Saturday, November 23, 2024
HomePerspectiveArtikelAlasan Kenapa Kamu Sebaiknya Memilih Berkarir yang Sesuai Bakat

Alasan Kenapa Kamu Sebaiknya Memilih Berkarir yang Sesuai Bakat

Bakat merupakan bawaan masing-masing orang, yang berbeda-beda jenisnya. Ada yang bakatnya di eksak dan berminat terhadap matematika, dan ada yang bahasa, ada yang berbakat memasak dan memiliki minat membuat beragam jenis roti, dan ada yang bakatnya menggambar dengan keminatan melukis menggunakan cat air. Banyak sekali.

Ya, itu adalah sesuatu yang innate yang ada dalam diri yang menjadikan manusia berkembang dengan beragam keahlian.

Bakat adalah potensi yang dibawa diri sejak lahir dan berpeluang besar menjadi sumber keberhasilan seseorang apabila dikembangkan. Bakat yang diasah dan dikembangkan terus menerus akan mewujud menjadi sebuah keahlian. Keahlian yang tidak ada duanya.

Bayangkan kamu punya bakat menulis, kamu kembangkan terus menerus tanpa kenal lelah dan tetap semangat dalam menghadapi rintangan. Kemungkinan besar, kamu akan menjadi penulis sukses.

Karir yang dipilih berdasarkan bakat tentunya berbeda rasanya dengan pekerjaan yang dipilihkan orang lain untuk kita atau yang kita pilih karena itu yang tersedia saat ini. Mengapa kita sebaiknya tetap mengembangkan bakat kita? Berikut alasannya!

1. Seperti tidak sedang bekerja

Nikmatnya kerja berdasarkan bakat minat adalah menikmati waktu bekerja dengan optimal. Istilah kerennya kita mengalami flow.  Waktu mengalir tanpa kita sadari saat kita sedang flow.

Kamu merasa tidak ada paksaan dan enjoy menjalaninya. Meski dalam hitungan waktu yang lama, namun terasa singkat. Inilah nikmatnya bekerja berdasarkan bakat dan minat. Sembari menjalaninya, kamu bisa menghasilkan uang dengan cara yang menyenangkan.

2. Uang tidak menjadi tujuan utama

Goal seseorang saat bekerja umumnya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terkadang merasa terpaksa, bosan, enggan berangkat ke kantor karena karir yang dijalani memang tidak sesuai hasrat dan bakat. Sebaliknya, saat bakat tersebut menjadi landasan dalam memilih pekerjaan, uang tidak lagi menjadi goal. Kamu fokus mengeksplorasi kemampuan dan bakat yang ada di dalam diri. Kamu juga menjalaninya dengan rasa senang. Uang tidak lain menjadi efek samping dari rasa senang itu yang bisa digunakan untuk memenuhi rutinitas sehari-hari.

3. Kerja lembur terasa ringan

Satu waktu, kamu mungkin merasakan pekerjaan yang begitu menumpuk. Gimana rasanya? Berat dong pastinya!. Lain halnya saat kamu bekerja dari hati, berdasarkan bakat dan minat, kerja lembur terasa ringan. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan semua pekerjaan itu terasa cepat. Pekerjaan pun selesai dengan memuaskan. Ini dikarenakan di dalamnya ada hasrat yang mendasari jalannya pekerjaan tersebut.

4. Enjoy!

Bekerja tanpa paksaan tentu saja kamu akan merasa gembira. Kegembiraan itu didapat tidak lain karena adanya kesenangan dalam melakukan aktivitas yang dilakukan. Kerja yang berdasarkan bakat dan minat seperti ini biasanya tak terasa seperti sedang bekerja, namun sedang melakukan aktivitas yang menyenangkan hati. Dibayar pula.  Enjoy bukan?

Jika sekarang kamu belum menemukan minat dan bakatmu, kerjakan apa yang ada di depan mata dengan setulus hati dan jadikan ia kerja yang terbaik. Bukan tidak mungkin dengan kesungguhanmu bekerja, kamu pada akhirnya menemukan bakatmu sesungguhnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor