Thursday, March 28, 2024
HomePerspectiveArtikelPerbarui Pikiran: Kunci Meningkatkan Karir

Perbarui Pikiran: Kunci Meningkatkan Karir

Apakah Anda tidak bahagia dengan karir Anda? Apakah Anda tidak pernah sukses dalam mencapai tujuan-tujuan Anda? Apakah pencapaian Anda selama berkarir terhalangi oleh kurang beruntungnya Anda? Jika Anda merasakan hal-hal ini, maka yang Anda harus lakukan adalah biarkan kekuatan dalam diri Anda mengambil alih karir Anda. Ya, kita semua memiliki kekuatan dari dalam yang hanya diri kita sendiri yang bisa mengeluarkannya, asalkan kita mau. Murphy (1981) mengatakan bahwa semua kebahagiaan dan penderitaan kita berasal dari dalam diri. As we think, so we are; as we continue to think, so we remain.

Jadi apa yang harus kita lakukan? Ubahlah pikiran kita, perbarui pikiran tersebut. Kita dapat bertransformasi dengan memperbarui pikiran kita. Inilah kunci meningkatkan karir. Pikiran kita adalah mesin perekam yang sangat canggih. Semua keyakinan, impresi, pendapat, dan ide yang kita terima secara sadar kita simpan ke dalam subconscious mind, pikiran bawah sadar. Jadilah kita seperti apa yang kita pikirkan. Nah, dengan mempelajari bagaimana berhubungan dengan pikiran bawah sadar, kita dapat mengendalikan pikiran tersebut untuk meningkatkan karir.

Kita semua memiliki kemampuan untuk mengubah apa yang ada dalam pikiran bawah sadar. Dimulai dari mengambil langkah-langkah nyata untuk mengabsorbsikan pola-pola pikiran yang baru. Pikirkan pikiran keindahan, kecantikan, cinta, kedamaian, kebajikan, dan ide-ide kreatif, maka tanpa Anda sadari pikiran bawah sadar Anda akan merespon serentak, mentransformasikan mental Anda, tubuh Anda, dan lingkungan yang mengelilingi Anda menjadi keindahan, cinta, dan apapun hal-hal baik yang Anda masukkan.

Pikiran bawah sadar kita seperti tanah yang subur yang mampu menumbuhkan apapun yang ditanamkan padanya. Ia akan menerima semua pikiran sadar kita, baik atau buruk. Selanjutnya pikiran bawah sadar kita bergerak aktif menumbuhkan besarkan hal tersebut. Pikiran yang destruktif, berlanjut tumbuh membesarkan negatifitas dalam pikiran bawah sadar dan pada waktunya akan keluar dalam bentuk tindakan negatif saat menerima respon yang membangkitkan pikiran tersebut.

Pikiran bawah sadar tidak memiliki kapasitas untuk membedakan apakah pikiran sadar kita baik atau buruk, benar atau salah, ia hanya merespon berdasarkan sifat pikiran sadar. Jika secara sadar kita berasumsi bahwa sesuatu adalah benar, meskipun hal tersebut adalah salah, maka pikiran bawah sadar kita tetap menerima bahwa hal itu benar, sesuai yang Anda masukkan karena demikianlah sifat pikiran bawah sadar.

Pikiran bawah sadar menunjukkan performa terbaiknya saat kita tidur, atau dalam kondisi mengantuk. Pikiran bawah sadar mampu melihat tanpa membutuhkan indera penglihatan. Saat pikiran sadar dan pikiran bawah sadar berfungsi harmonis dan damai, maka hasilnya adalah diri yang harmoni, sehat, damai, sejahtera, joy, dan bahagia. Demikian juga sebaliknya.

Apapun ide atau keyakinan yang dominan dalam pikiran bawah sadar kita, pikiran tersebut dapat mengambil alih pikiran sadar, tindakan, dan reaksi yang muncul dalam perilaku kita. Jika kita percaya bahwa kita orang yang gagal dan tidak pernah sukses, maka walaupun kita telah bekerja 18 jam sehari, bekerja sangat keras; tetap saja kita akan gagal karena ide tersebut yang dominan ada dalam pikiran kita.

Jadi ubahlah pikiran Anda menjadi lebih positif, namun berpikir positif saja tidak cukup. Anda perlu mengubah pikiran Anda sekaligus mengambil alih tanggung jawab atas diri Anda dengan bertindak positif. Lebih peduli terhadap diri sendiri, terhadap lingkungan, terhadap apapun yang Anda kembangkan dalam hidup Anda. Itulah yang akan meningkatkan nilai hidup Anda, termasuk karir Anda.

andin
andinhttp://
Career coach, Writer, Researcher. "be happy, be simple..."
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor