Friday, April 26, 2024
HomePerspectiveArtikel100 Rahasia Sukses yang telah terbukti secara Ilmiah - Bag. 3

100 Rahasia Sukses yang telah terbukti secara Ilmiah – Bag. 3

Berikut adalah lanjutan no. 51 – 75, rahasia sukses yang telah terbukti secara ilmiah.

 

51. You Will Give Up Faster if You are not in Control. Miliki sense of control atas hidup Anda sendiri, perasaan mudah menyerah muncul karena tidak merasa memiliki kendali atas hidup sendiri.

52. Life Is Not a Zero-Sum Game. kualitas waktu , –bukan kuantitas– yang mempengaruhi kepuasan.

53. You Don’t Have to Get Straight A’s Anymore. Memaksakan diri membuat orang lain senang, malah seringkali membuat Anda kecewa.

54. What Your Appetite for Success. Tiap orang memiliki selera sukses yang berbeda-beda. Pilihlah satu!

55. Remember the Difference Between You and Everybody Else. Orang-orang lebih optimis bila memikirkan masa depannya daripada masa depan generasinya.

56. Your Work and Home Lives Must Fit Together. Seimbangkan keduanya..

57. Nobody Wins Without a Loser. Kesuksesan mendatangkan permusuhan, bersiaplah dengan hal tersebut.

58. Tell Clean Jokes. Humor positif meningkatkan kepuasan kerja, sebaliknya humor negatif menyebabkan perpecahan.

59. Don’t Want Everything. Level kepuasan meningkat bila Anda tidak menginginkan banyak hal.

60. Look for Value. Kemauan untuk mengembangkan orang lain ditemukan sebagai salah satu karakteristik kunci pemimpin bisnis yang sukses.

61. Get Your Motivation Where You Can Find It. Level motivasi terbukti sebagai komponen yang lebih signifikan dalam memprediksi sukses karir, bila dibandingkan inteligensi dan kemampuan.

62. Be an Expert. 68% orang yang memandang diri sukses, menyatakan bahwa sekurang-kurang ada satu area dari pekerjaan mereka, dimana mereka menjadi expert.

63. Failure Is Not Trying. Kebanyakan kegagalan terjadi karena orang terlalu memfokuskan diri dengan hal-hal yang tidak dilakukan, dibanding hal-hal yang telah dilakukan.

64. You are not in This Alone. Sukses lebih banyak muncul pada orang-orang yang memandang pentingnya human connections dan collective existence, dibandingkan yang memiliki individualistic views.

65. Your Goals Are a Living Thing. Terima pengalaman negatif tanpa menjadi defensif,… karena dari sanalah Anda bisa membangun kebiasaan-kebiasaan untuk sukses.

66. Avoid Roller-Coaster Emotions. Tetap stabil dalam menghadapi hal-hal buruk maupun baik membuat Anda lebih survive.

67. Care. Memiliki perhatian dan minat pada orang-orang disekitar Anda, membuat Anda jadi lebih produktif.

68. You Can’t Be Persistent Without Perspective. Perspektif membuat Anda tidak mudah menyerah dengan keadaan.

69. Changing Jobs Doesn’t Change You. Fokuskan perhatian Anda pada identitas Anda sendiri daripada hal-hal tidak pasti di sekitar Anda, dapat membuat stress berkurang.

70. It Might Get Worse Before It Gets Better. Butuh pengorbanan sebelum meraih sesuatu

71. If You Don’t Believe, No One Else Will. Optimis dengan tujuan Anda, karena orang lain tidak akan melakukannya..

72. You’ll Work Harder if You Feel Wanted. “Betapa, saya menginginkan diri saya sendiri….”

73. Don’t Talk to Yourself. Dengarkan masukan dari orang-orang yang berbeda latar belakang.

74. Seek Coherence and Congruence. Lihatlah hal-hal yang tidak berkaitan dengan tujuan, agar Anda bisa membuat keputusan yang fit dengan seluruh fase kehidupan Anda.

75. Of Your Doubt, You’re Out. Semakin Anda ragu dengan diri sendiri, semakin Anda percaya bahwa Anda tidak mampu berprestasi.

Bersambung….ke http://konsultankarir.com/2011/11/02/artikel/100-rahasia-sukses-yang-telah-terbukti-secara-ilmiah-bagian-terakhir/

andin
andinhttp://
Career coach, Writer, Researcher. "be happy, be simple..."
RELATED ARTICLES

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor