Saturday, April 20, 2024
HomePerspectiveArtikelSeberapa Anehkah Anda?

Seberapa Anehkah Anda?

Apakah Anda termasuk orang yang aneh? Jangan khawatir apalagi minder. Ternyata, ada juga perusahaan yang mencari orang-orang aneh seperti Anda.

Dalam skala 1-10, seberapa aneh Anda? Ini adalah salah satu pertanyaan yang diajukan dalam wawancara pekerjaan bila Anda ingin bergabung dengan salah satu perusahaan online store terkemuka di AS, Zappos. (www.zappos.com)

“Bila jawaban Anda 1, Anda mungkin terlalu lurus buat kami. Tapi bila Anda 10, mungkin juga Anda terlalu psikotik untuk kami,” demikian Tony Hsieh dalam wawancara dengan harian New York Times belum lama ini.

Dalam wawancara itu sang CEO Zappos.com menjelaskan betapa penting budaya perusahaan sebagai salah satu faktor penentu dalam rekrutmen.

“Biasanya kami melakukan dua set interview. Manajer rekrutmen dan timnya memberikan wawancara standar seperti pengalaman kandidat, kemampuan teknis, dll. Kemudian departemen HR melakukan wawancara khusus untuk menentukan apakah kandidat akan cocok dengan budaya perusahaan. Mereka sudah punya pertanyaan untuk setiap core values kami,” lanjut Hsieh.

Salah satu dari nilai utama (core values) perusahaan Zappos.com menurut Hsieh adalah “Menciptakan kesenangan dan sedikit keanehan.” Karena itulah pertanyaan wawancara tentang keanehan itu menjadi salah satu pertanyaan yang penting dalam rekrutmen.

Selanjutnya Hsieh menjelaskan, bukan angka yang penting dari jawaban si kandidat, tetapi bagaimana reaksi kandidat terhadap pertanyaan itu.

“Karena kami percaya setiap orang mempunyai sedikit keanehan, jadi ini hanyalah cara kami untuk mengatakan dengan cara yang lucu betapa kami ingin mengenal dan merayakan keunikan setiap orang, dan kami ingin kepribadian mereka bersinar di tempat kerja, entah itu dengan rekan sekerja ataupun ketika berbicara dengan konsumen,” papar Hsieh seperti dikutip dari New York Times.

Sebagai seorang pemimpin, Hsieh melihat dirinya sebagai arsitektur lingkungan yang memberikan kemudahan kepada karyawan untuk memunculkan gagasan-gagasan mereka, sebuah lingkungan yang nyaman di mana karyawan menumbuhkan budaya bersama, bukan hanya pemimpin sendiri yang mengatakan “Ini adalah budaya kami.”

Di Zappos mereka memiliki buku yang disebut buku budaya. Buku itu dikeluarkan setiap tahun, dan setiap karyawan bebas menuliskan beberapa paragraf tentang makna budaya Zappos bagi mereka masing-masing. Buku itu tidak diedit, kecuali untuk salah penulisan, jadi pembaca bisa melihat yang bagus-bagus maupun yang buruk tentang zappos. Buku ini menjadi semacam review konsumen, bedanya ini adalah review karyawan tentang perusahaan dan budayanya. Buku ini menurut Hsieh, juga akan diberikan kepada pengunjung Zappos apabila tertarik.

Mengapa bagi Zappos begitu penting budaya perusahaan itu? Karena apabila karyawan tidak menunjukkan gairah dan kesenangan yang sama, maka mereka hanya akan merasa terpaksa untuk berangkat ke kantor setiap hari. Pada awalnya perusahaan online store ini hanya sebuah start up, namun saat ini sudah memiliki lebih dari 1.000 karyawan. Penting bagi HR untuk memastikan orang yang dipekerjakan adalah orang-orang yang tepat, orang-orang yang akan menjaga atmosfer pekerjaan tetap menyenangkan dan kreatif.

Jadi, bila Anda merasa diri Anda aneh, atau sering dibilang aneh oleh teman-teman Anda, tak perlu khawatir. Anda juga tidak perlu mengubah kepribadian Anda. Siapa tahu ada perusahaan seperti Zappos yang akan menghargai keunikan kepribadian Anda dan membiarkan Anda bersinar sebagai diri Anda sendiri.

me
me
silence writer, spiritual traveler...
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor