Friday, November 22, 2024

Waktu

Apakah aset yang dimiliki oleh semua orang dalam jumlah yang sama besar, baik dia laki-laki, perempuan, kaya, miskin, pengangguran, ataupun eksekutif? Ya. Jawabannya adalah waktu.

Semua manusia memiliki waktu sebagai aset dalam jumlah yang sama besar. Kita memiliki 24 jam/hari. Tidak ada yang memiliki kurang atau lebih dari itu. Tidak peduli kita punya uang atau tidak punya uang. Tidak peduli kita sehat atau sakit. Aset ini juga tidak bisa kita beli atau tukar dengan aset kita yang lain.

Mengapa kita perlu memandang waktu sebagai aset? Dari sudut pandang akuntansi, aset didefinisikan sebagai sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh perusahaan/organisasi sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, dan dapat diukur dengan satuan uang.

Jika mengandaikan diri kita sebagai perusahaan, maka kita memiliki waktu sebagai sumber daya yang kita dapatkan karena telah membuat perjanjian di ‘masa lalu’ dengan Yang Diatas. Selanjutnya apakah kita mendapatkan manfaat dari aset tersebut? Inilah tantangannya.

Semakin baik kita memanfaatkan waktu kita, semakin sukses kita mengelola hidup. Dan kita dapat mengukur aset ini dengan satuan uang, salah satunya adalah kekayaan finansial yang kita dapatkan, walaupun ada yang lebih penting dari itu, yaitu kekayaan spiritual.

Waktu adalah satu-satunya aset yang diberikan secara gratis oleh Yang Diatas. Tidak ada satu mahluk-pun yang dapat menguasai aset kita ini. Sepanjang kita masih berada di dunia ini dan tidak berada di bawah perbudakan mahluk lain.

Masalahnya adalah tidak semua orang menyadari bahwa waktu adalah aset yang harus dikelola dengan baik, sehingga bisa mendapatkan kehidupan yang lebih bahagia dan sukses dalam menjalani semua sisi kehidupan.

Bagi Anda yang suka membaca biografi orang-orang sukses. Ada satu hal yang patut Anda cermati, yaitu orang-orang sukses ini memanfaatkan waktunya dengan baik. Dan lebih spesifik lagi, banyak eksekutif yang memiliki karir sukses ternyata mempunyai kebiasaan memulai harinya di pagi hari. Bahkan banyak yang memulainya pada pukul 4 pagi. Ada yang mulai dengan berdoa pada Yang Diatas, melakukan meditasi, berolahraga, melakukan hobi, membaca koran, menulis buku, dll.

Mungkin inilah yang dikatakan bahwa banyak rezeki di pagi hari, jadi hanya yang bangun pagi yang mendapatkan rezeki ini. Tetapi kalau kita pikirkan secara logika, memang benar adanya kita mendapatkan banyak kebaikan di pagi hari.

Mulai dari udara segar yang kita hirup di halaman rumah, badan yang bugar karena berolahraga, otak yang semakin pintar karena membaca buku, jiwa yang semakin sehat karena ber ‘tukar pikiran’ dengan Yang Diatas, dan juga malaikat pembawa sukses yang menempelkan kesuksesan pada orang yang bangun pagi… hmm siapa tahu?

Namun memang tidak berarti mereka yang bangun jam 4 pagi, otomatis mendapatkan kebahagiaan. Ada banyak sekali faktor yang membuat kita sukses. Nah jika Anda sudah memiliki faktor-faktor lain itu, maka saatnya Anda memanfaatkan waktu Anda untuk lebih bahagia lagi.

Jadi ubahlah mindset Anda atas waktu Anda, dan dapatkan hidup yang lebih bahagia di semua sisi kehidupan Anda, termasuk karir Anda.

andin
andinhttp://
Career coach, Writer, Researcher. "be happy, be simple..."
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor