Thursday, November 21, 2024
HomePerspectiveArtikel3 Hal Krusial untuk mengatasi karir mandek. Kenali Metode Mengatasinya

3 Hal Krusial untuk mengatasi karir mandek. Kenali Metode Mengatasinya

Siapapun yang memiliki pekerjaan akan mengalami apa yang dinamakan berkarir. Berkarir dapat berarti menjalani pengembangan diri melalui jalur karir.  Seperti juga perjalanan, akan ada yang namanya hambatan.

Demikian juga menjalani karir, tidak selamanya mulus. Bahkan orang-orang yang paling berpotensi sekalipun pernah merasakan karir mandek. Contoh, hanya karena kurangnya kemampuan berkomunikasi efektif, seseorang yang berkinerja tinggi dapat saja mengalami hambatan dalam pengembangan karir.

Oleh karena itu, setiap orang yang berkarir perlu memahami secara mendalam apa saja hal krusial yang perlu diperhatikan dalam  mengembangkan karir. 

Berikut ini Konsultankarir.com  memberikan tips untuk mengatasi karir mandek dan cara mengatasinya, sebagai berikut:

Tidak mengenali potensi diri

Mungkin ini menjadi alasan utama mengapa career coach sangat dibutuhkan. Banyak orang yan tidak menggetahui potensi diri mereka. Bahkan, kadang ada yang mengunci potensinya  hanya agar dapat fokus pada pekerjaan yang mendatangkan bayaran tinggi saja.  Memang tidak salah. Tapi, akankah pekerjaan itu akan selalu memberikan bayaran tinggi? Tidak ada yang tahu.

Nah, bagi Anda yang memang ingin mengembangkan potensi dan menikmati profesi yang ditekuni sebagai bagian perkembangan diri, maka Anda harus mencari tahu apa yang benar-benar menjadi potensi Anda.

Di sinilah kompetensi seorang coach/konsultan diuji. Pasalnya, seorang konsultan yang baik akan mendorong Anda untuk menggali diri lebih dalam, mengenali kekuatan Anda, memahami apa keterbatasan Anda, dan apa saja kemampuan dan potensi diri yang belum Anda manfaatkan secara penuh.

Yang jadi pertanyaan, apakah Anda puas dengan pekerjaan dan hasil yang sudah didapat? atau Anda ingin benar-benar menunjukkan pada dunia potensi dan kemampuan Anda?

Tidak tahu apa yang benarbenar dibutuhkan

Banyak orang berpikir bahwa mereka tahu apa yang mereka butuhkan, padahal tidak seperti itu. Kesuksesan sebuah profesi bukan terletak pada seberapa besar gaji Anda dan seberapa tinggi jabatan Anda, tapi seberapa besar kebutuhan Anda terpenuhi.

Karier terbaik adalah karier yang sesuai dengan kemampuan dan passion. Selain itu, karier harus bisa memberikan kepuasan penuh, baik dalam hal gaji, prestasi, maupun pengembangan diri. Dengan begitu, Anda benar-benar mengisi hidup dengan baik selama menempuh karier.

Mencari tahu apa yang benar-benar Anda butuhkan kelihatannya sepele, tapi sebenarnya sulit dilakukan. Oleh karena itu, kehadiran pihak lain yang kompeten atau seorang career coach sangat diperlukan.

Mereka tidak hanya membantu Anda mengenali kebutuhan Anda, tapi juga membantu  menemukan tujuan karier dan menggali potensi sejati Anda sekaligus.

Perjalanan karier yang tidak jelas

Untuk profesi tertentu, seperti profesi dokter, jalur karir sudah tertata jelas dan terang, tinggal mengikuti saja arah itu, maka akan mencapai kesuksesan. Namun, tidak demikian dengan profesi atau bidang karier lainnya. Anda paling tidak perlu benar-benar melakukan riset terkait profesi tersebut, mengenali diri sendiri, dan membangun networking untuk mencapai sukses. Maka dari itu, penting untuk mulai mengidentifikasi dan menentukan pilihan karir yang sesuai dengan tujuan hidup Anda, baik jangka pendek atau jangka panjang.

Resume yang kurang tepat

Beberapa orang merasa resumenya sudah sangat baik, padahal di mata rekrutmen resume tersebut biasa saja. Sebuah resume yang baik, tidak hanya menarik dari sisi konten, tetapi juga harus menunjukkan lay out yang tepat terkait karir yang dituju agar resume Anda tersampaikan dengan baik. Semakin tinggi persaingan dalam memperoleh pekerjaan, maka semakin tinggi pula tuntutan resume Anda untuk tampil menarik dan menyakinkan.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor