Sunday, November 24, 2024
HomeBlogMemaknai Pengalaman

Memaknai Pengalaman

Hampir setiap hari kita mendapatkan pengalaman. Entah pengalaman yang berulang-ulang (contoh, mandi, makan atau belanja) atau pengalaman yang tidak pernah direncanakan terjadi (contoh, selamat dari tabrakan maut).

Seringkali juga kita mendengar orang mengatakan belajar dari pengalaman. Jadikan itu pengalaman berharga. Ambillah hikmah dari peristiwa (baca: pengalaman) tersebut. Tapi benarkah kita benar-benar mengambil hikmah atas pengalaman yang terjadi pada kita?

Mungkin pada saat masih hangat atau baru terjadi, kita masih mampu mengingat atau merasakan dampak pengalaman tersebut. Namun dengan bertambahnya hari dan berjalannya waktu, kita melupakan pengalaman tersebut. Bahkan kata-kata hikmah hanya menjadi retorika semata.

Mengapa? Karena kadang kita lupa memberi makna atas pengalaman itu. Makna melibatkan unsur pikiran dan perasaan yang diolah secara mendalam dalam diri kita. Kita melibatkan diri kita secara utuh untuk memahami apakah dampak yang terjadi pada diri kita atas pengalaman tersebut dan menjadikannya terekam secara adekuat dalam diri kita.

Itulah mengapa pengalaman dapat menjadi hikmah pada sebagian orang atau sekedar kejadian semata yang tidak memiliki arti. Membuat makna berarti melibatkan diri kita sebagai individu secara utuh dan menjadikannya bermanfaat pada perjalanan hidup kita selanjutnya. Makna membuat kita menjadi lebih tahu siapakah diri kita. Itu juga yang menjadikan seseorang dapat menjadi bijak menyikapi hidupnya.

Dalam berkarir, kita selalu dihadapkan pada berbagai pengalaman, entah pengalaman yang itu-itu saja, seperti datang ke kantor setiap hari, bertemu rekan kantor yang sama, berdiskusi dengan atasan, beramah-tamah dengan klien, dll atau pengalaman yang tidak enak, seperti dimarahi pelanggan, diusir dari ruang rapat. Apapun peristiwa atau kejadian yang kita alami setiap hari, itu adalah pengalaman yang unik. Ingatlah, bahwa peristiwa sehari-hari adalah pengalaman unik yang patut dihargai.

Memaknai setiap pengalaman yang kita dapat dari hari ke hari, membantu kita untuk semakin mengenali diri sendiri dan mengarahkan kita untuk menjadi lebih baik lagi.

Dengan memberi arti pada setiap kejadian atau peristiwa yang kita alami di hari ini –dengan sepenuh hati dan pikiran kita–, maka kita sudah berupaya menjadi manusia yang lebih baik lagi di esok hari.

Jadi sudahkah Anda memaknai pengalaman Anda hari ini?

andin
andinhttp://
Career coach, Writer, Researcher. "be happy, be simple..."
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

konsultankarir on Pilihan, Memilih or Stuck
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Gagal tes psikotest
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Sulit mendapatkan pekerjaan
konsultankarir on Wawancara dan Psikotest
konsultankarir on Kuis:Career Engager
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Selalu Gagal dalam Interview
konsultankarir on Interview Magic
konsultankarir on Pindah Tempat Kerja
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Psikotes Menggambar
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
konsultankarir on Bingung S2
konsultankarir on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
konsultankarir on Memilih Jurusan S2?!
Angelina Tria Puspita Rini on Memilih Jurusan S2?!
Lisa on Bingung S2
Fiviiya on Psikotes Menggambar
Wendi Dinapis on Memilih Jurusan S2?!
hasenzah on Memilih Jurusan S2?!
yulida hikmah harahap on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Galuh Rekyan Andini on Memilih Jurusan S2?!
burhanuddin on Memilih Jurusan S2?!
Dian Camellyna on Kuis:Career Engager
ABDUL RAHMAN on Wawancara dan Psikotest
Melva Ronauli Pasaribu on S1 Teknik Informatika S2 Bagusnya Apa?
Faradillah Rachmadani M.Nur on Memilih Jurusan S2?!
Taufik Halim on Memulai Bisnis Fotografi
Edo on Bingung S2
konsultankarir on Profesi yang sesuai
konsultankarir on Bingung S2
yaya on Bingung S2
konsultankarir on Memilih karir
dewi on Pindah kerja
konsultankarir on Memilih Jurusan S2 yang Tepat
dewi on Pindah kerja
Tyas on ILKOM atau MTI
hary on ILKOM atau MTI
Kiki Widia Martha on Buku ‘My Passion, My Career’
jalil abdul aziz on Karir Untuk Lulusan Sosiologi
Nono Suharnowo on Bagaimana agar produktif?
syukri on Jujur atau tidak?
Nida shofiya on Bingung pilih fakultas
abdul madjid on Gagal tes psikotest
abdul madjid on Gagal tes psikotest
Aris on Tujuan karir
NURANI on Tujuan karir
dede on Tujuan karir
Rika on Tujuan karir
Djoko triyono on Sulit mendapat pekerjaan
marco on E-mailku unik!
Efik on Memilih karir
noer hasanah on Berminat ke NGO Asing
ilah susilawati on Status dan jenjang karir
yusi bayu dwihayati on Berpindah Karir di Usia 32
dino eko supriyanto on Menyiapkan Business Plan
Gunawan Ardiyanto on 10 Biang Bangkrut UKM
Nahdu on Table Manner
krisnadi on 10 Biang Bangkrut UKM
rani on Table Manner
yuda_dhe on Table Manner
Putrawangsa on Memilih Jurusan S2?!
aira on Time Management
Emi Sugiarti on Sudahkah Anda Peduli?
fitria on Table Manner
Ardiningtiyas on Menuju 'Incompetency Level'
Sri Ratna Hadi on Dari Penjahit ke Penulis
monang halomoan on Program SDM tahunan
merlyn on Ayo, Kreatif!
Silvester Balubun on Table Manner
Avatara on Istimewanya Rasberi
vaniawinona on Table Manner
defianus on Tips Negoasiasi Gaji
Dewi Sulistiono on Meniti Sebatang Bambu
Rena on Tersadar…
Dendi on Ayo, Kreatif!
Denni on Menemukan Mentor