Friday, March 29, 2024
HomePerspectiveArtikelMemiliki Gaji Besar Tapi Tidak Merasa Bahagia? Berikut Tandanya

Memiliki Gaji Besar Tapi Tidak Merasa Bahagia? Berikut Tandanya

Kamu sudah mendapatkan promosi dan memiliki jabatan yang tinggi? Atau kamu baru saja mendapatkan pekerjaan baru yang memiliki penghasilan yang lebih banyak dari pekerjaan sebelumnya? Beriku adalah 4 tanda yang bisa kamu temui bila gaji besar yang kamu terima dari promosi dan pekerjaan barumu tidak mampu membuat hati kamu bahagia.

1. Pekerjaan yang kamu jalani terasa tak berarti

Meski pekerjaan yang kamu kerjakan membuat kamu berpenghasilan lebih besar dari sebelumnya. Namun, pekerjaan yang kamu lakukan saat ini seolah menjadi pekerjaan biasa yang tidak memiliki makna. Malah saat ini, kamu tidak memiliki hasrat dan kebanggan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

2. Tanggung jawab bertambah tapi tidak dengan bahagia

Kamu hanya merasa penat dan beban berat sebagai alat tukar dari upah yang kamu dapatkan saat ini. Kebahagiaan yang seharusnya menjadi bumbu penyedap untuk melepas lelah, malah tidak kamu temukan.

3. Karena tanggung jawab yang lebih, waktu untuk diri sendiri justru berkurang

Kamu mulai kehilangan ritme untuk mengisi waktu dengan keinginan pribadi. Kamu tidak bisa lagi menyegarkan diri untuk membaca buku atau berkumpul dengan keluarga karena pekerjaan yang kamu jalani sangat menyita waktumu. Karena kamu hanya merasa sebagai robot yang diprogram untuk tidur, makan dan bekerja setiap harinya.

4. Kamu merasa bekerja pada sesuatu yang salah

Entah pada profesi atau perusahaan tempat kamu mengais rezeki, kamu seakan menemukan ada yang tidak tepat disana. Meski gaji yang kamu terima memang cukup besar, tapi kamu hampir tidak bahagia sama sekali. Disaat semua target dapat kamu capai dan mendapat predikat pekerja terbaik, semua hal tersebut tidak terasa bernilai sama sekali.

Dari semua tanda-tanda di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa pekerjaan yang menyenangkan tidaklah selalu bergaji besar. Bahkan gaji yang kecil pun dapat memberikan rasa bahagia dan keberkahan dari pada pekerjaan yang bergaji tinggi. Untuk Sobat Karirpad yang sedang berjuang dalam berkarir, bahagia dan uang itu bukanlah sesuatu yang sama. Karena tujuan sebenarnya dalam hidup adalah menjadi bahagia dan bermanfaat untuk sesama, bukan sekedar menumpuk harta dan bekerja bagai robot yang tidak bernyawa.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor