah lembaga edukasi yang tepat karena mempelajari keterampilan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan jika kompetensi lulusan SMK ditingkatkan, akan mampu mencetak calon-calon wirausahawan yang sukses.

Oleh karena itu, meski hanya lulusan SMK, jangan patah semangat dan malu saat bekerja teruslah optimistis dalam bekerja.

Apapun gelar pendidikanmu, jika tidak dibarengi dengan kerja keras, maka keberhasilan tak akan pernah mendekat. Contohnya kamu juga bisa belajar dari pembawa acara terkenal yang juga merupakan lulusan SMK yaitu Andi F Noya, lewat acara TV yang dibawakannya yaitu ‘Kick Andy’. Riwayat pendidikan Andy F Noya adalah lulusan STM atau setara dengan SMK.

Berkat bakat jurnalistiknya yang sudah terlihat dan sudah di asah sejak kecil, terbukti dengan suka tulis menulis dan menggambar karikatur-karikatur, padahal jurusan STM yang diambil sangat berbeda dengan bakat yang dia miliki. Karena bakat tulis-menulis itulah yang membuat Andy F Noya sukses di bidang media sampai saat ini, dan Andi pun manikmati pekerjaanya sebagai jurnalis.

Begitu lulus STM atau SMK, walau mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke IKIP Padang, Andy F Noya memilih mendaftar ke Sekolah Tinggi Publisistik (sekarang Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta). Sebenarnya Andy F Noya tidak diterima kuliah di perguruan tinggi tersebut sebab kampus tidak menerima lulusan STM. Akan tetapi, karena tekadnya menjadi wartawan sudah sedemikian membara, akhirnya Andy ‘Naik banding’ dan menemui Rektor Sekolah Tinggi Publisistik pada saat itu.

Kepada sang rektorlah Andy F Noya mengungkapkan suara hatinya. Akhirnya sang rektor memberikan kesempatan kepada Andy untuk ikut tes masuk, dengan catatan (syarat) dia harus meminta surat rekomendasi dari Dirjen Pendidikan Tinggi. Selain itu, apabila di kemudian hari nilai mata kuliah Andy jelek, dia harus keluar. Ternyata prestasi Andy bagus dan kuliahnya pun berlanjut.

Pertama kali terjun sebagai reporter ketika pada 1985 Andy membantu Majalah Tempo untuk penerbitan buku ‘Apa dan Siapa Orang Indonesia’. Saat itu Andi F Noya masih kuliah di Sekolah tinggi Publisitik (STP) Jakarta.

Intinya percayalah bahwa kamu dapat meraih sukses suatu saat nanti. Naik jabatan, dan bergaji besar. Kuncinya adalah kerja keras, pantang menyerah dan mau belajar banyak hal baru dan tidak mudah putus asa bila mengalami kegagalan. Buktikan kamu mampu bersaing dengan mereka yang berpendidikan tinggi.

Dunia kerja itu luas. Tak memandang dia lulusan apa, tetapi siapa saja bisa sukses. Asalkan berbekal kemampuan diri dan punya kemauan keras. Tidak usah minder, yang penting kuncinya jangan berhenti belajar. Kalau mengalami kesulitan jangan dipendam sendiri, tapi sharing ke orang lain, cari mentor dan jangan mudah putus asa.

Jika mungkin kamu termasuk orang yang tidak memiliki pendidikan tinggi, jangan khawatir, banyak juga orang sukses tanpa memiliki pendidikan tinggi. Bahkan ada juga orang sukses mengelola bisnis besar dengan tanpa memiliki ijazah Sekolah Dasar sekalipun. 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor