Monday, November 18, 2024
HomePerspectiveArtikel6 Kebiasaan Sepele Yang Menimbulkan Pemborosan

6 Kebiasaan Sepele Yang Menimbulkan Pemborosan

Bagi Anda yang berpenghasilan pas-pasan atau tidak memiliki keberuntungan untuk melakukan atau membeli sesuatu tanpa banyak pikir dan tanpa melihat harga, tentulah diperlukan sebuah perencanaan keuangan yang baik, salah satunya dengan menabung.

Semua orang pasti pernah mengalami ini. Mungkin Anda pergi ke suatu tempat, seperti mall atau pusat perbelanjaan dan melihat sebuah barang yang membuat Anda jatuh cinta dan ngiler pada pandangan pertama. Setelah melihat label harga, Anda pun dalam hati menyanyikan lagu sedih dan meratapi nasib. Harganya terlalu jauh dari jangkauan.

Atau mungkin Anda ingin jalan-jalan ke luar negeri, katakanlah ingin mengunjungi menara Eiffel di Paris atau Burj Khalifa di Dubai. Tapi apa daya, dana yang sanggup Anda kumpulkan hanyalah cukup untuk pergi ke Kuala Lumpur, itu pun dengan tiket pesawat murah hasil memata-matai promo dari internet sampai mata berkunang-kunang.

Jika Anda banyak uang, semua ini tentunya tidak masalah. Anda bisa tinggal melakukan apa pun untuk memuaskan hasrat Anda. Masalahnya adalah bagaimana Anda tidak seperti itu? Anda tidak sendirian, mayoritas orang juga mengalami apa yang Anda rasakan.

Salah satu hal umum yang dilakukan banyak orang adalah menabung untuk mewujudkannya. Memang butuh waktu, tapi memang itulah yang bisa dilakukan saat ini.Sebenarnya ada tiga hal yang bisa Anda lakukan yaitu menyisihkan sebagian uang, memperbesar penghasilan atau mengecilkan pengeluaran.

Nah, pada artikel kali ini saya akan fokus pada cara memperkecil pengeluaran. Mungkin Anda tidak menyadari ini, tapi Anda pasti tidak sadar bahwa ada beberapa kebiasaan yang sebenarnya menguras pengeluaran dan beberapa di antaranya adalah kebiasaan yang sangat sepele dan tidak terlalu dibutuhkan. Jika Anda berhasil menekan kebiasaan ini, Anda pasti akan terkejut betapa banyaknya uang yang bisa Anda hemat dan tabung untuk mewujudkan sesuatu yang diinginkan. Berikut adalah 5 kebiasaan sepele yang secara tidak langsung merupakan pemborosan.

1. Shop Till Drop

Pernah dengat istilah ini? Belanja sampai gempor. Mungkin ini lebih sering dilakukan wanita. Shopping mungkin sudah menjadi kodrat wanita, tapi banyak dari mereka yang terlalu berlebih dan melewati garis batas normal sehingga mereka mengeluarkan kocek di luar rencana. Rencana ingin membeli ini itu, tapi akhirnya malah membeli dengan pengeluaran berkali-kali lipat dan sayangnya ini dilakukan hanya karena emosi sesaat demi menuntaskan dahaga shopping.

2. Paket Data Internet

Ada orang yang membeli paket data internet berkali-kali dalam sebulan. Ada yang membeli seminggu sekali. Saya kebetulan pernah menjumpai orang seperti ini. Saya berpikir untuk apa membeli sebanyak itu. Ternyata digunakan untuk menonton video Youtube sepanjang hari. Jika Anda sedang dalam tahap berhemat dan menabung, paket data internet sangat menguras pengeluaran Anda. Menonton video adalah salah satu penguras kuota terbesar. Jika sudah kecanduan, mungkin Anda akan menghabiskan uang untuk membeli paket data.

3.Parkir

Mungkin Anda tidak pernah menyadari ini. Di kota besar, tarif parkir sudah mencapai dua ribu rupiah. Bayangkan Anda membeli makan di warung, kena parkir. Tarik uang di ATM, kena parkir. Membeli sesuatu di toko, kena parkir lagi. Jika dalam sehari Anda berhenti di lima tempat berarti Anda sudah menghabiskan uang sepuluh ribu. Sebulan Anda menghabiskan tiga ratus ribu. Setahun tiga juta enam ratus ribu rupiah. Mencengangkan, bukan? Anda bisa melakukan berbagai cara untuk meminimalisir pengeluaran uang parkir ini sehingga Anda bisa menghemat.

4. Rokok

Mungkin inilah salah satu pengeluaran terbesar bagi rakyat Indonesia. Bahkan ada pepatah sindiran yang mengatakan, “Lebih baik tidak makan daripada tidak merokok.” Mari kita hitung-hitungan. Katakanlah Anda mengisap rokok sebungkus setiap hari. Satu bungkus lima belas ribu. Sebulan Anda menghabiskan empat ratus lima puluh ribu. Setahun Anda membakar uang sebanyak lima juta empat ratus ribu. Bagaimana dengan yang kecanduan hingga mengisap dua bungkus rokok per hari? Sepuluh juta delapan ratus ribu per tahun. Cukup untuk membeli iPhone 7 atau jalan-jalan ke Hongkong.

5. Membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan

Ini juga salah satu kebiasaan yang jarang disadari banyak orang. Mereka membeli bukan karena sesuatu itu benar-benar dibutuhkan, tapi karena keinginan semata. Bayangkan berapa banyak yang bisa dihemat jika bisa meredam kebiasaan ini? Saya pikir Anda bisa menghemat cukup banyak.

6. Mengabaikan Uang Receh

Jangan buru-buru memandang sebelah mata terhadap uang receh. Beberapa tahun lalu saya membeli dua celengan untuk menaruh uang koin lima ratus dan seribu. Tiap kali ada uang koin, saya masukkan ke celengan. Setelah dua tiga tahun, tanpa terasa, dua celengan penuh tersebut berjumlah sekitar satu juta lima ratus ribu rupiah. Sepele tapi lumayan. Kenyataan yang sering saya lihat adalah banyak orang membuang uang receh entah ke mana, menaruh di sembarang tempat. Uang receh memang kecil nilainya, tapi hasilnya lumayang jika terkumpul dan bisa membuat orang pingsan jika ditimpuk.

Cobalah Anda lakukan ke enam hal di atas dan lihat berapa banyak yang bisa Anda hemat.

Oleh: Karirpad.com

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor